Pagi ini aku sudah siap siap untuk berangkat ke kota MD untuk menggapai cita cita ku,ku peluk erat erat mamak ku yang tangguh dan hebat yang tidak pernah mengeluh apa pun meski hidup serba kekurangan
"bagus bagus kau ya Pudan di sana,belajarlah dengan sungguh sungguh gapai impian mu ya Nang"kata ibu dengan mengusap usap kepala ku dan aku tidak mampu lagi membendung air mata ku,meski aku gadis kecil yang baru tamat sekolah tingkat pertama tapi aku cukup dewasa,aku seperti ini karena aku biasa hidup serba kekurangan sehingga pemikiran ku lebih dewasa di banding dengan kawan seusia ku.
"Mamak jaga kesehatan ya Mak,dan do'akan aku agar aku bisa menjadi orang yang selama ini mamak banggakan"
"tentu Nang,,,tentu"mamak ku juga menangis
"jangan menangis Mak,aku pergi karena cita cita ku Mak"ku hapus air mata mamak di pipi nya yang keriput dan hitam karena terbakar matahari,
"mamak bangga Nang,karena meski kau lahir dari keluarga miskin tapi bapak kau mampu menyekolahkan mu Nang"benar kata mamak ku,dengan menangis aku meninggalkan mamak,bapak menenteng tas ku dan menggandeng tangan ku,bapak masih menganggap ku seperti anak kecil,ya dulu waktu aku masih sekolah dasar kemana mana bapak yang selalu menggandeng tangan mungil ku bahkan ketika aku menonton tv di rumah tulang ku dan aku ketiduran bapak yang menggendong ku dan kini meski aku sudah berusia enam belas tahun bapak masih tetap menganggap ku seperti anak kecil,ku genggam erat tangan bapak ku.dan meninggalkan mamak sendirian.
Akhir nya aku dan bapak naik bus,ada kesedihan di hati ku ketika aku meninggal kan mamak,siapa yang akan mengambil kan air untuk masak,siapa yang akan mencuci pakaian dan siapa yang akan membuat kan kopi ketika bapak pulang kerja,ku pandangi bapak yang duduk di samping ku,bapak akan ku buat bapak bangga atas cita cita ku pak.
Begitu sampai di loket bapak menggandeng tangan ku karena inilah pertama kali nya aku pergi di kota besar,dengan menaiki becak kami menuju sekolah,betul begitu sampai sekolah ternyata sudah ramai,aku tidak perlu malu karena aku memiliki wajah yang begitu cantik,dengan rambut pendek ku pas sekuping dengan alis tebal mata sedikit bulat,bibir atas tipis bawah sedikit tebal dan merah meranum dan kulit sawo matang.bapak selalu menenteng tas ku meski kami sedang mendaftar,ku pandangi sekolah baru ku begitu besar dan bertingkat,
"kenapa bapak membawa ku sekolah yang besar ini pak?
"kalau mau sekolah itu tidak usah setengah tengah Pudan,karena sekolah di kota besar seperti ini semua nya sama Mang"kata bapak,aku pernah mendengar kalau bapak itu dulu pernah sekolah di SMK Tamsis tapi tidak sampai tamat karena bapak bandal dan akhir nya di keluarkan dari sekolah,dan kini aku sekolah dimana bapak ku dulu pernah sekolah.begitu selesai mendaftar bapak membawa ku dengan berjalan kaki menuju sebuah gang di belakang sekolah
"kita mau kemana pak?tanya ku penasaran tapi bapak tidak menjawab ku dan tetap berjalan dengan menggandeng tangan ku,dan kami sampai di sebuah rumah dengan dinding papan"ini rumah siapa pak?tanya ku kembali
"ini rumah teman bapak ketika bapak dulu masih sekolah Mang"dengan membuka pintu
"bapak kenapa bisa masuk begitu saja nanti kalau kawan bapak tau bagaimana pak?tanya ku dengan ketakutan
"jangan takut kawan bapak sekarang sudah menetap di kota MS dan rumah ini sudah di serahkan sama bapak dan sekarang kamu tidak perlu lagi kos"lantai nya begitu kotor,sarang laba laba menumpuk dimana mana,rumah nya tidak besar hanya satu kamar tapi memiliki ruang tamu meski kecil,bapak mengajak ku ke dapur peralatan nya juga lengkap meski semua nya berabu. dan kamar mandi nya juga ada di dalam rumah,juga lengkap ada bak nya meski bak,
lantai dan kloset nya berlumut
"malam ini bapak akan menginap di sini Pudan,karena sebelum bapak pulang bapak akan bantu kau membersihkan rumah ini"
"tapi mamak sendirian pak"
"jangan kau khawatirkan mamak mu mang,hanya satu malam saja bapak menginap di sini"sekitar rumah di kelilingi rumah meski rumah yang ku tempati paling kecil dan rumah di sebelah nya bertingkat tingkat tapi aku bersyukur karena bapak tidak lagi memikirkan uang kos ku.belum lagi beristirahat bapak sudah mulai membersihkan rumah
"pak istirahat dulu"kata ku
"kalau kita istirahat macam mana kita mau tidur Pudan"aku menjitak kepala ku
"iya pula pak"aku pun mulai membantu bapak membersihkan semua nya dan hampir tiga jam baru kami selesai,begitu selesai hampir magrib dan bapak mandi untuk melaksanakan sholat.bapak ku begitu hebat meski kami hidup serba kekurangan tapi ibadah bapak tidak pernah tinggal betapa beruntung nya aku memiliki bapak seperti nya.,begitu selesai sholat aku membuka bekal makanan yang di bawakan mamak hanya sayur kangkung dan ikan asin goreng,aku tersenyum melihat nya karena ini sayur kesukaan ku dan bapak,dan mamak ku juga membawakan sebungkus kopi hitam dan sedikit gula aku kembali tersenyum,aku ke dapur dan membuat kan kopi bapak
"ini kopi nya pak"
"pasti bapak akan rindu kopi buatan mu Boru ku"kata bapak dengan menyeruput kopi panas nya,dan kami pun mulai makan begitu lahap"setelah makan bapak mau pulang ya Boru ku"
"kata bapak mau menginap satu malam"
"bapak tidak tega meninggalkan mamak mu sendirian"bapak ku memiliki hati emas berlapiskan mutiara"bagus bagus kau ya Pudan,jangan lasak,jangan kau sia siakan pengorbanan bapak sama mamak ya Pudan ku"aku menangis dan memeluk bapak"sudah jangan menangis bapak yakin kalau kau akan menjadi anak kebanggaan bapak sama mamak"kata bapak dengan mengusap kepala ku"bagus bagus kau ya Pudan ku?kata bapak"bapak sama mamak tidak bisa selalu melihat mu kemari,jaga diri mu baik baik ya Pudan"aku semakin menangis"kau Taukan kita tidak punya hp"hidup di jaman secanggih ini aku tidak memiliki hp,tapi itu tidak masalah bagi ku"bapak pulang ya Pudan,ingat jaga diri baik baik ya,ingat pesan bapak"dan bapak mencium kepala ku,dan sebelum pulang ku cium tangan bapak yang kasar dan berkulit legam,aku semakin menangis"jaga diri mu ya Pudan jangan buat malu bapak sama mamak di kampung ya"dengan mengusap kepala ku"jangan lupa di kunci rumah nya ya"bapak pun pulang tinggal lah aku seorang diri,sepi,sunyi hanya suara mobil dan kendaraan lain yang aku dengar,aku masuk ke dalam kamar hanya tempat tidur yang beralaskan tikar tanpa kasur tapi aku juga sudah terbiasa dengan keadaan ini.
Sekolah Baru
Share this novel