Seperti ini rupa nya kehidupan di kota besar,mudah mudahan aku tidak termasuk orang orang seperti mereka,amin kata ku sendiri mengaminkan,ternyata tidak semudah yang aku bayangkan hidup di kota besar karena kurang silaturahmi antar sesama Jiran terdekat.
"Miko"panggil seseorang dan aku sedikit mengenal suara itu"Miko tunggu"aku mencari suara itu karena sekolah sudah mulai ramai,dan ternyata
"kau rupa nya Sarah?kata ku dengan tersenyum"ada apa?
"aku tadi berangkat sekolah mampir ke rumah kamu tapi rumah kamu sudah terkunci"
"iya"kata ku dengan tersenyum
"ini titipan dari mami ku buat kamu"Sarah menyerah kan kotak nasi ke arah ku
"jangan gitu lah Sarah,aku jadi tidak enak"
"kamu terima aja ya,karena mami ku paling gak suka barang pemberian nya di tolak"
"kalau begitu mari lah kita sarapan bersama"ajak ku dengan duduk di bangku panjang depan kelas. ku buka ternyata berisi donat,pasti enak,dan ternyata donat nya cantik pula warna warni sudah begitu besar pula,pasti kenyang dengan makan satu donat.keberuntungan sedang berpihak pada ku,karena aku memang belum sarapan
"kamu berangkat sekolah pagi sekali?
"aku ingin melihat sekolah ini rah,pagi kan masih sunyi kalau sudah siang sudah banyak siswa siswi yang lain"kata ku sambil mengunyah donat"sampaikan terima kasih ku pada mami kau ya?dengan berdiri"kalau begitu sampai ketemu lagi"dengan melambai kan tangan ke arah nya dan Sarah pun tersenyum.
Jam pelajaran di mulai hari ini pelajaran matematika pelajaran yang paling aku suka,ibu guru Susanti menjelaskan begitu detail sehingga membuat ku mudah untuk menyelesaikan soal nya
"siapa yang sudah selesai?tanya Bu Susanti
"saya Bu"dengan mengacungkan ibu jari ku
"hebat kamu ya Miko"puji Bu Susanti,aku maju dan menuliskan jawaban nya di papan tulis"kasih plus buat Miko jawaban yang di tulis nya itu benar"aku tersenyum,aku akan ingin mendapatkan beasiswa sehingga aku bisa duduk di bangku kuliah"silahkan kembali ke kursi kamu Miko"semua kawan ku tersenyum pada ku.pelajaran matematika sukses aku selesaikan dengan mudah,jam pelajaran matematika selesai masuk pelajaran akuntansi,setiap pelajaran yang menghitung aku suka,walau pun yang ku hitung itu bukan duit ku,kali ini aku juga berhasil menyelesaikan nya bahkan sebelum Bu Jeni menjelaskan,aku kembali mengancungkan jempol ku dan
"ada apa Miko?
"saya sudah selesai Bu"kata ku,semua kawan satu kelas heran pada hal Bu Jeni belum menjelaskan nya tapi aku sudah selesai menjawab nya
"oh ya,bagus dong,coba kemari saya lihat"aku maju ke depan dan membawa buku ku kepada Bu Jeni,butuh beberapa menit Bu Jeni memeriksa nya dan nilai ?? terpampang jelas di buku ku"kamu hebat Miko,kamu boleh istirahat"aku kembali ke bangku ku dan keluar kelas membawa buku ke perpustakaan,
Belum ada yang keluar satu pun cuma aku seorang,tapi aku tidak perlu khawatir karena aku keluar bukan karena di keluarkan tapi karena aku telah selesai mengerjakan tugas ku,
"eh kamu"panggil seorang perempuan sedikit buntal dengan memakai kerudung
"ibu memanggil saya?tanya ku dengan mendekati nya,ku baca nama di papan nama di dada kiri nya,ternyata ibu Siska kepala sekolah rupa nya,
"kamu mau kemana,bukan kah ini masih jam pelajaran?
"saya sudah selesai mengerjakan soal yang di berikan Bu Jeni Bu,jadi saya sudah di perbolehkan istirahat Bu"kata ku dengan sopan
"terus kamu mau kemana?tanya Bu Siska dengan curiga
"saya mau ke Perpustakaan Bu"dengan menunjuk kan beberapa buku,Bu Siska mengangguk kan kepala.
"saya permisi dulu Bu,mari Bu"kata ku dengan membungkuk kan badan ku
Aku sudah tidak tahan ingin buang air kecil,tapi langkah ku terhenti karena aku melihat Riko,ya Riko sedang berbicara pada seseorang,
"kamu gak masuk ko"tanya kawan nya sebelah,maaf aku juga pernah melihat nya,ya dia anak tukang kebun sebelah rumah ku
Flashback
Hari Minggu,hari dimana aku bisa bersantai,hari masih pagi aku sudah mencuci pakaian dan langsung menjemur nya dan aku melihat laki laki yang berdiri sebelah Riko
"bagi duit dong pak aku mau jalan"dengan gaya sombong nya
"uang nya udah bapak berikan pada ibu mu untuk keperluan sekolah kamu dan adik adik kamu sandi"oh jadi dia nama nya sandi
"bapak pelit banget sih sama anak nya sendiri,aku mau jalan sama teman teman ku pak"
"tapi uang nya memang sudah gak ada sama bapak"
"pelit banget bapak!!kata nya dengan emosi dan menendang tempat sampah,bapak nya sampai mengelus dada,sebenar nya yang aku tengok ini mimpi atau betulan sih,batin ku karena aku masih merasa tidak percaya
Ya aku ingat sandi,ternyata anak anak yang sombong itu bukan dari keluarga kaya tapi sebalik nya,Riko bapak nya penjaga kebun sekolah,Wiwid ibu nya jualan di kantin sekolah,bunga bapak nya penjaga sekolah,sandi bapak nya kerja membersihkan kebun di sebelah rumah ku,aku mengangguk kan kepala,apa lagi yang akan aku tengok ya,,batin ku dengan menahan hajat ingin buang air kecil,lama lama aku menahan ingin buang air bisa kena ginjal,aku berjalan menuju perpustakaan di situ tertulis di larang melintas,tidak jadi lah kalau begini aku ke perpustakaan,tapi aku mendengar seorang wanita menangis apa yang sedang terjadi,aku mengintip di balik dinding perpustakaan
"Bu mulai besok ibu gak usah kerja di perpustakaan ini lagi"bentak nya,ha itu kan kawan bunga dan Wiwid jadi dia
"kalau ibu gak kerja di sini dimana lagi Mega?jadi nama nya Mega
"terserah ibu tapi jangan di sini,karena aku gak mau semua siswa di sini tau kalau ibu ku bekerja bersih bersih di perpustakaan sekolah ini,kalau mereka tau aku malu Bu malu!bentak nya,sebenar nya mereka itu semua mau sekolah atau mau ngapain nya,bukan masuk ke dalam kelas tapi malah berkeliaran tidak jelas,aku sudah tau identitas mereka semua,dan mungkin aku akan lebih banyak tau lagi kalau aku pergi nya lebih cepat ke sekolah,aku merasa kasihan pada ibu nya Mega yang menangis dengan memegang dada nya
Akhir nya aku tidak jadi ke perpustakaan karena semua yang aku tengok sangat menyakitkan,dimana rasa hormat mereka pada ibu yang melahirkan dan pada bapak yang membesarkan mereka,apa mereka terlahir dari batu terbelah,atau dari timun yang terguyur hujan,sungguh miris.aku menggelang kan kepala dengan menuju kelas kembali.lonceng istirahat begitu kuat sehingga terdengar seantero kelas.semua siswa dan siswi menuju kantin tapi aku tidak aku kembali ke kelas dengan wajah tidak semangat.karena menahan ingin buang air kecil,aku harus cepat kalau tidak bisa kencing di celana aku ini,aku harus ke WC kalau tidak ingin aku kencing di celana ,aku berlari menuju WC yang bersebelahan kelas ujung dengan cepat aku masuk ke dalam dan sungguh lega.
Masih Sudah Aktif
Share this novel