Dari wajah nya kelihatan kalau bang Pram sedang marah tapi dia berusaha menahan nya
"kita makan yuk"ajak nya"kamu tidak lapar dek?aku tetap diam"sebenar nya kamu bisa tidak menjawab sedikit saja pertanyaan abang!!!bentak nya membuat aku dan Aminah terkejut sehingga membuat ku langsung terduduk dan menatap nya"Abang sudah berulang kali meminta maaf sama kamu tapi sedikit pun kamu tidak menghiraukan Abang!!nada suara nya begitu tinggi,butiran bening mulai jatuh di mata ku
"kamu egois dek!!
"egois?Abang bilang aku egois?ucapku dengan mengusap air mata ku"kemaren aku bilang sama Abang kalau aku membenci Abang kenapa Abang masih memaksa untuk mengantarkan ku!!jerit ku"hati ku tidak hancur bang,hancur,,baru menikah tiga hari aku Abang tinggal tugas,ketika hamil Abang meragukan nya,ketika hamil satu bulan Abang selingkuh dan sekarang ketika aku hamil empat bulan aku mendapat kabar kalau suami ku juga menghamili wanita lain"aku menangis sesenggukan,Aminah mengusap punggung ku"turun kan aku di sini!!!jerit ku tapi bang Pram tidak menghiraukan nya"kalau tidak berhenti aku akan loncat"
"mik,,Miko"panggil Aminah"tenangkan diri mu mik"
"bagaimana mungkin aku bisa tenang Aminah?dan bagaimana aku bisa bersikap baik kepada suami ku sementara,,,"aku menangis sejadi nya"berhenti di sini,dan Abang tidak perlu mengantarkan ku"bang Pram hanya diam dengan menatap ku"aku bilang berhenti!!!
"tidak!!sungguh rasa benci ini menjadi darah daging di tulang ku dan rasa nya mendidih
"baik,antarkan sampai rumah dan aku akan langsung mengatakan semua nya pada kedua orang tua ku kalau aku salah dalam memilih pendamping hidup"
"maafkan Abang dek"
"tidak ada yang perlu di maafkan,,memang lebih baik kita berpisah dari pada kita saling menyakiti satu sama lain nya"
"tahan emosi mu Miko"bujuk Aminah dengan mengusap bahu ku"kalian berdua harus bicara baik baik agar tidak jadi seperti ini"air mata ku masih tidak dapat aku bendung dan bang Pram berusaha memegang tangan ku
"jangan sentuh aku!!!jerit ku"jangan pernah menyentuh ku"
"aku mohon mas jangan ganggu Miko dulu,biarkan dia tenang karena dia lagi hamil dan itu membuat nya menjadi sensitif"aku masih menangis tersedu sedu,Aminah berusaha menghiburku
"kita berhenti simpang di depan saja Aminah"
"rumah kamu sudah dekat"
"tidak,aku tidak mau satu mobil dengan lelaki egois seperti dia"
"tapi Miko,,"
"sebenar nya kamu di pihak aku atau dia?
"tunggu Miko,,,aku tetap di pihak kamu"tapi bang Pram tidak mau berhenti dia tetap melajukan mobil nya
"aku mau turun dengar tidak!!!
"jangan seperti anak kecil"
"menyesal aku"
"apa kamu bilang?
"aku menyesal telah memilih Abang menjadi pendamping hidup ku"
"kamu menyesal?
"ya,aku menyesal masih kurang jelas?
"kalau begitu lebih baik kita mati bersama"
"jangan gila kamu mas,kamu bukan saja akan membunuh ku tapi kamu juga akan membunuh dua orang yang tidak bersalah,kamu akan membunuh bayi yang belum sempat menghirup angin segar"
"biarkan Aminah,biarkan!!!suara bang Pram begitu keras"lebih baik mereka tiada dari pada mereka melihat ayah dan ibu nya berpisah sebelum mereka lahir"
"itu kesalahan suami kamu mik,bukan kesalahan anak anak kamu dan juga istri kamu,dan karena kesalahan mu mereka harus menanggung akibat nya"aku hanya diam"di mana jiwa kebapakan mu,dimana,,seharusnya kamu yang menanggung akibat nya karena ini semua perbuatan mu,benar kata Miko lebih baik dia berpisah dari lelaki egois seperti mu,bahkan kamu tidak pantas di panggil suami apalagi ayah"bang Pram menatap ku
"kenapa?tanya Aminah kembali"kamu tidak terima ucapkan ku tadi,kamu marah?senyum sinis menghiasi bibir Aminah"bersyukur aku ikut,tadi nya aku menolak ajakan Miko,ternyata dia memiliki suami berhati batu bahkan seperti baja"
"tutup mulut kamu!!bentak bang Pram
"kenapa kamu marah mas?seharusnya kamu koreksi diri kamu sendiri siapa yang salah dalam hal ini,aku pikir ketika Miko memutuskan menikah dengan mu adalah pilihan yang tepat,tapi itu salah,,tadi nya aku senang ketika Miko menikah dengan lelaki yang usia nya lebih matang dari nya tapi pikiran ku itu salah karena usia tidak menjadi ukuran seseorang lebih dewasa bahkan sifat kamu seperti anak anak"
"puas kamu sudah mengatakan saya seperti itu?
"belum"begitu berani nya Aminah menjawab
"sudah Aminah,sudah,,kepala ku menjadi pusing"
"lebih baik persiapkan secepat nya perpisahan kamu dengan suami kamu mik,aku sangat setuju"
"diam!!!!bentak bang Pram"ingin rasa nya aku mencekik leher mu agar kamu tidak bisa berkata kata lagi"
"oh,,,jadi seorang letnan begitu cara bicara nya dengan seorang perempuan sungguh tidak memiliki etika yang baik"aku hanya menarik nafas ku dalam dalam karena aku tau itu uneg uneg yang ada di hati nya yang selama ini tersimpan
"jangan bawa bawa,,,!!!belum lagi bang selesai bicara
"diaammmmmm!!!!!!jerit ku dengan menutup telinga ku"cukup,,!!!!kata ku dengan menggeleng gelengkan kepala ku"cukup,aku mohon berhenti bang,berhenti"kata ku sambil menangis"kalau perjalanan ini di teruskan semua nya tidak akan baik,jadi aku mohon berhentilah"tanpa memberi aba aba bang Pram mengerem mobil nya sehingga kening ku terantuk dashboard,sedikit pun dia tidak memiliki rasa bersalah
"keluar dan turun lah!!!bentak nya"kamu ingin turun kan,silahkan aku tidak akan menghalangi mu!
"mari kita turun mik?ajak Aminah,dengan air mata masih bercucuran aku turun di ikuti dengan Aminah,setelah itu bang Pram menancap gas meninggalkan kami berdua
"kamu yang sabar ya mik,ada aku di sini"Aminah menenteng tas ku dan kami menunggu angkutan umum menuju Tapsel tidak berapa lama berhenti bus jurusan Tapsel,aku duduk di sebelah Aminah,wajah ku yang sembab dan mata ku yang merah membuat orang sekitar menatap ku
"jangan menangis mik,lelaki seperti dia tidak pantas kamu tangisi,air mata mu itu seperti berlian yang terlalu berharga"aku memeluk Miko"sudah,,berhenti lah menangis tidak baik wanita hamil terlalu sering menangis,apa kata twin mu kalau mereka tau ternyata ibu nya begitu lemah dan cengeng"aku tersenyum karena Aminah membelai perut ku"kamu tau mik,ketika besar nanti twin anak mu akan menjaga mu dengan baik"
"sok tau kamu"kata ku dengan memukul bahu nya
"kamu tidak percaya?
"tidak"
"kalau yang di jaga bukan kamu lalu siapa?kami saling pandang dan tersenyum
Masih Mengantarkan ku
Share this novel