Jam Istirahat

Romance Series 5487

Dengan langkah berat aku keluar dari ruangan,di depan pintu Aminah dan Zahra sudah menunggu ku

"makan yuk?

"pasti masih penasaran dengan cerita ku?mereka tersenyum,pegawai pak Burhan sebenar nya bukan kami bertiga tapi kami bertiga sudah terlanjur kompak sehingga tidak bisa di pisahkan atau di gabungkan oleh siapa pun

"buruan aku sudah lapar"suara Aminah

"iya,,iya,,"langkah kami bersamaan

"aku pikir setelah menikah kamu gak kerja lagi mik?

"kalau aku menikah dengan orang yang tidak bertugas di luar daerah aku pasti tidak kerja lagi karena aku akan mengabdi sebagai istri dan calon ibu yang baik"

"puitis banget kamu mik"

"ibu nya bang Pram itu baik sekali beliau sudah aku anggap seperti ibu ku sendiri"

"pasti beruntung banget kamu ya mik?

"aku beruntung memiliki mertua yang baik,suami yang cinta dan sayang sama aku Tapi,,,aku harus siap di tinggal kapan pun"mereka terdiam memandang ku"dan aku sangat berharap semoga aku cepat hamil"dengan mengusap perut ku

"itu artinya gawang kamu sudah bobol dong mik?

"dan suatu hal yang tidak mungkin ketika kita sudah menikah suami kita membiarkan istri nya melewatkan malam begitu saja"

"iya pula"kata Aminah dengan memukul jidat nya

"buruan"tarik Zahra"jam istirahat akan habis sementara kita belum makan"

kantin masih begitu ramai karena memang waktu nya makan siang,kami duduk di bangku paling belakang

"kamu bohong Ra"

"bohong,bohong kenapa?

"malam pertama itu menyakitkan"dia tertawa

"itu kalau malam kesekian nya mik"

"kamu bilang,,"aku tidak melanjutkan kata kata ku karena aku tidak enak dengan Aminah yang belum menikah

"santai aja"

"kamu sudah melakukan nya?tanya ku dan dengan santai dia menganggukkan kepala"kamu melakukan nya dengan pacar kamu Minah?aku sungguh terkejut Minah,bagaimana rasa nya Minah sakit atau nikmat?aku kelihatan bodoh sekali dengan pertanyaan yang aku ajukan

"betul kata Zahra yang sekian kali nya baru nikmat,kalau kamu tidak melakukan lagi itu arti nya gawang mu akan rapat kembali"

"sudah ah"makanan yang kami pesan datang dan aku memakan nya begitu lahap

"pelan mik"

"kalau lama nanti jam istirahat kita keburu habis"mereka mengikuti cara ku makan dengan cepat

begitu selesai Zahra membayar makanan yang kami pesan

"aku juga belum hamil hingga sekarang mik"

"iya pada hal kamu Taukan suami aku itu hampir setiap malam minta jatah"

"bukan minta jatah Ra tapi itu memang hak nya dan itu juga kewajiban kamu sebagai istri"

"sekarang bijak kamu ya mik"

"aku hanya menyampaikan apa yang aku tau"

"belajar dari mana kamu?

"bang Pram yang mengajari ku"

"hebat ya suami kamu mik"

"aku bangga punya suami seperti bang Pram"

"pasti romantis ya mik"

"aku belum tau apakah bang Pram itu romantis atau tidak"kata ku pelan

"sabar Bu,,,perlahan lahan kamu akan tau bagaimana kriteria suami kamu"aku tersenyum kecut

"aku dulu selalu berharap mendapatkan suami tapi sekarang setelah aku menikah aku dilema"

"dilema karena suami kamu jauh"

"udah ah,,,Miko yang aku kenal gak lemah dan gak cengeng"

"sebenar nya aku kuat sobat,tapi aku lagi baper saja lihat istri yang selalu bersama suami nya"

"masa itu akan kamu dapati"

"kapan?

"sabar bro,,,bukan nya kamu sudah menata hati mu ketika kamu menikah dengan Pram?

"itu salah ku juga,aku menerima dia begitu saja menjadi suami ku tanpa memikirkan setelah menikah"

"tapi setidak nya kamu tidak menunggu suami kamu untuk melakukan hal"aku langsung menutup mulut nya dengan tangan

"sudah,,sudah"

"eh pulang kerja nongkrong yuk"

"nongkrong?aku terkejut Zahra mengajak kami nongkrong"suami kamu tidak marah?

"suami aku itu baik banget mik"

"jangan memanfaatkan kebaikan nya Ra"

"kamu tu"kata nya dengan mendorong bahu ku pelan

"ternyata malam pertama itu sakit Ra"Aminah tertawa di ikuti dengan Zahra

"suami kamu gak pemanasan dulu seh"

"emang teplon yang harus di panas kan terlebih dahulu"?

"ya sama kan aja,jadi kan kita nongkrong setelah pulang kerja?

"kemana?

"mau nya kamu?

"aku mau beres beres rumah"

"alasan aja kamu mik"

"bukan alasan tapi bener,tadi malam ibu nya bang Pram nginap di rumah ku beliau memandang seisi rumah ku mungkin beliau berpikir kalau menantu nya ini pemalas"

"jangan begitu mik barang kali aja mertua kamu itu terkejut melihat menantu nya tinggal di rumah yang sederhana seperti itu"

"mungkin saja"

"pindah dong cari tempat tinggal yang baru dengan suasana yang baru dengan begitu kamu bisa lebih rileks"

"bukan rumah nya Zah,,,,ra"

"lalu?

"tunggu biar aku yang jawab"sela Aminah"hati nya Bu"mereka kembali tertawa

"baperan banget sekarang kamu mik?aku tersenyum dengan menyandarkan kepala ku di pundak Zahra

"kasihan sahabat ku satu ini,masih menikmati masa masa bulan madu harus di tinggal dengan suami tugas"dengan membelai kepala ku

Tidak terasa waktu istirahat selesai dan kami menuju ruangan dengan menaiki lift tapi sayang lift begitu ramai karena ini memang waktu nya masuk kantor setelah jam istirahat.kami berdiri di depan pintu lift dengan tangan Bersedekap aku memandang sekeliling terkadang aku melihat ke bawah memparhatikan kaki ku yang putih bersih

"eh jadi gak kita nongkrong?

"kapan kapan saja ya"jawab ku"beneran aku mau beresin rumah kalau tidak kalian main ke rumah ku"

"kalau ke rumah kamu kami bukan tenang yang ada kamu minta bantuin kita untuk beresin rumah kamu"

"tu kamu pintar"dengan mencolek dagu Aminah

"kalau ada mau nya aja"

"apa"

"gak"lagi lagi kami tertawa,untuk sesaat aku lupa kalau aku sudah menikah dan memiliki suami

"ya udah nanti malam aja kita datang ke rumah kamu?

"beneran?

"iya,santai aja jangan terkejut"

"aku akan masak untuk kalian"

"dengan senang hati"

pintu lift terbuka dan kami masuk,di dalam lift tidak ada suara sama sekali karena yang di dalam lift bukan kami bertiga tapi ada pegawai yang lain,lantai 19 ya kami keluar dengan santai menuju ruangan kami

"eh pak bos kita sahabat suami kamu mik?

"iya,kamu tau dari mana?

"telinga kita itu banyak mik cuma yang kelihatan hanya dua"

"iya lah suka suka kau lah"bahasa asli ku keluar

"uuppppzzz keluar Bu Eko"

"apa nya?

"bahasa nya Bu"suasana yang selalu aku rindukan kalau sudah berkumpul dengan Aminah dan Zahra

Jam Istirahat

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience