Kenapa Abang tega melakukan semua ini pada Miko bang,apa salah Miko?kalau Abang sudah tidur dengan mbak Mirna kenapa Abang menikahi miko.butiran bening mulai mengalir membasahi pipi ku yang bersih tanpa ada jerawat.
"kamu kenapa nak?suara ibu membuat ku terkejut dan aku langsung menghapus air mata ku"kamu menangis?aku menunduk kan wajah ku"apa yang terjadi?dari suara ibu aku tau kalau ibu curiga dengan ku"apa kamu mendengar pembicaraan ibu dengan Pram?aku tetap diam"kamu mendengar nya?suara ibu pelan dan hampir hilang
"maafkan Miko Bu,Miko tidak sengaja mendengar nya"kata ku dan langsung memeluk ibu dengan erat,dengan penuh kasih sayang ibu membalas memeluk ku
"maafkan ibu nak,bukan ibu tidak ingin mengatakan semua nya sama kamu,ibu takut jika kamu tau semua nya"ibu melepaskan pelukan nya dan memandang ku"ibu takut kamu akan stres dan itu akan berdampak buruk dengan kedua calon cucu ibu nak"aku masih menangis"kamu janji tetap menjaga calon cucu ibu meski,,,"ibu tidak meneruskan kata kata nya
"mampukah Miko untuk bertahan bu?
"kamu mampu nak ibu yakin itu"
"kenapa bang Pram tidak pernah jujur sama Miko Bu,kenapa bang Pram mengkhianati Miko Bu,kalau memang bang Pram sudah pernah tidur dengan mbak Mirna"aku mengusap wajah ku dengan keras"kenapa bang Pram tidak menikahi mbak Mirna Bu kenapa Bu,,kenapa?
"ibu juga tidak tau nak"
"dengan kejadian seperti ini masih kah Miko mampu bertahan dengan hubungan ini Bu"?
"kamu kuat nak,kamu harus kuat demi kedua calon cucu ibu"
"ibu juga akan mendapatkan cucu dari mbak Mirna"kata ku
"tapi ini calon cucu ibu yang sah"
"lalu bagaimana dengan anak yang di kandung mbak Mirna Bu?Miko tidak bisa harus berbagi suami dengan wanita lain Bu,tidak Bu"aku memeluk ibu dengan erat"tapi tidak mungkin bayi yang di kandung mbak Mirna lahir tanpa seorang ayah Bu"ibu mengusap punggung ku"Miko tidak bisa egois Bu"
"lalu?
"Miko akan mengurus surat perpisahan dengan bang Pram Bu"
"tidak,,,kamu tidak boleh melakukan semua itu nak"
"tapi Miko tidak bisa berbagi Bu,,tidak"kata ku
"dengarkan ibu nak"
"untuk hal ini maafkan Miko Bu"jawab ku"mungkin kelihatan egois Bu,tapi keputusan Miko sudah bulat Bu"aku melangkah dengan meninggalkan ibu,maafkan aku Bu tidak ada niat hati ini membuat ibu kecewa dan sakit hati tapi inilah yang terbaik buat kita
"nak,,dengarkan ibu dulu"aku berhenti membelakangi ibu dengan menghapus air mata ku"pikirkanlah dulu sebelum bertindak"aku membalik kan badan ku dan memegang kedua pipi ibu
"ibu jangan terus mengkhawatirkan Miko Bu,karena Miko akan terbiasa dengan hal ini"
"tapi ibu tidak bisa menerima nya nak"
"Bu dengarkan Miko?kata ku dengan masih memegang pipi nya,air mata mulai mengalir dari mata nya"Miko tetap jadi anak ibu,percayalah"ibu langsung memeluk ku"Miko tidak akan pernah melupakan ibu"ibu memeluk ku dengan erat,dan kami langsung menuju kamar untuk menghilangkan beban yang berkecamuk
Kami saling menatap dan aku hanya tersenyum ke pada ibu dengan mengusap tangan nya
"tidurlah Bu"
"sebentar lagi pagi,sudah jam 03.45 wib,apakah kamu besok kerja?
"iya Bu?
"apa ibu boleh bertanya?
"kenapa tidak Bu"
"apakah Pram pernah mengirimi uang?
"ada Bu bulan kemaren masuk ke rekening Miko sebesar 29jt Bu,ibu membutuhkan nya?
"tidak,ibu kira Pram tidak memberi mu uang"
"uang nya masih utuh Bu belum pernah Miko gunakan"ibu mengambil tas nya dan mengambil ATM lalu menyerahkan sebuah pada ku
"untuk apa Bu?
"untuk keperluan kamu dan calon cucu ibu,gunakan lah di dalam nya dan ini sengaja ibu siap kan untuk mu,ibu ingin memeberikan pada mu"
"tapi Miko masih punya simpanan Bu"
"terimalah"dengan berat hati aku menerima nya
"terimakasih Bu"
"ibu ingin kamu menggunakan uang itu semua nak,ibu sudah menyiapkan semua nya untuk mu"
"ibu sudah memberikan hadiah ponsel yang begitu mahal untuk Miko Bu"
"apa pun akan ibu lakukan untuk mu nak"aku duduk dan membaringkan tubuh ku di pangkuan ibu
"jika Miko kembali ke Sumatera Utara dan tidak kembali bagaimana Bu?
"tidak nak,tidak.jangan pernah meninggalkan ibu"
"Miko tidak akan bisa dan tidak akan pernah mampu melihat bang Pram yang selalu bersama dengan mbak Mirna Bu"
"ibu akan selalu di samping mu nak"dengan membelai rambut ku,mampukah ibu selalu di samping ku?lalu bagaimana dengan mbak Mirna yang selalu di samping bang Pram?selama ini aku tidak pernah membayangkan bang Pram dengan orang lain karena hal itu saja sudah membuat ku cemburu,lalu bagaimana ketika aku melihat dengan nyata bang Pram bersama dengan wanita lain?
ku Hela nafas ku yang terasa berat,ibu diam dengan menatap ku dan aku pun tertidur pulas di pangkuan ibu,sampai ponselku bergetar aku tidak mendengar nya.
Ibu menatap layar ponsel ku siapa yang menelpon ku sepagi ini"my husband"suami ku.tapi benarkah Miko akan mengurus surat perceraian nya dengan Pram anak ku,lalu,,lalu Pram akan membawa madu nya tinggal bersama ku.bathin ibu bergejolak,tidak aku tidak bisa menerima nya,jika Pram ingin menikahi Mirna?itu terserah pada nya tapi jangan berharap Pram mama bisa menerima Mirna sebagai menantu mama
aku menggeliatkan badan ku yang terasa sangat sakit
"ibu tidak tidur?tanya ku
"tidur ini ibu juga baru bangun"aku duduk dengan merapikan rambut ku dengan tangan ku,lalu aku bangkit menuju kamar mandi karena perut ku benar benar terasa mual
aku menatap cermin untuk melihat wajah ku,ternyata mata ku begitu sembab dan wajah ku kelihatan pucat,setelah sampai kantor pasti akan banyak pertanyaan dari kedua sahabat ku,aku langsung mandi dan berkemas untuk ke kantor,kang Rusman sudah siap sementara ibu masih sibuk untuk menyiapkan teh dan segelas susu untuk ku
"ibu tidak usah repot repot karena Miko nanti yang akan membuat nya"
"tidak apa apa nak"aku masuk ke kamar untuk memoles wajah ku"Bu,,,"
"iya"
"ibu tidak mandi?
"ini ibu juga mau mandi"ibu menatap ku"kamu kerja Makai celana jeans nak"aku diam"ibu tidak mau kamu memakai celana terlalu sempit,pakai lah baju yang ibu belikan"benar kata ibu,aku kembali ke kamar dengan mengganti baju ku,aku memakai baju hamil batik yang panjang nya sebetis ku.
pagi ini ibu mengantarkan ku ke kantor sebelum ibu kembali ke Bandung.
Masih Diam Diam seperti Tertusuk Duri
Share this novel