Hari Masih begitu pagi bapak sudah sampai dan berjalan kaki menuju rumah
"Mak,Mak"panggil bapak sambil mengetuk pintu,dan terdengar suara langkah kaki,pintu di buka
"pulang nya kau pak?tanya mamak
"iya tidak tega aku meninggal kan kau sendirian"kata bapak dengan melihat mamak yang merapikan rambut nya yang berantakan
"tapi mamak lebih tidak tega lagi melihat Boru kita sendirian di tempat yang baru dia kenal pak"
"biarkan dia menjadi anak yang mandiri Mak,dan bapak juga yakin kalau Boru kita itu bisa menjaga diri nya karena dia akan menjadi anak kebanggaan kita nanti nya Mak"
"amiinnn,,,,mudah mudahan pak"
"tidurlah,,,bapak juga sudah mengantuk"
Jam masih menunjukkan angka 05.30 aku sudah bangun dan mencuci piring dan gelas bekas makan tadi malam,setelah itu aku mandi dan menyusun perlengkapan sekolah ku,ku buka tikar tempat tidur ku dan mengambil uang yang tadi malam bapak tinggal kan untuk ku dan ku hitung banyak sekali,mungkin bagi kalian uang lima ratus ribu itu tidak berarti tapi bagi ku sangat berarti sekali karena aku tidak pernah memegang uang sebanyak ini.ku dekap uang pemberian bapak,aku harus hemat dengan uang ini.
Aku berjalan kaki menuju sekolah karena hanya butuh waktu dua puluh menit sampai sekolah,dengan kaos kaki hampir selutut dan rok di bawah lutut kelihatan sekali kalau aku memang anak kampung,aku tidak perlu berpenampilan modern karena bukan penampilan yang aku bangga kan tapi otak,dengan berjalan santai aku menuju sekolah baru ku,dengan tangan terlentang aku menghirup udara pagi yang berbeda karena tidak sesejuk udara di kampung ku. dengan bangga aku memasuki gerbang sekolah dan ternyata masih banyak siswa yang diantar sama mamak dan bapak nya tapi aku yakin mereka itu dari golongan orang kaya dan aku tidak perlu melakukan hal itu,dan ku lihat begitu banyak mobil mewah di parkiran,
"apa semua siswa sekolah membawa mobil,hebat sekali mereka,tapi tenang Mak,pak,begitu aku sukses aku akan pulang dengan membawakan mobil mewah untuk kalian,aku Miko Sidamanik akan ku buktikan pada kalian"kata ku dalam hati,sepatu mereka bagus bagus semua dan tas mereka,aku tidak perlu iri dengan semua itu,tas dan sepatu ku juga bagus yang mamak pilihkan dengan uang hasil jerih payah bapak karena kebaikan bapak tua ku,aku tersenyum dengan mengusap usap jidat ku
"eh kamu yang senyum senyum kemari"kata seorang perempuan memanggil ku,dan aku menunjuk dada ku kalau arti nya aku yang di panggil"iya kamu"bentak nya,bah cerewet kali kakak ini batin ku"ngapain kamu senyum senyum?tanya dengan muka judes nya
"tidak ada kakak"Jawab ku
"kalau gak ada apa apa kenapa kamu tersenyum?
"aku bangga bisa sekolah di sini kak"
"bagus lah,dan kamu berasal dari mana?
"maksud kakak tempat tinggal ku?tanya ku,semua siswa memandangi ku,mereka terkejut melihat aku yang berani bertanya seperti itu
"bego banget sih kamu"
"kakak mengatakan aku bego?tanya ku dengan memegang kepala merapikan rambut ku yang berantakan
"terus kalau gak bego jawab tau"
"kelas berapa nya kakak?tanya ku
"berani kamu sama aku?tanya nya menantang
"bukan aku berani kak,tapi bicara kakak tidak sopan"semua orang menatap ku dengan tersenyum dan aku tidak tau makna senyum mereka
"kemari kamu kemari"kata nya dengan geram
"maaf kakak,aku kemari mau sekolah bukan mau beradu mulut"jawab ku santai dan dia mendekati ku
"kamu anak baru kan,dan kamu belum tau siapa aku"semua siswa dan siswi menunduk
"kalau begitu kenalan lah kita"kata ku masih dengan santai
"kamu belum Taukan siapa aku,kalau kamu sudah tau siapa aku kamu akan terkejut"kata nya dengan meninggalkan ku.
"kamu belum tau siapa dia kan"kata seseorang mendekati ku,mungkin perempuan ini telah mengenal nya
"aku tidak perduli,dia nya saja tidak sopan berbicara kak"Jawab ku,suara di mix begitu kuat dan menyuruh kami semua berbaris,dan semua orang tua di harapkan agar meninggalkan lapangan sekolah,aku menggaruk garuk kepala ku yang tidak gatal dan mengambil barisan paling depan dan di ikuti di belakang ku dengan siswa dan siswi yang lain,hari pertama sekolah sungguh tidak menyenangkan,ternyata ini hari pertama ospek dan aku berhadapan dengan kakak yang marah marah tadi.
"hari ini hari perkenalan jadi tulis nama kalian di kertas setelah itu letakan di dada"aku mengikuti kata kata nya begitu selesai aku meletak kan nama ku di dada dengan menggunakan jarum pentol yang selalu aku bawa di dalam tas dan itu kebiasaan ku sejak dulu. dan tanpa sengaja aku melirik seseorang yang berada di sebelah ku,ganteng putih bersih dan lupa dia memiliki hidung yang mancung,ku lihat sampai ke bawah ternyata dia menggunakan alat penyangga di kedua tangan nya,cacat kah dia batin ku,terlalu sempurna di kampung ku pun laki laki nya pun banyak yang ganteng tapi tidak Semancung dia.kenapa aku jadi memikirkan dia.kata ku dengan menggaruk garuk kening ku.
"kamu Miko Damanik"panggil nya,aku maju mendekati nya,dan sebelum aku berjalan mendekati nya aku melihat sosok seorang wanita yang memakai alat penyanggah untuk menahan kedua kaki nya sedang di ganggu beberapa orang,siapa mereka kenapa mengganggu nya,batin ku"kenapa berhenti di situ"bentak nya yang membuat ku terkejut,aku melangkah kan kaki ku tepat di depan nya"dari mana asal mu?tanya nya dengan suara lantang
"dari Tapsel kak"
"pantas"kata nya dengan mengangguk kan kepala melihat penampilan ku"kampung atau,,,?sebelum meneruskan kata nya aku potong
"kampung"beberapa orang yang di samping dan di belakang nya tertawa mengejek"pantas kenapa kak?tanya ku,meski aku terlahir dari Batak tapi keluarga ku bicara tidak pernah kasar apa lagi menyinggung orang lain
"udik"jawab nya
"udik?tanya ku bingung"apa itu udik kak?mereka justru tertawa mendengar pertanyaan ku
"kampungan tau!!"aku manggut manggut
"ternyata orang kota kalau bicara tidak ada sopan nya"kata ku,dan mereka terdiam"kalau kegiatan ospek ini hanya untuk menjatuhkan harga diri atau menghina seseorang lebih baik hapus saja kegiatan ini"kata ku dengan menatap nya
"kamu gak suka dengan kegiatan ini?tanya nya dengan mengibas kan rambut nya
"saya lebih suka kalau kegiatan ini bersifat membangun dari pada menghina orang lain"jawab ku dengan meninggalkan nya
"eh tunggu dulu,,,kegiatan ini belum selesai"kata nya dengan menarik pergelangan tangan ku,dan aku melirik tangan nya,sungguh halus
"saya tidak suka"dengan melepaskan tangan nya"kalau kalian masih suka dengan kegiatan ini ikutin saja tapi saya tidak suka"
"jaga bicara kamu!!bentak seorang senior yang bernampilan seperti biduan
"orang kakak yang seharusnya bicara di jaga"aku mulai emosi"ini bukan persyaratan masuk di sekolah ini kan?tanya ku"jadi lebih baik saya tidak ikut"semua kelas X memandangku dengan tersenyum karena aku memang memiliki sifat keberanian tingkat dewa.dan aku berlalu meninggalkan lapangan sekolah dengan membawa tas samping ku yang panjang nya selutut
"siapa dia kenapa berani banget melawan kita?tanya senior yang lain,dan mereka menggelengkan kepala.
Masih Sekolah Baru
Share this novel