Chapter 10

Drama Series 35153

Helaian kertas yang dibelek itu terus ditanda tangani oleh Syazwan .

" Okey everything's done . There's anything else ?" Soal Syazwan pada P.A nya dan menunggu jawapan .

" Eemm... takde tuan , tapi... Saya bagitau awal awal jadual Tuan yang minggu depan . Next week , Tuan ada meeting dengan Dato' sri Ashim . Hari selasa pukul 10 pagi hingga 2 tengah hari ." Buku yang dibelek itu ditutup . Syazwan hanya mengangguk .

" Okey , that's all ?" Soal Syazwan lagi sambil mengangkat kening kepada Farah .

" Itu sahaja , Tuan ." Farah tersenyum .

" Okey thank you . You boleh pergi ." Sambil membalas senyuman Farah dan melihat Farah yang berjalan keluar dari biliknya . Badannya disandarkan pada kerusi sambil memikirkan sesuatu . Entah apa yang dia fikirkan namun jelas itu sangat menganggu fikirannya .

Telefon pintar miliknya digapai . Melihat kembali foto dan video yang diambil secara diam olehnya beberapa hari lepas sebelum pulang ke Perak . Tajam mata Syazwan menatap foto itu .

Gambar yang menunjukkan Husna yang masuk kedalam kereta bersama dengan seorang lelaki . Dahi berkerut cuba menganalisa siapa lelaki itu . Entah apa rasanya yang ada dalam hatinya . Cemburu ?

Wajah geramnya jelas terlihat ." Siapa laki ni ?" Foto itu terus di tenung tajam . Dia melempar telefon itu keatas mejanya . Mukanya diraup kasar . Kekesalan muncul dalam hatinya .

SKIP

" Assalamualaikum ! Papa !" Jerit Husna setelah sampai dirumah agam yang luas itu .

" Wa'alaikumusalam ! Welcome back my sweet daughter !" Daddy menyambut kehadiran Husna dengan penuh senyuman .

" Papa sihat ?" Soal Husna setelah menyalami tangan Papa .

" Alhamdulillah , sihat . Nana macam mana ?" Soal Papa sambil mengusap lembut kepala Husna .

" Alhamdulillah pa... Sihat ." Nana hanya menikmati sentuhan lembut dari Papa . Sudah lama mereka tidak bertemu .

" Hmm... lama betul tak balik sini . Bersyukur sangat tak banyak yang berubah ." Hembusan nafas lega keluar dari mulut Husna sambil matanya ligat melihat keadaan rumah yang gah itu .

" Itulah , papa sayang sangat nak ubah apa apa tau . Katanya takut nana rindu ." Selit Ammir sambil mengangkat bag pakaian milik Husna .

" Hahaha , eh terima kasih abang ." Terlalu teruja bertemu dengan papa sehingga terlupa dengan barangannya sendiri .

" Hahahaha . Dah jom masuk . Papa dah lama tunggu nana balik ." Papa lengan papa melilit pada bahu Husna dan menuju kedalam rumah .

Ketika sedang asyik makan bersama . Seseorang baru sahaja sampai , kedengaran bunyi budak budak yang berlari memanggil atoknya .

" Acalammualikum , Atok !" Jerit salah seorang budak lelaki yang berumur sekitar 3 tahun itu .

" Wa'alaikumusalam , wahh cucu atok dah sampai !" Kebahagiaan terserlah diwajah Papa .

" Wa'alaikumusalam , eh abang Ammar ? Datang sorang je ke ?" Soalku sambil berdiri .

" Eh , Nana?! Ya Allah , lamanya tak jumpa ! Besar dah sekarang ye . Dah jadi anak dara !" Celoteh Ammar .

" Eh , ni sapa ?" Seorang wanita yang sedang sarat mengandung baru sahaja tiba dan tangganya memegang lengan Ammar .

" Ni Husna , adik angkat kami waktu kecil dulu . Dia ni lebih kurang sepupu la sebab waktu kecil dia disusukan oleh mak sedara belah papa ." Jelas Ammar .

Dengan senyuman manis , Husna menyalami tangan wanita itu . Cantik lembut dan ayu sahaja si wanita itu .

" Assalamualaikum kak , ni Kak Amanda kan ?" Soal Husna dengan senyuman manisnya .

" Oh iya , saya Amanda . Selamat berkenalan Husna . Sama nama dengan kawan akak tau ." Jawap Amanda kembali membalas senyuman Husna dengan manis juga .

" Baguslah kalau semua dah kenal antara satu sama lain . Meh la duduk makan sekali !" Ajak Papa .

" Iyalah ." Balas Amanda .

Husna yang baru sahaja duduk itu direnung oleh budak lelaki yang duduk diatas peha Papa .

" Eh , kenapa tenung auntie macam tu ? Nak makan tak ?" Soal Husna sambil menghalakan sudu yang mempunyai sedikit nasi dan lauk ayam .

Wajah si kecil itu bertukar merah seakan malu namun tetap menatap Husna dengan segan silu .

" Haa... gatal !" Bidas Amanda .

" Hahahaha !" Semua tergelak dengan tingkah si kecil itu .

" Nama awak apa ?" Soal Husna sambil mencuit si kecil itu .

" Qays..." Balasnya namun perlahan sambil menekup wajahnya didada Papa .

" Haa ? Tak dengarlah , cuba cakap betul betul . Pandang sini. " Husna menarik lembut dagu Qays . Wajah Qays semakin kemerahan .

" Qays ." Balas Qays lagi dengan wajah yang merah angkara malu.

" Hahaha , ohh nama awak Qays ye ? Nama saya auntie Nana . Selamat berkenalan ." Balas Husna .

" Lama nana tak balik sini . Last Nana balik pun waktu Ibu meninggal dulu lagi waktu Nana darjah 6 kan ?" Soal Ammar .

" Ye bang , nak buat macam mana . Dari f1 sampai f5 busy nak fokus SPM . Tapi semua tu terbayar lepas dapat results ." Seteguk jus anggur diambil oleh Husna .

" Wahh ! Apa resultsnya ?" Soal Amanda .

" Alhamdulillah kak , 10A ." Senyuman Husna terlakar indah .

" Waauuu ! Alhamdulillah ." Dahi Papa berkerut terkejut .

" Lepas ni Nana nak sambung belajar dekat mana ?" Tanya Ammar sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut anak perempuannya .

" UPSI ." Balas Husna .

" Hmm , baguslah tu . Jadi cikgu . Setahu abang , Nana ambil sastera , seni dengan tasaawuf kan ?" Kening abang Ammir naik menunggu kepastian Husna .

" Ye abang . Nana ingat nak jadi cikgu sastera atau cikgu Sejarah . Sebab tu je Nana minat ahahaha... " Husna sambung makan .

Setelah selesai berbual dan menyantap makanan . Husna kembali ke biliknya untuk menyimpan semua pakaian . Melihat gambar yang berada diatas meja soleknya itu mengingatkannya dengan peristiwa kemalangan yang terjadi beberapa tahun lalu yang memakan nyawa mama dan Lily .

Airmatanya jatuh seketika . Mengingati kejadian tersebut .

FLASHBACK .

Didalam perjalanan pulang dari berjalan jalan seharian . Mama yang membawa kereta dihadapan . Lily berada di seat sebelah Mama sedangkan Husna berada di seat belakang berseronok sambil menyanyi .

" Mama ! Terima kasih bawak Nana jalan jalan !" Ketawa bahagia Husna ketika itu .

" Iya , sama sama sayang . Lily , cuba ambil phone mama jatuh dekat seat kamu tu .

" Okey !" Lily tunduk untuk mengambil phone mama .

" Mana mama ? Takde pun ?" Soal Lily .

" Ada tu ." Tumpuan Mama sekilas kearah Lily .

" Takde la ." Balas Lily sambil meraba raba lantai kereta .

" Eish , sini mama tengok balik !" Tumpuan mama hilang sepenuhnya dari pengemudian nya .

" Mama !" Jerit Husna .

" Apa nana , kejap !" Mama yang masih mencari cari keberadaan phone miliknya .

" Mama ! Lori depan !" Jerit Husna .

" AAAA !"

DUSH ! Semuanya gelap dimata Husna .

FLASHBACK END .

Tangisan yang menitis dari mata Husna . Gambar itu dipeluk erat . Rasa bersalah menyelubungi fikiran dan hatinya .

" Maafkan Nana , Mama ." Gumannya sendiri dengan ribuan kesedihan .

Boleh tak macam tu ? :3

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience