pagi ini aku sudah bersiap siap untuk ke dokter kandungan,ibu yang mengantarkan ku dengan kang Rusman,dengan bibir di poles sedikit lipstik tidak menghilangkan kecantikan ku yang terlihat memang aku sudah cantik,aku memakai baju hamil pemberian ibu,warna pink polos dengan panjang sebetis menampakan betis ku yang jenjang,kali ini rambut aku kuncir sedikit di atas dengan poni sedikit menutupi kening ku dan rambut belakang yang panjangnya hanya di bawah bahu aku biarkan tergerai membuat kecantikan ku bertambah sempurna
"kamu sudah siap nak?
"sudah Bu"aku bingung ketika ibu membawa tas"ini apa Bu?
"ibu akan menginap satu hari di rumah kamu"
"sungguh Bu"ibu menganggukkan kepala
"Bi,,!!
"iya Bu"
"jaga rumah baik baik ya,saya mau ke Bogor ke rumah Miko"
"siap Bu"dengan memberikan hormat
"kamu ini ada ada saja bi"
"saya pamit bi"
"hati hati mbak,kalau ngidam asinan bilang sama bibi ya mbak"
"kejauhan bi"bi Sarita tersenyum
Kang Rusman sudah siap menunggu kami di luar,dengan sigap membuka kan pintu untuk ibu sementara aku membuka pintu sendiri,begitu aku masuk kang Rusman menutup pintu mobil dan
"kita kemana Bu?
"ke klinik kasih bunda ya kang"
"siap Bu"mobil melaju dengan pelan pelan,aku menyandarkan kepala ku yang terasa pusing dan perut ku juga mulai terasa mual
"kamu kenapa?
"hanya pusing Bu"aku mencari minyak angin untuk menghilangkan mual dan pusing kepala ku,tidak butuh waktu lama hanya kurang lebih sepuluh menit,seperti biasa kang Rusman membuka kan pintu mobil ibu dan setelah itu aku dan ibu berjalan menuju resepsionis untuk mendaftar dengan santai aku menggandeng tangan ibu.
Semua orang menatap ke arah ku,ada dua kemungkinan mereka heran yang melihat ku memakai baju hamil pada hal perut belum kelihatan atau mereka kagum dengan kecantikan wajah ku
"ada yang bisa saya bantu?tanya perawat dengan tersenyum manis
"dokter Nana nya ada mbak?
"ada Bu"
"saya ingin kontrol mbak"
"apakah sebelum nya sudah kemari?
"belum,tapi tadi tadi malam dokter Nana sudah datang ke rumah dan sekarang hanya memastikan saja mbak"
"kalau begitu tunggu ya mbak,dokter Nana belum datang"
"terima kasih mbak"aku menuntun ibu menuju kursi tunggu
"kamu tunggu sebentar ya nak"
"ibu mau kemana?
"sebentar aja"jawab ibu dan berjalan keluar dan aku tidak tau kenapa ibu keluar,
"kang Rusman"panggil ibu
"iya Bu"
"tolong kamu belikan handphone model terbaru ya untuk menantu saya"kata ibu dengan mengeluarkan dompet kecil"ini kartu kredit nya"
"baik Bu"
"jangan lama lama"
"siap Bu"setelah itu ibu kembali masuk dan duduk disebelah ku
"ibu ngapain keluar?
"menemui kang Rusman"
kami kembali diam sambil menunggu dokter Nana,aku memegang ponsel ponsel ku yang rusak
"ponsel kamu gak bisa nyala kembali?
"tidak Bu"jawab ku"akan Miko perbaiki Bu"ibu hanya diam
"Miko Damanik"nama ku dipanggil aku berdiri dengan membantu ibu untuk berdiri dan menuju ruangan dokter Nana
"apa kabar Tan?tanya dokter Nana kepada ibu begitu kami masuk
"baik Na"
"silahkan duduk Tan dan mbak Miko"
"terima kasih dok"dia menatap ku begitu dalam mungkin kah dia kagum dengan kecantikan ku
"bagaimana mbak Miko apakah ada keluhan?
"sebenar nya tidak ada dokter"
"tapi hari ini menantu Tante akan kembali ke Bogor jadi Tante mau Miko periksa dulu kandungan nya"
"suster tolong periksa dulu tekanan darah nya?
"baik dokter"suster memasukan tangan ku di sebuah alat dimana alat itu bisa mendeteksi tekanan darah ku
"90/60 dokter"
"rendah sekali,jangan terlalu stres mbak Miko"aku hanya tersenyum"sekarang berbaringlah kita USG dulu"dengan sigap suster menaikan baju ku dan memberi gel di atas perut ku,dokter Nana begitu kagum melihat bagian tubuhku yang bersih tanpa ada goresan sedikit pun
ibu begitu serius menatap layar monitor yang ada di depan nya
"gimana Na?tanya ibu begitu penasaran
"sebentar ya Tan"ada sebuah alat yang digeser kan di atas perut ku"lihat Tante"dan"ya ampun bayi nya kembar mbak Miko"
"ha kembar?ibu begitu terkejut"ibu akan memiliki cucu kembar nak"wajah ibu begitu bahagia
"lihat Tan ini"dokter Nana dengan menunjukkan kantung kehamilan ku kelihatan dua,ada rasa sedih dan bahagia menyelimuti hati ku saat ini,tapi wajah bahagia ku juga tidak bisa di bohongi
"selamat ya mbak Miko"
"terima kasih dokter"kata ku dengan membenahi baju ku ketika suster sudah membersihkan sisa gel dari perut ku,aku turun dengan di bantu suster dan duduk di depan dokter Nana di sebelah ibu
"ini saya kasih resep ya mbak tapi ingat obat nya harus di minum,dan jangan lupa juga minum susu ibu hamil karena mbak Miko hamil bayi kembar jadi nutrisi nya harus cukup"
"baik dok"
"kalau begitu kami permisi ya dok"pamit kami dan langsung menuju apotik,tapi sebelum kami keluar dokter Nana terus menatap ku tanpa henti,dari ujung kaki sampai ujung kepala
"ibu bahagia nak"kata ibu dengan mengusap tangan ku yang bergelayut di lengan nya
"Miko lebih bahagia Bu,bayi kembar"kata ku dengan mengusap perut ku"sehat sehat kita ya nak"
"amin"sahut ibu,begitu selesai menebus obat di apotik kami menuju mobil kang Rusman begitu setia menunggu kami
mobil melaju begitu kami semua sudah masuk,ibu tidak henti henti nya membelai perut ku
"omah sudah tidak sabar menunggu kalian lahir nak"
"Miko boleh pinjam ponsel ibu?
"boleh,,ini"ibu memberikan sebuah plastik putih berisi kotak
"apa ini Bu?
"ini hadiah buat kamu"aku mengambil nya dan langsung membuka nya
"handphone?
"iya,ponsel kamu yang rusak tidak perlu kamu perbaiki"dan tidak sengaja aku melihat struk pembelian nya ha Lima belas juta rupiah
"ini terlalu mahal Bu"kata ku
"ini tidak seberapa dengan pemberian calon cucu kembar untuk ibu"
"sudah menjadi kewajiban Miko memberi cucu kepada ibu"
"tapi ini kembar nak?aku tersenyum
"terima kasih Bu"kata ku dengan memeluk ibu
"ibu yang berterima kasih sama kamu nak"
"kita sama sama berterima kasih Bu"
ku lepaskan pelukan ibu dan memandang handphone pemberian ibu,ini terlalu bagus dan mahal bagi ku
"kamu suka nak?
"sangat Bu sangat suka"
"ibu kira kamu tidak menyukai nya"
"apa pun yang ibu berikan Miko suka Bu"
ibu tersenyum menatap ku,ibu bahagia mik kamu menjadi menantu ibu,kamu begitu cantik,pintar dan tidak banyak menuntut dan kamu menantu paling sempurna di dunia ini,ibu begitu bersyukur kamu menikah dengan putra ibu,batin nya.
Ke Dokter Kandungan
Share this novel