Aku masih tinggal di rumah orang tuan bang Pram,kemungkinan besok pagi aku baru pulang ke rumah ku di Bogor,tepat nya rumah kontrakan,ku rebahkan tubuh ku di kasur dan ku pandangi sekeliling kamar,aku tidak pernah membongkar isi lemari ini,dengan sedikit ragu ku buka laci meja lampu dan aku menemukan sesuatu,foto bang Pram dengan seseorang ya aku ingat ini foto Susan kenapa bang Pram masih menyimpan nya,cemburu kah aku?ya aku cemburu walau aku dan bang Pram menikah baru beberapa hari tapi aku punya hak atas diri bang Pram begitu juga sebalik nya.
"masih cinta kah bang Pram dengan nya?kata ku pada diri sendiri"kemaren Abang ngomong kalau Abang tidak ingin menyakiti ku lalu kenapa Abang masih menyimpan foto ini"aku berbicara pada foto bang Pram"mesra pula foto ini,sengaja kah bang Pram menyimpan nya atau dia lupa untuk membuangnya,ah kenapa aku harus marah,seharusnya aku tau bagaimana pun Susan pernah mengisi hari hari bang Pram begitu indah"
"Miko"suara mama bang Pram
"iya Bu"sahut ku dengan berdiri dan berjalan menuruni anak tangga
"temani ibu belanja"
"ke pasar Bu?
"iya"aku langsung mengangguk kan kepala,sopir pribadi yang setia selalu mengantar ibu kemana pun
"ke pasar ya pak"
"baik Bu"
"kamu kapan kembali ke Bogor?
"besok sore atau besok pagi Bu"
"sore aja ya,,ibu pengen nginep di rumah kamu"
"baik Bu"jawab ku dengan tersenyum,mertua yang sempurna untuk ku,mobil di parkiran aku turun di ikuti mama,ku ambil tas model keranjang dan ku gandeng tangan nya
"ibu kenapa mesti repot repot ke pasar"kata ku dengan menggandeng tangan nya"ibu kan bisa meminta Miko yang belanja"
"ibu udah lama gak belanja"
"jadi kita mau belanja apa Bu?
"kamu suka nya makan apa?
"saya semua suka Bu"
"bagus itu,makan sayur yang banyak agar kamu cepat hamil"bagaimana aku hamil kalau kami menikah tiga hari bang Pram langsung pergi tugas tapi mudah mudahan benih yang di tanam bang Pram tumbuh jadi benih sehingga aku tidak akan menunggu lama untuk hamil,amin.
"apa lagi Bu?
"cumi sama kerang ini bagus untuk meningkat kan hormon"
"maaf sebelum nya Bu,bukan Miko tidak suka Bu tapi kalau semua nya gagal ibu akan kecewa"
"apa pun hasil nya ibu gak akan kecewa nak,kita hanya berusaha tapi Allah lah yang menentukan"aku mengangguk dan memasuk kan semua belanjaan di keranjang
"masih ada lagi Bu?
"sudah cukup"tangan mama aku gandeng dengan tangan sebelah karena tangan sebelah aku menenteng belanjaan dan kami langsung memasuki mobil
begitu sampai rumah aku masih menggandeng tangan mama dan membawa belanjaan ke dapur.
"bi,,,"suara mama,aku tidak pernah menjerit atau mekik memanggil bi Sarita karena aku tidak mau orang rumah menganggap ku tidak sopan
"iya Bu?dengan berlari kecil
"siapin semua nya ya"
"baik Bu"
"saya ikut bi"
"mari mbak"
Aku mulai memotong semua sayuran dan bi Sarita membersihkan cumi dan kerang
"ini mau di sayur apa mbak?
"saya tidak tau bi,tanya saja sama ibu saja bi"
Karena aku takut masakan kesukaan ku tidak sama dengan mama bang Pram
"maaf,,,ini mau di masak apa Bu?
"kerang nya di sambal bi,kalau cumi nya di tauco aja bi,,sayur nya di rebus aja ya"
"baik Bu"aku mulai mengikuti bi sarita memasak
membutuhkan waktu kurang lebih satu jam baru semua tersaji di meja makan
"kita makan Miko"mama begitu bersemangat dan aku menganggukkan kepala,di meja makan kami makan begitu lahap nya sampai aku begitu susah untuk gerak
"jadi sore ini kamu pulang ke Bogor nak?
"jadi Bu"
"ibu akan mengantarkan kamu dan menginap di sana barang semalam"
"sungguh Bu,,,tapi,,,?
"tapi kenapa?tanya nya"kamu gak ngizinin ibu menginap di sana?
"bukan seperti itu Bu"
"lalu?
"tempat tinggal Miko terlalu kecil Bu dan tidak ada AC"mama tertawa
"ya kalau gak ada AC kipas ada kan?
"ada Bu"
"ya sudah"
aku termenung di meja makan dan memandangi bi Sarita yang sibuk membersihkan meja makan
"jangan melamun mbak"
"bapak kemana ya Bi?
"bapak ke Semarang ada urusan"
"tidak pulang berarti ya bi?
"seminggu di sana"
"oh"aku sambil mengangguk anggukkan kepala
"kenapa mbak"
"tidak ada bi"sahut ku sambil meninggalkan bi Sarita
aku menuju kamar mama bang Pram dan mengetuk pintu nya
"Bu"panggil ku
"ya masuk nak"aku membuka pintu dan melihat nya lagi memasuk kan pakaian di dalam tas berukuran sedang
"ibu sudah selesai?
"sudah"dengan menatap ku
"baiklah Bu Miko mau siap siap juga Bu"kata ku dengan meninggalkan nya
Di dalam kamar aku menyusun pakaian ku yang hanya beberapa pasang baju,ku pandangi sekeliling kamar,Miko merindukan mu bang Pram sangat,mungkin sekarang aku hanya butuh waktu untuk terbiasa dengan hal ini karena kita menikah baru tiga hari,seharusnya masa masa ini yang membuat kita merasakan sebagai pengantin baru bang tapi ya sudah lah Miko tidak perlu menyesali karena bang Pram adalah pilihan Miko.
"Miko"
"iya Bu"sahut ku
"kamu sudah selesai?
"sudah Bu"jawab ku dengan menggandeng tangan mama,aku tidak mau kalau ibu menganggap ku menantu,
"bi,,,jaga rumah ya"
"baik Bu"
"yuk"kami menuju mobil dan dengan berlahan mobil meninggalkan rumah yang begitu megah kini aku dan mama bang Pram di dalam mobil
"ini pertama kali nya ibu menginap di rumah menantu mik"aku tersenyum dengan menyandarkan kepala ku di bahu nya
"jangan menganggap Miko sebagai menantu Bu"
"kenapa?
"karena jika menantu dan mertua akan ada jarak Bu"
"ibu bersyukur memiliki menantu seperti kamu Mik"
"ibu jangan memuji Miko dulu karena ibu belum tau sifat Miko sebenar nya"
"tapi filing ibu itu tidak pernah salah"aku mencium pipi nya berkali kali.
"filing ibu memang tidak pernah salah Bu"dengan mengusap pipi nya karena lipstik ku nempel di pipi nya
"tu kamu tau"aku tersenyum dengan sekali kali mengusap punggung tangan nya
setelah itu tidak ada lagi suara yang keluar dari bibir kami,karena aku tertidur di pundak ibu mertua ku,selama ini aku takut akan banyangan mertua yang cerewet yang suka mengatur dan selalu ikut campur bahkan akan menjadi Boomerang bagi menantu.
Hari Ketiga
Share this novel