Perjalanan Ke Bogor

Romance Series 5487

Ibu menatapku dengan serius,kalau dilihat dari wajah nya aku tau ibu ingin mengatakan sesuatu

"apa ibu ingin mengatakan sesuatu?

"he,,ti..tidak"jawab ibu begitu gugup dengan menarik nafas begitu dalam

"kalau ibu ingin mengatakan sesuatu katakanlah Bu"

"apa kamu percaya?

"tentang?

"Pram suami kamu"aku tersenyum dengan mengusap punggung tangan ibu

"katakan lah Bu"ibu sedikit ragu"kenapa ibu ragu"

"ibu hanya takut kamu tidak akan percaya dengan apa yang akan ibu katakan"

"Miko percaya Bu"

"tadi malam ibu nelpon Pram untuk memastikan apa kah benar mereka berdua menikah secara sirih"ibu menatap ku"ternyata semua nya tidak benar nak,memang Mirna itu mantan nya Pram,dan mereka pernah berhubungan tetapi hubungan itu putus ketika Pram mengajak Mirna menikah tapi Mirna lebih memilih lelaki lain"

"ibu tau tentang hubungan mereka?

"tidak,ibu mengatakan apa yang di katakan Pram,sehingga Pram marah pada Mirna malam tadi tepat di ponsel ibu nak"

"ya Bu".

"kamu percaya nak?

"tentu Bu"aku tidak ingin membuat nya menangis"Miko ingin menelpon orang mamak sama bapak di kampung Bu"kata ku mengalihkan pembicaraan"mereka tidak tau kalau sekarang Miko akan menjadi ibu dari bayi kembar Bu"

"telpon lah mereka berhak tau atas semua nya"aku langsung mencari nama mamak ku di ponsel"ini dia"tertulis di ponsel mamak ku

"Assalamualaikum mak"

"waalaikum salam mang"suara mamak yang begitu aku rindukan,ponsel aku loudspeaker kan biar ibu juga mendengar nya

"sudah lama kau tidak menelpon mamak mu ini Nang,bapak selalu menanyakan mu"ada butiran bening mengalir dari sudut mata ku,dengan buru buru aku menghapus nya

"kalau aku tidak menelpon orang mamak kenapa mamak tidak menelpon ku Mak?

"mamak takut mengganggu mu Nang"suara ibu begitu sendu"kalau ada waktu pulanglah Abang mu Jeki akan menikah Nang"

"ha laku juga rupa nya bang Jeki ya Mak"

"hush"kami tertawa

"Mak ada kabar bahagia Mak"

"kabar bahagia?apa itu mang?

"akhir nya aku akan jadi mamak juga Mak dan apakah mamak tau kalau bayi ku juga kembar Mak"

"ha,,kembar nak?ibu tertawa"senang nya akhir nya Pudan mamak akan jadi seorang mamak juga mang"

"Pudan mamak sekarang sudah dewasa Mak"

"tapi tetap saja kau Pudan mamak"tiba tiba aku menangis membuat mamak dan ibu terkejut"kenapa mang?suara mamak ku khawatir

"tidak ada Mak"

"kenapa kau menangis mang?

"rindu sama arsik ikan mas masakan mamak"ada guratan sedih di wajah mamak

"kalau kamu ada libur kerja pulang lah Nang"suara mamak terdengar parau"mamak juga rindu sama mu Nang"ibu mengusap lengan ku untuk menenangkan ku

"iya Mak,,kalau libur aku akan pulang"

"iya mamak menunggu mu Nang"kata mamak"salam untuk ibu mu ya mang"

"iya Mak"ponsel aku matikan dan ku sandarkan badan ku di bangku mobil,aku merasakan sesuatu yang lain di hati ku,aku memandang ibu yang memegang hasil USG ku dan di foto nya setelah itu menyerahkan pada ku,setelah itu ibu mengotak ngatik ponsel nya aku tau ibu sedang mengirim foto hasil USG.

"kang kita mampir makan dulu ya"

"baik Bu"

"kita makan dulu ya nak,ibu sudah lapar apakah kamu lapar?

"tidak begitu Bu"

"tapi kamu harus makan"

"iya Bu"

"kang berhenti di depan"

"baik Bu"kang Rusman membelok kan mobil nya dan memarkirkan mobil nya,begitu mobil berhenti kami turun dan memasuki restauran yang begitu megah

"saya di sini saja Bu"

"kenapa tidak masuk?

"saya makan di luar Bu"aku menatap kang Rusman

"di dalam saja kang"

"saya di sini aja mbak"ibu menganggukkan kepala,aku dan ibu masuk dan duduk seorang pelayan datang mengantarkan pesanan kami

begitu selesai makan kami melanjutkan perjalanan kami

"berhenti di swalayan sebentar kang"

"baik Bu"ibu menatap ku yang pucat"kamu kenapa nak?

"pusing Bu"

"tunggu di sini sebentar ya"kata ibu"kang Rusman temani saya ya?

"baik Bu"mereka meninggalkan ku,perut ku begitu mual dan aku membuka pintu,tumpah semua isi perut ku dan aku merasakan badan ku lemas sehingga aku duduk dengan bersandar di pintu mobil

"Miko!!!jerit ibu"kamu kenapa?aku hanya diam dengan menggelengkan kepala,dengan susah payah ibu membantu ku masuk ke dalam mobil"kita ke rumah sakit ya"

"tidak Bu,minta tolong ambilkan minyak angin Bu"dengan cepat ibu memberikan ku minyak angin

"kang keluar sebentar"ibu menaikan baju ku dan mengoleskan minyak angin di perut ku dan punggung ku"sudah enakan nak?

"lumayan Bu"

"syukurlah,,ibu sampai takut nak"kata ibu dengan memeluk ku

"tidak akan terjadi apa apa dengan Miko Bu"

"tapi ibu benar benar khawatir"

"percayalah dengan Miko Bu"

ibu mengusap kepala ku dengan lembut,ibu sosok yang baik bagi ku tapi bagaimana dengan bang Pram,harus kah hubungan ku dengan ibu terputus ketika aku dan bang Pram mengakhiri hubungan kami,semakin kemari aku benar benar semakin ragu dan apa yang harus aku lakukan,haruskah aku percaya dengan kata kata ibu bahwa bang Pram tidak memiliki hubungan apapun dengan Mirna lalu kalau mereka tidak memiliki hubungan kenapa mereka bisa sedekat itu bahkan begitu mesra.kenapa aku masih mengingat dan mengulang kata kata itu,tapi aku benar benar ragu.

"kita sudah sampai Bu"

"sudah sampai kang?

"iya mbak"

"kang angkat semua barang dan bawa masuk ya"

"baik Bu"

"Miko,,,,!!!!!panggil kedua sahabat ku dengan berlari ke arah ku dengan kompak mereka memeluk ku

"akhir nya kamu kembali juga"

"kami rindu tau"

"aku juga merindukan kalian berdua"ibu tersenyum melihat kami saling berpelukan

"tunggu"kami saling melepaskan pelukan

"kenapa?tanya ku bingung

"bagaimana kabar PJ"

"PJ,maksud kamu apa?

"Pram Junior"kami tertawa bersama sampai aku lupa dengan ibu ku

"sejak kapan kamu berani memanggil suami ku tanpa embel embel?

"sejak ini ada di perut kamu"Aminah membelai perut ku

"kamu ini ya"Zahra menjewer telinga Aminah

"sakit tau Ra"

"kamu buat kami terkejut"

"sebentar,maaf Bu sampai lupa"kata ku dengan menggaruk kepala ku"mari Bu masuk"aku menuntun tangan ibu sampai masuk ke dalam rumah di ikuti mereka"duduk Bu biar saya buatkan teh"

"eits,,tidak kamu duduklah biar kami yang mengerjakan semua nya,iyakan pak"

"lho kok kang Rusman juga?

"dia bagian dari kami"dengan seketika kami tertawa bersama.

Perjalanan Ke Bogor

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience