Pernikahan

Romance Series 5487

Aku dan bang Pram sedang menunggu di bandara Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara,hampir dua puluh menit kami menunggu tapi kenapa keluarga ku belum kunjung tiba.ada rasa khawatir menghampiri ku,dan aku tersenyum ketika mamak,bapak,Abang dan juga istri beserta anak nya ,pak tua dan Mak tua,Nantulang dan tulang ku,kedua orang tua awan juga ikut,mereka memandang kesana dan kesini seperti orang bingung,wajar saja mereka bingung karena mereka tidak pernah pergi sejauh ini.

"Mak,,,!!!jerit ku dan mereka berlari menuju ke arah ku,dan langsung memeluk ku secara bergantian.

"mana calon mu Pudan?tanya bapak

"ini Mak"mereka terkejut melihat bang Pram,meskipun berpenampilan rapi dengan tubuh perfeck kelihatan kalau dia tidak muda lagi.

"ini calon mu Nang?mereka bertanya,dan bang Pram menjabat tangan mereka satu persatu.seorang supir datang dan membawa barang bawaan mereka,dan kami membagi untuk menjadi dua bagian,kedua orang tua ku dan Abang beserta istri nya ikut dengan mobil kami. aku di depan samping bang Pram

"enak sekali mobil nya ya Tante?anak Abang ku,aku tersenyum

"kerja apa nya kau mang?tanya bapak tapi bang Pram tidak tau kalau dia sedang di tanya

"di tanya sama bapak bang"kata ku dengan menyentuh paha nya

"iya pak"

"kerja apa nya kau?bang Pram memandang ku dan mengisyaratkan kalau aku yang menjawab nya

"bang Pram bekerja sebagai Polisi Militer pak dan berpangkat Letjen di tugaskan di perbatasan Papua"aku menjawab pertanyaan bapak

"hebat kau ya mang,kenapa kau mau memperistri Pudan ku yang tidak memiliki apa pun yang bisa kau banggakan"

"saya tidak mencari harta pak,tapi saya mencari istri"kata bang Pram dengan tersenyum"saya seharusnya berterima kasih pada bapak dan ibu"

"kenapa?

"karena memberikan izin saya untuk menikahi Miko yang memiliki wajah cantik dan kepintaran di atas rata rata"aku tersenyum dengan menyentuh paha nya dan bang Pram langsung menggenggam tangan ku

dan mereka terheran ketika kami memasuki sebuah rumah yang begitu besar dan sedang ramai

"ini rumah mu Nang?tanya bapak terheran heran,aku mengangguk kan kepala

"mari pak,Bu dan bang"ajak bang Pram,dan mereka terkejut melihat megah nya rumah bang Pram,aku menunggu yang lain untuk masuk,kedua orang tua bang Pram menyambut keluarga

Aku mengambil ponsel ku untuk menghubungi pak Burhan untuk minta ijin cuti

"halo pak Burhan"kata ku"minta maaf saya izin cuti satu Minggu ya pak"aku menunggu jawaban nya"terima kasih pak,terima kasih banyak"bang Pram selalu di samping ku

Dan aku mengundang semua teman kantor ku tanpa kecuali,aku ingin mereka melihat aku menikah sehingga tidak lagi yang mengolok ku sebagai wanita yang selalu mencari tulang rusuk

"sudah dek?

"sudah bang"

"masuk yuk,,kamu harus istirahat karena Abang gak mau kalau besok kamu kenapa kenapa dek"aku tersenyum dan menggelayutkan tangan ku di siku tangan nya dan menyandarkan kepala ku

"kamu bahagia dek?

"sangat bang,,bahkan tidak bisa di ungkap kan dengan kata kata bang"dengan menatap nya,ruang utama begitu ramai dengan orang orang yang sedang mendekorasi ruangan dan pelaminan,aku percaya tidak mungkin orang tua bang Pram membiarkan anak semata wayang nya menikah tanpa ada hiasan sedikit pun

kedua orang tua bang Pram sedang ngobrol dengan keluarga ku dan aku tidak ingin mengganggu mereka sedikit pun

Pagi telah tiba semua orang benar benar di buat sibuk karena ini adalah hari pernikahan ku,seharusnya di rumah pihak perempuan yang sibuk tapi ini justru di pihak laki laki nya,kebaya ke emasan membalut tubuh ku yang semampai dan sebenar nya wajah ku tanpa di rias pun sudah kelihatan cantik,tapi mereka tidak membiarkan wajah cantik ku tanpa di poles menambah kecantikan semakin sempurna, dengan sanggul di belakang memakai konde benar benar aku bukan seperti orang kita Batak,dan bang Pram memakai baju senada dengan ku dan topi model blangkon menutup kepala nya,bapak sebagai wali ku mengenakan baju batik juga senada seperti yang mamak ku pakai

Pak penghulu sudah menunggu ku,dengan di gandeng bapak dan mamak ku kami menuju meja di mana di situ aku dan bang Pram akan di satukan dalam ikatan perkawinan,aku melihat betapa gagah nya bang Pram membuat aku terpesona begitu juga bang Pram menatap ku tanpa berkedip.aku di sandingkan di sebelah nya dan bapak ku juga ikut duduk di depan bang Pram,begitu kami mendengar nasihat pak penghulu bapak langsung saling berjabat tangan dengan bang Pram,tanpa menunggu lama

SAH,,,Barakallah akhir nya aku sah menjadi istri bang Pram,kedua orang tua ku dan orang tua nya menangis ini lah momen yang paling di tunggu oleh kedua orang tua kami berdua,kami saling tukar cincin setelah menanda tangani berkas berkas pernikahan,dan mas Pram mencium kening ku begitu mesra,acara sungkeman,sebenarnya aku tidak begitu mengenal tradisi orang Bandung tapi aku harus mengikuti nya.

begitu selesai kami langsung ganti baju karena ini acara pedang Pora,dan aku juga tidak mengenal acara ini tapi aku harus mengikuti nya juga,begitu selesai kami langsung masuk kamar untuk istirahat sejenak.

"kamu lelah dek?

"tidak"jawab ku dengan tersenyum

"kamu bahagia?

"sangat"bang Pram mencium kening ku,aku begitu bahagia karena aku melihat cinta yang besar di mata nya

"apa kamu setelah ini bekerja dek?aku menatap nya

"Abang melarang Miko?tanya ku dengan menggenggam tangan nya

"Abang gak melarang dek,tapi Abang ingin kamu menjaga mama"

"kalau Miko berhenti kerja,apa kegiatan yang akan Miko kerjakan bang tapi Miko berjanji kalau Miko hamil dan mau lahiran Miko akan berhenti kerja bang"dia tersenyum dengan mengusap pipi ku

"baiklah,tapi Abang harap kamu sering lihat mama ya"

"pasti bang"dan tanpa aku sadari bang Pram melumat bibir ku dengan lembut dan mengecup leher ku membuat aku sedikit mengerang

"sabar bang"dengan mendorong sedikit wajah nya dan dia tersenyum

"rasa nya Abang sudah gak sabar dek"

"masih ada waktu empat hari yang bisa kita habiskan bersama bang"

acara malam tiba kini aku kelihatan begitu anggun sekali menggunakan baju Selayar berwarna pink,dan tamu undangan begitu ramai yang datang tangan bang Pram tidak pernah lepas menggenggam tangan ku,benar benar suami yang bisa melindungi istri.

Hari Pernikahan

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience