Masih Orang Tua Bang Pram

Romance Series 5487

Aku memandang foto besar yang terpajang di ruang tamu,hanya ada bang Pram dan kedua orang tua nya,bang Pram begitu gagah memakai seragam nya dan begitu juga dengan papa nya

"bang boleh Miko bertanya?

"apa itu?dia masih sibuk memainkan ponsel nya untuk menelpon

"Miko kenapa tidak melihat saudara Abang?dan dia tersenyum

"Abang lupa mengatakan dek"kata nya dengan meletak kan ponsel nya"Abang itu anak semata wayang"aku terkejut"maka nya Abang gak mau kalau punya anak sedikit,karena gak punya saudara itu sedih dek"aku tersenyum menanggapi kata kata nya"paling sedikit empat"karena dia tidak mendengar jawaban ku"kamu keberatan dek?

"tidak"jawab ku dengan menggelengkan kepala"bapak kemana bang?

"bapak lagi dinas luar dek"

"jadi ibu sendirian bang?

"tidak"

"sama siapa,apa ada saudara Abang yang lain tinggal di sini?

"iya"

"Miko tidak melihat nya dari tadi"

"bi Sarita yang sudah Abang anggap sebagai saudara Abang karena dia yang selalu menemani mama"ternyata bang Pram begitu baik bahkan pembantu nya pun di anggap saudara.

"masih ngobrol aja,ajak Miko makan Pram"suara mama nya bang Pram"apa selera makan kalian sudah hilang karena terus berdua?canda mama nya"mama sudah lapar"

"kita makan dulu dek,setelah itu baru kita rencanakan setelah papa pulang"

"bapak pulang hari ini bang?

"iya"kami menuju meja makan,menu yang tersedia di meja makan begitu lezat,tapi aku memiliki selera makan yang kurang karena aku makan hanya sedikit.aku berdiri dan menyendok kan nasi untuk mama

"cukup"setelah itu bang Irwan

"sudah"dan kini giliran piring ku yang ku isi dengan nasi

"sedikit sekali kamu makan nya nak?tanya mama nya,aku tersenyum

"malu kali ma"jawab bang Pram dengan tersenyum dan "plak"aku menepuk pundak nya"aw,,sakit tau dek"kata nya dengan mengusap punggung nya

Yang yang terdengar hanya suara sendok berlaga dengan piring

"apa sudah kalian pikirkan rencana pernikahan kalian?aku dan Pram saling pandang

"sudah ma,setelah ini kami akan menelpon keluarga Miko ada berapa orang yang akan datang jadi Pram tau berapa tiket yang akan di beli,baru kita pesan baju buat kita berdua ma"mama nya bang Pram tersenyum

"bagus,secepat nya biar mama bisa mengundang tetangga kita dan kerabat terdekat kita"nampak senyum bahagia tersungging di bibir nya,begitu selesai makan aku menyusun piring

"sudah jangan kamu kerjakan biar itu di kerjakan sama Bu Sarita,kamu pergilah sama Pram"

"papa belum pulang ma?

"telpon saja,papa kamu itu suka mampir ke rumah teman teman nya pada hal di rumah sedang menunggu"bang Pram mengambil ponsel nya

"pa,papa kenapa belum pulang?tanya bang Pram"ada yang ingin Pram katakan pa"aku tidak mendengar suara yang diseberang"Pram mau menikah Minggu ini pa,apa papa setuju,terima kasih pa"telpon terputus.

"bagaimana bang apakah bapak setuju?tanya ku penasaran

"setuju dek"senang nya aku,berarti kedua orang tua bang Pram tidak keberatan,tinggal keluarga ku di kampung,aku harap harap cemas"sekarang tinggal keluarga kamu dek setuju apa tidak?aku mengeluarkan ponsel ku dari tas,panggilan tidak terjawab sepuluh kali dari mamak,ku telpon balik

"halo Assalammualakum Mak"

"waalaikum salam Pudan"nampak mamak ku sedang senang

"sehat nya mamak?

"sehat Nang sehat,yang kemana nya kau mamak telpon tidak di angkat?pertanyaan mamak,aku memandang bang Pram

"lagi di rumah calon mertua Mak"aku tersipu malu

"sudah ada nya calon mu Nang?tanya mamak sambil tertawa

"sudah Mak"

"lega rasa nya mamak mendengar nya Nang"

"bang Pram mau bicara Mak"

"calon mantu mamak Nang?

"iya Mak"Jawab ku sambil mengangguk kan kepala

"halo Bu"

"halo calon mantu"bang Pram tersenyum ke arah ku

"maaf Bu,,bapak ada?

"*ada,,ada,,bicaralah"

"halo*"

"halo pak"

"calon mantu,sehat kau mang?

"dek kenapa bapak memanggil ku dengan sebutan mang?dia berbisik ke telinga ku

"itu panggilan sayang bang"dia manggut manggut

"sehat pak"

"ada hal penting nya?

"iya pak"

"apa itu mang?

"saya mau menikahi anak gadis bapak"

"yang serius nya kau mang"

"serius pak"

"Alhamdulillah"ucap bapak bersyukur"akhirnya ada juga yang mau menikah dengan Pudan ku,kapan kau mau menikahi nya mang?

"Minggu ini pak"

"bah yang cepatlah itu,kami belum ada persiapan mang"

"bapak tidak perlu menyiapkan semua nya karena kami akan menikah di Bandung pak,dan bapak datanglah kemari,maaf sebelum nya pak,tidak mengurangi rasa hormat saya,waktu saya cuma satu Minggu pak setelah itu saya akan kembali bertugas,bapak datang kemari dan berapa orang akan datang kemari biar saya pesan tiket pesawat nya"

"oh,,jadi hari apa nya kalian menikah?

"ini hari Sabtu berarti hari Senin pak"jawab mas Pram"saya tunggu secepat nya ya pak berapa orang yang akan kemari agar saya secepat nya memesan tiket nya"

"iya mang iya"suara bahagia bahagia bapak terdengar,karena ponsel ku di speaker kan"Pudan bapak bahagia Nang"

"aku juga bahagia pak"jawab ku ketika ponsel ku di taruh di telinga ku oleh bang Pram

"sehat sehat ya Pudan,besok kami berangkat kesana"setelah itu ponsel mati

"nah setelah ini kita ke butik teman Abang ya dek"

"jangan mahal mahal bang"kata ku

"ini seumur hidup sekali dek,Abang ingin momen ini tidak terlupakan oleh kita berdua"

"mah"panggil bang Pram sambil berjalan mendekati mama nya

"ada apa?

"orang tua Miko sudah setuju ma"

"Alhamdulillah"jawab mama bang Pram dengan memeluk ku"terima kasih nak"aku tersenyum dengan mengusap air mata nya

"kalau begitu Pram mau ke butik teman Pram ma untuk pesan baju"

"hati hati nak"

"iya ma"aku mencium tangan mama nya setelah itu pipi nya

hari ini benar benar melelahkan setelah pesan baju kami pergi pesan tiket sebanyak sepuluh orang dari keluarga ku,belum lagi istirahat bang Pram sudah menelpon teman nya agar hadir di hari pernikahan kami,setelah itu lanjut ko WO ,ya Allah mudah mudahan umur pernikahan kami tidak sesingkat persiapan pernikahan kami ini.

"bang,,Miko mau ijin dulu sama pak bos di kantor"

"undang saja mereka semua dek,dan ada berapa orang agar kita tau berapa banyak katering yang akan kita pesan"

"iya bang"

"setelah ini kita langsung pesan katering nya ya?aku menganggukkan kepala dengan tersenyum meski nampak jelas lelah di wajah ku,tapi ini memang momen penting.

Masih Orang Tua Bang Pram

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience