Malam Kedua

Romance Series 5487

Aku dan bang Pram sibuk bercengkrama di blangkon belakang sesekali bang Pram menggoda ku

"Papua itu jauh bang?

"kalau naik pesawat gak begitu jauh,cuma tempat nya"

"kenapa dengan tempat nya bang?

"tidur di tenda banyak nyamuk,lampu gak ada"

"kalau baterai ponsel habis gimana bang?

"numpang tapi jauh"aku mengangguk kan kepala"maka nya Abang pakai ponsel malam pas jam istirahat"

"berarti Abang akan jarang menghubungi Miko?

"tiap malam akan Abang hubungi,selama ini Abang gak punya alasan untuk apa Abang selalu pegang ponsel tapi sekarang Abang punya alasan karena ada istri yang selalu menunggu kabar Abang"kata nya dengan menyibak kan rambut ku yang menutupi wajah ku,aku tersenyum

"mas Pram"panggil seseorang dengan manja,siapa lagi dia pikir ku

"Susan,mau ngapain kemari?

"aku rindu"peluk nya manja

"sorry dan aku gak mau istri ku cemburu"

"istri,,,kamu sudah menikah?kelihatan sekali wajah tidak sesuka nya pada ku"mas kenapa gak undang aku?lanjut nya dan aku berusaha untuk pergi tapi bang Pram menahan ku

"kamu mau kemana dek?

"Miko hanya tidak mau ikut campur dalam urusan satu ini bang"

"tapi ini akan menjadi Masalah kamu juga dek"aku bingung dengan perkataan nya"Abang gak mau masa lalu Abang menjadi kan kamu gak nyaman sebagai istri Abang"

"setiap orang memiliki masa lalu bang"kata ku dengan memegang tangan nya"tapi Miko tidak mau ikut campur bang,selesaikan lah bang"kata ku dengan berjalan mereka berdua

"kalau kedatangan mu kemari hanya merusak suasana lebih baik kamu pulang aja"

"aku hanya ingin mengucapkan selamat"

"selamat,tapi cara kamu salah,pulang lah dan jangan pernah muncul lagi di hadapan ku"

"secepat itu kamu melupakan ku mas"

"kisah kita sudah lama berlalu jadi jangan coba mengganggu ku,paham!!!bang Pram meninggal kan Susan yang berdiri mematung

sementara aku sibuk dengan mama sesekali ku pijit kaki nya karena mama duduk di atas aku di bawa karena kami sedang menikmati acara tv

"Pram kemana mik?

"ada di belakang Bu"

"sama siapa?

"Susan kalau tidak salah Bu"

"dengan Susan kamu biarkan sendirian?

"bang Pram sudah dewasa Bu tidak mungkin bang Pram berbuat yang tidak tidak Bu"

"kamu percaya?tanya nya dengan menatap ku

"banget Bu"jawab ku dengan tersenyum dan mama pun tersenyum dengan mengusap kepala ku dan aku melihat bang Pram berjalan ke arah kami dan langsung ikut duduk di bawah.

"mama sakit?tanya dengan menatap ku

"mama gak akan sakit kalau menantu mama selalu seperti ini"

"jangan terlalu memuji Miko Bu"

"telinga kamu naik?aku langsung tertawa mendengar pertanyaan nya

"gimana Pram sudah selesai di packing barang kamu?

"belum Bu"mendengar kata packing aku merasa sedih sungguh walau aku baru mengenal nya dan menikah baru dua hari dengan bang Pram tapi aku begitu nyaman,karena dia sosok yang dewasa,bisa kah aku hidup berjauhan dengan nya

"kamu kenapa dek?tanya nya dengan menyentuh pundak ku

"eh,,,"aku terkejut"tidak ada bang"sahut ku tapi aku tau kalau bang Pram tidak bisa di bohongi.

kenapa waktu begitu cepat berlalu,setelah shalat magrib bang Pram menyusun barang nya aku hanya memandangi nya

"kenapa kamu memandangi saja dek?kata bang Pram membuyarkan lamunan ku"biasa nya kalau seorang laki laki sudah menikah semua yang mengurus keperluan itu istri nya"

"Miko takut salah bang"

"kenapa takut?

"karena Miko belum tau apa saja keperluan Abang"dia tersenyum

"sini"bang Pram menarik tangan ku pelan dan duduk di sebelah nya"Abang itu bukan tipe suami yang rewel dek,karena Abang sudah biasa mengurus keperluan sendiri,jadi kalau kamu menyusun barang apa saja Abang terima"aku tersenyum dengan menepuk paha nya

barang bang Pram sudah di packing kini kami menuju tempat di mana kami bernostalgia.malam ini bang Pram tidak membiarkan malam ini berlalu begitu saja,dia selalu membuat ku merasa ketagihan.

"kita tempur lagi dek"aku tersenyum malu,tanpa mengiyakan bang Pram sudah telanjang dada

"Abang mau ngapain?

"Abang tidak akan membiarkan istri Abang di gigit nyamuk,jadi sebelum kamu di gigit nyamuk Abang yang gigit duluan"

"tapi bang"

"kenapa?dia langsung menghujami bibirku dengan bibir nya,sampai aku sulit untuk mengimbangi nya,aku sedikit mendorong dada nya

"kenapa?

"sesak bang tidak bisa nafas"tapi bang Pram tidak memperdulikan ku,berlahan semua baju ku di lemparkan ke semua penjuru sehingga tanpa sehelai benang pun,aku menutupi dada dan kedua paha ku

"kenapa di tutupi,bukan kah Abang sudah melihat sebelum nya"

"malu lah"

"aih,,Abang ini suami kamu kenapa mesti malu"bang Pram menarik kedua tangan ku dan aku berusaha menahan nya tapi tenaga ku tidak sekuat tenaga bang Pram hingga akhir nya aku pasrah,dia mulai memainkan leher ku setelah itu pindah ke dada ku dan

"kita mulai sayang?kata nya berbisik di telinga ku

"pelan pelan ya bang,karena yang tadi malam masih sakit bang"

"kali ini beda"aku melihat wajah nya memerah menahan nafsu,aku melihat Mariam nya sudah berdiri tegap seperti kran air,aku ngeri melihat nya,di lebarkan kedua paha ku meriam nya di pas kan di vagina ku setelah itu

"blessed"aku merasakan sesuatu masuk ke liang vagina ku

"awwhhh"lenguh ku"sakit bang"kata ku dengan berusaha merapatkan kedua paha ku

"sebentar aja sakit nya"

"tapi ini sakit bang"kata ku dengan memegang perut ku sambil menggigit bibir ku,bang Pram tersenyum dan melumat bibir ku,dengan pelan pelan di tekan lagi Mariam nya yang tadi hanya setengah nya yang masuk

"aahhhhhssss"jerit ku,vagina ku seperti robek,dengan pelan bang Pram menekan dan menarik Mariam nya setelah itu semakin kuat,suara tabrakan antara vagina ku dan Mariam begitu indah dan akhir nya dia memuncratkan lahar nya di dalam,untuk sekian menit dia membiarkan Mariam nya tertanam di sana setelah itu bang Pram menarik nya dan terkulai lemas di samping ku.

pagi ini bang Pram bangun lebih dulu setelah itu dia membangunkan ku dengan kecupan mesra di bibir ku

"bangun dek"

"Abang cepat sekali bangun nya?aku menggeliat dengan menarik otot otot ku,dan aku begitu terkejut melihat bang Pram sudah begitu rapi dengan seragam nya.

"pukul berapa sekarang bang?aku langsung berdiri dan menuju kamar mandi tapi aku masih merasakan nyeri seperti kemaren

"masih pagi dek"aku langsung mandi dan bergegas memakai baju,bang Pram tersenyum melihat ku,rambut ku yang basah aku biarkan tergerai,ini menandakan kalau malam tadi kami menghabiskan waktu tidak begitu saja.selendang pas Mina aku gantungkan di leher ku untuk menutupi tanda cinta yang di lukis suami ku yang terletak di leher ku,koper kecil di tenteng dengan bang Pram dan ternyata di bawah sudah menunggu kedua orang tua bang Pram

"sarapan dulu"kata mama dengan tersenyum menatap ku,sarapan pagi ini tidak seperti biasa nya karena pagi ini bang Pram akan berangkat tugas,setelah itu aku kembali ke Bogor untuk bekerja kembali tinggal lah kedua mertua ku.

"jaga kesehatan ya Pram"

"iya ma"

"ingat nak,,,sekarang bukan mama dan papa aja yang menanti mu untuk pulang tetapi juga istri mu dan mudah mudahan juga calon anak mu"

"amin"aku dan bang Pram mengucapkan bersamaan.

"dan ingat kasih kabar"

"iya pa"ternyata bang Pram juga anak yang penurut.

kami memasuki mobil dan menuju bandara,air mata ku tidak dapat ku bendung

"kamu kenapa menangis?pertanyaan bang pram

"Miko tidak tau kapan bang Pram akan pulang kembali"

"percayalah dek Abang akan kembali"dengan ku sandarkan kepala ku di bahu nya

"Abang janji akan kembali?

"do'akan"mendengar jawaban nya ada rasa khawatir menggelitik di hati ku,apakah bang Pram akan kembali atau aku akan menjadi janda setelah ini,tidak aku tidak boleh berfikir jelek seperti ini,aku yakin dan percaya kalau bang Pram akan baik baik saja,

mama tersenyum dengan menatap ku,begitu sampai bandara bang Pram selalu memeluk ku dan mama nya,bagi nya kami adalah wanita terhebat yang dia miliki sekarang.

"jaga diri ya dek"dia melepaskan pelukan ku dan pelukan mama nya,dan perlahan dia meninggalkan kami dengan langkah malas aku menuju mobil,mungkin aku belum terbiasa dengan hal ini tapi aku yakin semua nya akan berjalan dengan baik seiring nya waktu. tapi aku merasa ada yang hilang.

Malam Kedua

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience