Selesai belajar aku langsung tidur karena otak ku benar benar panas menghadapi sandi dan Riko,dan aku pun tertidur pulas,aku samar samar mendengar suara ketukan pintu,aku melihat jam masih pukul 02.30,
"Assalamualaikum Pudan ku"aku terkejut mendengar seseorang memanggil dengan sebutan Pudan bukan kah yang memanggil ku seperti itu hanya mamak sama bapak ku saja
"mang"tidak salah lagi itu suara mamak,aku langsung lompat dari tempat tidur ku dan membuka pintu,betul kalau yang datang adalah kedua orang tua ku,
aku memeluk mamak dengan menangis,betapa aku merindukan mereka
"sudah,sudah,,"kata mamak dengan menghapus air mata ku,setelah itu aku memeluk bapak ku,
"tidak baik di lihat orang jam segini kita di luar Pudan"kata bapak dengan memeluk punggung ku di bawa masuk ke dalam rumah
"sehat kan kau Pudan?tanya bapak
"sehat pak"jawab ku sambil menangis
"mamak kau rindu kata nya sama mu"aku menatap mamak dan memeluk nya kembali,bapak mengambil tikar dan di bentangkan di lantai"duduk lah"aku duduk dengan memegang tangan mamak
"gimana sekolah mu Pudan?
"baik pak"
"betah nya kau di sini?tanya mamak
"betah kali pun Mak"bohong ku"bapak mau minum kopi?aku menawari bapak
"besok pagi saja lah Pudan,bapak sama mamak sudah mengantuk"
"kita tidur di kamar ya Mak"kata ku,dan mengajak nya masuk ke dalam kamar,dan aku mengambilkan bantal dan kain untuk bapak ku,
Di dalam kamar aku tidur selalu memeluk mamak
"mamak tengok yang kurusan nya kau Pudan?
"perasaan mamak saja nya itu yang sudah lama tidak bertemu dengan ku"mamak tersenyum dengan membelai rambut ku
"ku rasa"aku begitu nyaman sekali berpelukan dengan nya sampai aku bangun kesiangan,aku terbangun karena aku mencium aroma ikan asin goreng,aku langsung lompat
"kenapa mamak tidak membangun kan ku"
"bapak kau bilang biar kan saja ini kan hari Minggu jadi kau libur sekolah"
"masih ada nya uang mu Pudan?tanya bapak
"ada pak"
"cukup nya"
"masih cukup bapak"jawab ku"rumah cat hijau itu anak nya baik sekali Mak"kata ku dari dalam kamar mandi"dia yang selalu membawakan makanan untuk ku Mak"
"perempuan atau,,,?tanya bapak
"perempuan pak dia kawan ku disekolah"
Bapak tersenyum,aku mengangkat nasi beserta yang lain ke depan karena sudah jam 08.00,sebenar nya ini waktu nya sudah lewat tapi berhubung ini hari Minggu aku tidak sekolah dan kedua orang tua ku juga datang ke kos kosan jadi kami bisa bersantai. kami mulai bersantap ria dengan lauk sambal ikan asin dan kangkung di rebus,lebih tambah nikmat kami duduk di bawah dengan menggunakan tikar,bapak selalu tersenyum ke arah ku dan arah bapak,kami masih menikmati sarapan pintu di ketuk dari luar oleh seseorang
"Assalamualaikum,,,"ucapan salam dari luar"mik,,,Miko"panggil nya lagi
"iya sebentar"sahut ku dengan berlari kecil untuk membuka pintu
"Sarah?kata ku terkejut,dia datang di antar oleh seorang perempuan dan aku tau kalau perempuan itu yang bekerja di rumah ya dengan menenteng sebuah rantang
"aku ganggu kamu gak mik?
"oh tidak,masuk lah"kata ku menyuruh nya masuk
"bibi pulang ya non,oh ya mbak Miko saya minta tolong nanti kalau non Sarah pulang tolong di antarkan ya mbak"
"oh siap"jawab ku dengan memberi hormat,bi Siti menyerahkan rantang pada ku dan setelah itu dia pulang,aku dan Sarah masuk ke rumah
"seperti nya ada orang di rumah kamu mik?tanya nya
"iya mamak sama bapak ku datang malam tadi"
"aku ganggu ya,,,jadi gak enak aku mik"kata nya ragu
"sudah tidak apa apa"kata ku dengan memegang punggung nya,Sarah diam mematung ketika melihat menu sarapan yang ada di hadapan
"Mak,pak ini lah yang aku bilang kawan ku itu Mak"mamak sama bapak langsung cuci tangan dan mengelap tangan nya,Sarah ikut duduk di bawah dengan ku bantu,
"ini om,Tante titipan mami Sarah"
"kenapa harus repot repot"kata mamak ku"kau sudah mau bermain kesini saja kami sudah senang Nang"Sarah bingung kenapa dia di panggil Nang. Sarah melihat ke arah ku,mungkin Sarah bingung kenapa dia di panggil dengan sebutan Nang
"jangan bingung"kata ku dengan mengusap punggung Sarah"itu panggilan Tersanyang"mereka tertawa begitu juga dengan Sarah
"boleh aku buka ini Sarah?tanya ku pada nya dengan menunjuk kan rantang bawaan nya
"buka aja mik,itu memang khusus buat kamu"dengan cepat aku buka ternyata ayam campur kecap dan daging di rendang,aroma nya begitu lezat.aku berdiri mengambil piring untuk Sarah
"makan bareng yuk"kata ku dengan mengambilkan nasi untuk nya
"udah mik,udah banyak banget ini"
"kamu memang harus banyak makan biar kuat macam aku ini"
"tapi"
"sudah,mari kita makan"aku mulai makan begitu lahap
"pelan pelan Pudan"kata bapak melihat aku makan begitu lahap,aku tersenyum
"malu sama kawan mu Pudan"kata ibu,aku mulai pelan pelan makan nya,sesekali Sarah melirik ku dan keluarga,begitu selesai aku mengangkat piring.
"sudah Pudan biar mamak saja yang membersihkan nya,kau mainlah sama kawan mu itu"kata bapak,mamak ku tersenyum lagi
"kamu tau mik?tanya Sarah ketika aku mengantar nya pulang
"kenapa?tanya ku penasaran
"bapak sama mamak kamu terlalu baik,sehingga membuat aku jadi iri mik"kelihatan sekali wajah sedih nya
"aku pikir kau hidup di rumah mewah membuat kau lebih bahagia Sarah"dia tersenyum sambil berjalan menggunakan Kruk
"pemikiran yang salah mik,papi ku sibuk dengan bisnis nya dan mami ku juga sama"
"tapi kau bilang tadi masakan itu titipan mami kau nya"
"memang iya,tapi aku jarang makan bersama dengan mereka"
"jangan lah kau sedih,"kata ku dengan mengusap tangan nya"kalau kau butuh kawan makan panggil saja aku"kata ku sambil tertawa
"ah kamu bisa aja"
"kan memang benar apa yang aku katakan Sarah"kata ku"kita sudah sampai,masuklah"kata ku seperti anak lelaki yang mengantar kan pacar nya,pada hal aku seorang wanita,aku punya alasan khusus kenapa aku mengantar Sarah sampai pintu gerbang rumah nya,karena Sarah memiliki kelainan pada kaki nya,sehingga pembantu nya memberikan amanah pada ku,kalau Sarah pulang aku harus mengantar nya.
"kamu gak masuk dulu?tanya nya
"tidak terima kasih Sarah"dan aku pulang meninggalkan rumah Sarah,di dalam perjalanan setelah pulang dari rumah Sarah aku memang berfikir aku tidak pernah melihat ayah nya. tapi iya pula aku kan baru dua kali main ke rumah nya.
Kehadiran Mereka
Share this novel