Waktu baru menunjuk kan angka 14.00 wib Aminah,Zahra dan kang Rusman sudah selesai membersihkan rumah ku dan sekarang rumah ku begitu bersih
"mari kita makan"ajak ku pada mereka karena ketika mereka bersih bersih aku menyiapkan makan siang untuk mereka"ibu mari kita makan"ajak ku
"iya"kini aku sudah pres karena sudah mandi,makan siang sudah tersedia di meja makan,hanya ada sambal ikan teri dan bayam rebus
"yang ada cuma ini"aku menyendok kan nasi untuk ibu,mereka menatap ku
Begitu selesai makan Aminah membersihkan meja makan,aku menuntun ibu masuk ke dalam kamar
"ibu lelah?tanya ku
"tidak"
"ibu mau mandi?
"iya,badan ibu gerah"begitu mendengar ibu mau mandi aku membuka lemari ku dan memberikan handuk.
"mik"
"iya ada apa Zahra?
"kamu sehatkan?
"kenapa kamu bertanya seperti itu?
"aku lihat kamu pucat sekali"
"nama nya juga lagi ngidam Ra"
"aku hanya khawatir"
"macam suami nya saja kamu"aku tersenyum dengan membelai perut ku
"aku dan baby twin ku sehat sobat"
"apa twin?mereka terkejut dengan mengulang kata ku bersamaan,aku menganggukkan kepala
"iya"
"ye,,kita akan punya keponakan kembar Minah"kami berpelukan sambil tertawa dan ibu keluar dari kamar mandi aku langsung berjalan kearah nya untuk membantu berjalan karena aku takut ibu akan terpeleset dan jatuh
"Tan"
"iya"
"kita pamit dulu ya Tan"
"kenapa buru buru?
"sudah sore Tan,lagian Miko juga butuh istirahat"Zahra dan Aminah mencium punggung tangan ibu
"kami permisi Tan"
"hati hati"
"da Miko"mereka pergi dengan langkah bahagia,aku membawa ibu ke dalam kamar untuk berbaring
"ibu istirahatlah,Miko akan mandi"sementara kang Rusman duduk di depan teras dengan menikmati rokok nya.
Hari sudah malam kang Rusman tidur di lantai beralaskan tikar,sementara aku dan ibu di kamar,ku pejamkan mata ku dan aku mendengar ponsel ibu bergetar,sebelum ibu mengangkat ponsel nya ibu melihat ke arah ku
"Assalamualaikum nak"aku tau ketika ibu menyebut nak itu arti nya bang Pram yang menelpon ibu saat ini.ibu berjalan keluar
"waalaikum salam ma"
"ada apa kamu nelpon mama nak?
"Pram bingung ma"aku diam diam mendengarkan percakapan mereka mungkin ini melanggar etika tapi aku ingin tau apa yang sebenar nya yang terjadi sampai ibu mengangkat telpon dari bang Pram diam diam,begitu rahasia kah sampai aku tidak boleh mendengar percakapan mereka.
"apa yang membuat kamu bingung nak?
"Pram terjebak ma"suara parau bang Pram karena ibu menspeaker kan ponsel nya
"terjebak?
"ya ma terjebak,Mirna menjebak Pram ma"
"maksud kamu apa Pram?
"Mirna hamil atas perbuatan Pram ma"
"apa!!!???deg jantung ku serasa ingin lepas dan badan ku seperti tidak memiliki tulang sehingga aku tidak mampu menahan tubuh ku
"ya ma,Mirna hamil"
"karena jebakan mu atau atas kemauan mu Pram?suara ibu begitu sedih"kenapa kamu mengecewakan mama Pram?
"tidak ada niat untuk mengecawakan mama,tapi ini benar benar jebakan ma"
"mama kecewa Pram kecewa"ibu mulai menangis"lalu bagaimana dengan Miko yang sedang mengandung anak mu Pram"
"Pram bingung ma"
"mama baru saja bahagia Pram karena Miko sedang mengandung bayi kembar mu Pram"
"kembar,,sungguh ma?
"apa yang akan mama katakan pada Miko Pram?
"Pram bingung ma"
hati ku begitu hancur mendengar kan semua nya,kamu tega bang,tega....
"kamu sudah menghancurkan semua nya Pram"
"maafkan Pram ma"
"lakukan lah sesuka hati mu Pram,karena mama tidak akan ikut campur Pram"
"ma maafkan Pram"
ibu mematikan ponsel nya dan menarik nafas dengan menghapus air mata nya,setelah itu ibu berjalan ke kamar sementara aku buru buru naik ke ranjang dan pura pura tidur,begitu ibu naik ke ranjang aku buka mata ku
"ibu dari mana?tanya ku
"dari kamar mandi"jawab ibu dengan menatap ku"kamu belum tidur"
"Miko terbangun Bu"kata ku dengan bangkit
"kamu mau kemana?
"ke kamar mandi Bu"aku berjalan seperti lunglai karena aku merasa tulang ku remuk redam.di dalam kamar mandi aku mual ku nyalakan kran di kamar mandi aku menumpahkan dengan menangis sejadi jadi nya,orang yang paling aku cintai saat ini telah berkhianat di belakang ku,berarti sebelum menikah dengan ku bang Pram sudah melakukan nya pada Mirna.
"nak,,Miko"suara ibu dengan mengetuk kamar mandi
"iya Bu"jawab ku dengan mencuci muka dengan air karena aku tidak mau melihat ibu bersedih
"kamu tidak apa apa nak?aku membuka pintu,ibu menatap ku"kamu kenapa nak?
"Miko mual Bu"bohongku dengan mengusap mulut ku,ibu menatap ku begitu dalam
"ibu belum tidur?
"ibu khawatir ketika kamu di dalam kamar mandi lama sekali"
"ibu jangan menghawatirkan Miko terus nanti yang ada ibu sakit"aku berjalan kemeja makan dan duduk dengan menuangkan air di dalam gelas aku memainkan nya
"ibu benar benar khawatir nak"aku tersenyum dengan memegang tangan ibu yang berdiri di samping ku dengan tersenyum
"seperti inikah rasa nya orang hamil Bu?
"ya seperti itu nak"
"mungkin kalau bang Pram di samping Miko keadaan nya pasti berbeda Bu"raut wajah ibu berubah mendengarkan kata kata ku"kita tidur lagi Bu?ajak ku dengan memegang tangan nya dan kami tidur tapi sayang malam ini mata ku benar benar sulit untuk di pejamkan karena hati ku seperti tertusuk duri bertubi tubi,aku membelai perut ku,haruskah bayi ini aku gugurkan saja,haruskah bayi ku tiada karena kesalahan ayah nya lalu apa salah bayi ini,aku melihat ke arah ibu dia tidur begitu pulas,pelan pelan aku bangkit dan duduk di meja makan,ku lihat kang Rusman yang tidur di atas lantai begitu nyenyak sesekali memukul tangan dan wajah nya karena nyamuk
Aku memainkan gelas yang berada di tangan ku,kenapa ibu tidak mengatakan yang sebenar nya pada ku tentang kejadian ini,takut kah ibu terjadi sesuatu dengan ku dan juga bayi ku,apakah aku selemah itu?dan apa yang harus aku katakan pada mamak ku jika rumah tangga ku hancur sebelum bayi ku lahir,aku menggeleng geleng kan kepala ku.mamak aku ingin tidur di pangkuan mamak dan mengatakan semua tentang kegundahan hati ku saat ini.tapi aku takut Mak takut,,,lebih baik aku dulu menikah dengan Pariban saja Mak,mungkin kalau aku menerima perjodohan itu nasib ku tidak akan seburuk ini Mak.
Diam Diam Seperti Tertusuk Duri
Share this novel