Untuk ke rumah orang tua bang Pram kami membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam.apa yang harus aku lakukan ketika aku bertemu dengan mamak nya,
"kamu jangan gugup,mama Abang baik"kata nya yang membuat ku terkejut,sebenar nya selain polisi apakah bang Pram juga seorang dukun,dia tau apa yang sedang aku pikirkan,aku tersenyum
"ini kan pertama kali nya bagi Miko bang"dia mengusap tangan ku
"kalau kamu sudah bertemu dengan orang tua Abang kamu akan nyaman dek"
"aku berharap begitu bang"jawab ku pelan hampir tidak terdengar,dia senyum senyum dengan sesekali memandang ke arah ku
akhir nya kami sampai di sebuah rumah yang pagar nya begitu tinggi sehingga hanya atap rumah yang kelihatan.
dari dalam seseorang membuka pintu pagar besi berpakaian putih lengkap dengan atribut,yang pasti seorang scurity bang Pram membawa mobil nya masuk ke dalam dan berhenti tepat di depan pintu,aku keluar dari dalam mobil dan merapikan selendang ku,bang Pram langsung menggandeng tangan ku dan di bawa nya masuk ke dalam rumah
"ma,mama"panggil nya
"iya"suara yang terdengar dari dalam
"lihat ma siapa yang Pram bawa"terdengar suara langkah kaki yang berasal dari sendal yang beradu dengan lantai
"siapa?wanita yang sudah separuh baya tapi masih kelihatan cantik tersenyum ke arah ku dan aku langsung menyambut nya dengan mencium tangan nya"siapa dia Pram?
"dia Miko calon menantu mama"jawab nya dengan berjalan ke arah mama nya
"Alhamdulillah ya Allah,,,di usia senja seperti ini mama masih punya kesempatan melihat kamu menikah Pram"ada butiran bening mengalir dari sudut mata nya
"mama kenapa menangis?suara bang Pram begitu lembut,dan dia menghapus air mata mama nya
"mama bahagia Pram"dengan memegang lengan ku"kamu ketemu di mana dengan Miko?wajah nya yang bahagia selalu tersenyum
"panjang cerita nya ma"
"tapi apa dia mau menikah dengan kamu Pram yang usia nya terpaut jauh dengan mu"
"kalau Miko gak mau menikah dengan Pram tidak mungkin Miko mau bertemu dengan mama"
"mari kita ngobrol sambil duduk"kalau di lihat dari wajah nya mama bang Pram usia nya sudah hampir tujuh puluh tahun.
"kamu asli nya dari mana nak?suara nya yang lembut membuat ku benar benar nyaman ternyata apa yang di katakan bang Pram benar
"dari Tapsel Bu"
"mama baru dengar Tapsel,daerah mana?
"Sumatera Utara Bu"
"jauh,,,,kok bisa ke Bogor?
"beasiswa yang mengajak Miko kemari Bu"
"mama yakin Pram selain cantik calon mantu mama juga pintar"
"jangan terlalu menyanjung Bu"jawab ku dengan menyentuh tangan nya
"tapi memang benar ma"celoteh bang Pram
"bi,,,"
"iya Bu"seorang wanita yang setengah baya berjalan ke arah kami
"buatkan minum bi"
"baik Bu"
"kamu mau minum apa dek?bang Pram menawari ku
"apa saja bang"mama bang Pram tidak pernah memalingkan wajah nya ke arah ku,mungkin mama nya mengagumi kecantikan ku,dan dia melihat ke arah kaki ku yang hanya memakai sendal model jepit
"kamu bekerja dimana?
"di perusahaan Sanjaya utama Bu"
"wah itu perusahaan bonafit"aku hanya tersenyum"sudah berapa lama kamu bekerja di sana?
"sudah hampir tujuh tahun Bu"
"sudah lama ya"aku menganggukkan kepala"kamu berapa bersaudara?
"enam Bu,Miko anak paling bungsu"
"saudara kamu"
"sudah menikah semua Bu tinggal Miko"aku sedang di interview untuk menjadi seorang menantu
"apa kamu benar benar bersedia menikah dengan Pram?pertanyaan yang sudah di ajukan bang Pram di tanya kembali oleh mama nya,aku tersenyum
"sebelum nya Miko minta maaf Bu"
"kenapa kamu minta maaf,apa kamu menolak menikah dengan anak ibu?
"bukan,,bukan itu Bu"jawab ku"Miko bukan berasal dari keluarga yang sederajat dengan ibu"
"kenapa kamu mempertanyakan itu nak,yang terpenting anak ibu cinta dan kamu bersedia ibu tidak akan keberatan"beruntung nya aku,,ternyata Allah itu maha adil,jodoh ku lama datang nya ternyata Allah sedang mempersiapkan jodoh yang terbaik untuk ku.
"Miko tidak mau Bu terjadi ke salahpahaman"
"kamu benar benar wanita yang bijak,tapi apa kamu sudah siap selalu di tinggal oleh Pram bertugas"tanya ibu nya,aku memandang bang Pram dan dia menggenggam tangan ku
"ibu tidak mau seperti mantan mantan pacar nya Pram nak"mendengar kata mantan mantan berarti banyak sekali pacar bang Pram dulu,pikir ku
"ma,,udah gak usah di bahas"
"mama hanya gak mau nak kamu akan mengalami hal yang sama"kata mama nya"usia kamu sudah tidak muda lagi,mama ingin secepat nya kamu menikah,bila perlu besok kamu menikah dengan nya"
"gak segampang itu ma"jawab bang Pram dengan memandang ku"orang tua nya jauh ma"
"kamu telpon dan katakan kamu akan menikahi anak gadis nya,kalau mereka setuju pesan kan tiket dan bawa mereka semua kemari,bukan kita tidak menghargai nak,tapi kamu akan lama kembali setelah bertugas,tidak baik menunda sesuatu yang baik"
"apakah pantas seperti itu ma?tanya nya"Pram takut di katakan tidak sopan,kita yang butuh kenapa keluarga Miko yang repot ma"
"ya barangkali saja mereka juga mau jalan jalan"aku tersenyum dengan mengusap tangan bang Pram
"nanti biar Miko jelaskan bang sama orang tua Miko"
"terima kasih dek"asisten mama nya bang Pram datang membawa baki berisi jus
"silakan mbak"
"iya terima kasih bi"
"di minum ya,mama mau ke belakang ada urusan"aku tau mungkin mama bang Pram tidak ingin mengganggu kami
"apa yang harus kita katakan dengan orang tua kamu dek?
"memang bang Pram kapan akan menikahi ku?
"Abang cuti satu Minggu,jadi satu Minggu ini kita manfaatkan dek"
"dan setelah itu Abang meninggalkan Miko?tanya ku
"itulah yang Abang takutkan kalau kamu gak siap dek"aku tersenyum setelah mengingat dari pada aku menikah dengan awan
"Miko wanita kuat bang,masa Miko harus menyerah tanpa berusaha"
"terima kasih dek"aku meminum jus jeruk buatan asisten nya
"kamu menginap ya,,sekalian nanti kita pesan tiket pesawat,tapi sebelum nya telpon dulu keluarga di kampung berapa orang yang akan datang"
"nanti Abang rugi"
"gak,ini buat kamu dan terutama buat Abang"kata nya dengan mengusap pipi ku,dan aku tersenyum"dan kamu gak keberatan kan kalau kita menikah nya gak meriah?tanya nya"tapi kamu jangan khawatir dek,setelah Abang dapat cuti panjang kita akan mengadakan resepsi pernikahan kita,dan kita undang semua kerabat dan teman teman kita"aku seperti mimpi. ya Allah mudah mudahan aku sedang tidak bermimpi
Orang Tua Bang Pram
Share this novel