Ngidam

Romance Series 5487

Pagi ini aku mual mual terus atau disebut morning sicknees,sampai untuk mau bangkit dari tidur saja aku tidak mampu karena begitu lemas,ibu sampai begitu khawatir melihat keadaan ku

"kita kerumah sakit ya?kata ibu dengan memijit punggung ku karena posisi tidur ku miring

"kalau kerumah sakit paling hanya di kasih obat Bu"

"kalau kamu begini terus yang ada ibu semakin khawatir,apa Pram ada menghubungi mu?deg ya bang Pram sudah dua hari ini tidak ada menghubungi ku,karena aku tidak tau apa yang sedang terjadi dengan bang Pram

"kemaren malam Bu"

"biasa nya sebelum dia nelpon kamu Pram terlebih dahulu nelpon ibu"aku hanya terdiam dengan menatap ibu"tapi sekarang ibu tau kamu lah prioritas nya"

"jangan seperti itu Bu"kata ku dengan memeluk ibu dari belakang dengan mencium punggung nya

"walaupun sekarang kamu prioritas nya itu adalah alasan yang tepat"

"Bu,Miko kepingin asinan Bu"aku mengalihkan pembicaraan

"kamu lagi ngidam?tanya ibu dengan tersenyum"ternyata cucu omah lagi pingin asinan ya?kata ibu dengan mengusap perut ku"apa pun yang kamu mau pasti omah penuhi nak"bahagia nya aku mendengarkan kata kata ibu

"apa ini nama nya ngidam Bu?tanya ku

"iya"begitu bahagia nya ibu mendengar aku sedang mengidam dan pingin sesuatu.

"bi!!suara ibu begitu lantang sampai aku terkejut mendengar nya

"iya Bu"suara bi Sarita terdengar engosan

"bibi kenapa?tanya ibu heran melihat nafas bi Sarita seperti habis lari 100 meter

"lari Bu"

"bibi kenapa lari?aku hanya diam

"mendengar ibu memanggil begitu kuat membuat saya terkejut Bu"

"oh iya"kata ibu dengan memukul kening nya"begitu semangat nya saya memanggil bi"ibu tersenyum

"apa terjadi sesuatu dengan ibu?

"tidak,apakah ada sesuatu yang membuat bi Sarita takut?

"suara ibu kenceng sekali sehingga membuat saya takut"ibu tersenyum dengan memegang kening nya

"oh iya bi Miko sedang ingin makan asinan jadi tolong buatkan ya bi"

"oh,,,mbak Miko ngidam asinan to?tanya Bi Sarita dengan tersenyum"apa mbak Miko ingin bi Sarita yang membuat nya?aku menggelengkan kepala

"lalu?tanya ibu bingung

"Miko pernah lihat asinan di ujung jalan persimpangan Bu"

"oh,,,pergilah bi dengan pak Rusman"

"baik Bu"

"eh tunggu bi,ini uang nya"dengan menyerahkan uang seratus ribuan satu lembar"apakah kamu pingin yang lain nak?

"tidak Bu hanya itu saja"Bi Sarita langsung pergi,waktu baru menunjuk kan angka 07.10 pagi aku membaringkan tubuhku kembali"Bu"panggil ku

"hhmmm"sahut ibu yang masih sibuk menata meja rias nya

"apakah wanita hamil seperti ini?tanya ku

"maksud kamu?tanya ibu dengan menatap ke arah ku

"tiba tiba ingin sesuatu yang tidak bisa di tahan"ibu tersenyum

"iya nak"aku terdiam dengan mengusap perut ku

"Miko pasti akan merepotkan ibu terus"

"eh kamu bicara apa?!!tanya ibu dengan nada sedikit marah dan berjalan ke arah ku"ini calon cucu ibu,apapun yang dia ingin kan akan ibu penuhi"kata ibu dengan membelai perut ku

sementara bi Sarita dengan kang Rusman sedang mencari cari asinan

"mana teh?

"iya dimana jualan nya kang?

"tapi setau saya memang ada di persimpangan depan teh"

"coba kita lihat dulu kang"pak Rusman menyetir nya begitu lambat karena mencari di mana sebenar nya penjual asinan itu berada

"eh itu kang"tunjuk bi Sarita,pak Rusman memarkirkan mobil nya

"ngidam nya mbak Miko itu aneh ya teh"kata pak Rusman sebelum bi Sarita turun dari mobil

"aneh gimana kang"

"mbak Miko kan orang Batak masak iya pingin nya asinan"pak Rusman tersenyum

"tapi anak yang di kandung mbak Miko anak Sunda kang"kata bi Sarita dengan tertawa"sudah ah nanti kelamaan mbak Miko nunggu nya"dengan keluar dari mobil

"teh asinan nya satu di bungkus"pesan Bu Sarita kepada penjual,dengan sigap penjual langsung membungkus satu dan

"berapa teh?

"lima rebu ce'"Bi Sarita menyerahkan uang seratus ribuan dan menerima kembalian.setelah itu bi Sarita menuju mobil

"ada teh?

"ada kang"dengan menutup pintu mobil"buruan kang keburu mbak Miko gak selera kang"

"lho kenapa gak selera teh,bukan kah mbak Miko nya yang kepingin ya teh?

"nama nya juga lagi ngidam kang"

"ohhh...."

"gak usah panjang panjang oh nya kang"

"kenapa?dengan wajah lugu nya

"nanti kang Rusman masuk angin"

"teteh ada ada wae"kang Rusman dengan tersenyum"hebat ya mas Pram bisa membuat mbak Miko langsung hamil"kang Rusman menunjuk kan sedih nya

"kenapa kang Rusman jadi bersedih?

"saya sudah lama mendambakan seorang anak di rumah sampai sekarang tidak kunjung hadir teh"

"sudah berobat?

"sudah teh bahkan berbagai cara sudah saya lakukan,tapi seperti nya Allah belum mempercayai kami teh"

"sabar kang kalau sudah waktu nya pasti hadir"dia tersenyum ke arah ku

"ammiiinnn"sahut nya,akhir nya kami sampai dengan terburu buru Bi Sarita menaiki anak tangga dengan membawa nampan yang berisi mangkok,sendok dan segelas air putih.

"tok,,tok,,tok"

"masuk"dengan susah payah Bu Sarita membuka pintu kamar,aku langsung bangkit dengan memegang kepala ku yang masih terasa pusing

"kenapa bi Sarita harus repot repot membawa asinan nya kemari"kata ku,bi Sarita meletak kan nampan nya di atas nakas

"buruan di makan mbak"sungguh baik bi Sarita dia membuka plastik yang berisi asinan dan menyerahkan pada ku

"terima kasih bi"aku mulai memakan nya dengan lahap karena masih terasa panas

"enak mbak?

"enak bi,isian nya banyak coba bibi lihat ada jagung,ada melinjo,ini apa nama nya bi?tanya ku dengan menunjukan ke arah nya dengan memakai sendok

"itu nama nya daun katuk mbak"

"rasa nya enak sekali bi"begitu lahap nya aku memakan nya"bibi mau coba?

"terima kasih mbak,bibi tidak begitu suka dengan asinan"

"tidak tau ni bi kenapa Miko jadi doyan sama asinan"kata ku dengan tersenyum

"ibu kemana mbak?

"lagi dikamar mandi bi"

"ini kembalian nya mbak?bi Sarita dengan menyerahkan uang kembalian

"letak kan saja di Nakas Bi,terima kasih ya Bi"

"sama sama mbak,kalau begitu bibi kebawah ya mbak"aku menganggukkan kepala,

"sudah datang asinan nya?

"sudah Bu,ini sudah habis?dengan menunjukan mangkok yang tinggal kuah"Bu itu kembalian uang nya"ibu hanya tersenyum dengan melihat uang nya tanpa mengambil nya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience