Chapter 37

Drama Series 35153

Husna pulang ke rumah gah itu dihantar oleh Adila . Husna bersalaman dengan Adila lalu mengusap lembut perut Adila .

" Jangan buat benda berat ii tau . Jangan lupa jugak bagitau suami kau tu ." Pesan Husna sebelum menutup pintu kereta .

" Ye tahu... dah byee !" Lambaian tangan Adila sentiasa mengakhiri pertemuan mereka . Husna menghela nafas dengan senyuman manis terukir dibibirnya .

Kereta Adila yang meninggalkan Husna didepan pagar rumah megah itu diperhatikan seseorang . Husna perasan dengan kelibat sesosok tubuh yang berdiri dibalik pohon besar agak jauh dari rumahnya . Namun angkara rabun jauh , Husna membiarkan sahaja dan melangkah masuk ke dalam pintu pagar rumah yang bagaikan istana itu .

Sebaik sahaja Husna masuk , kelihatan Syazwan yang sedang menyiram pokok bunga di laman . Syazwan melihat Husna yang sedang tersenyum manis . " Eh , sayang ! Awal balik ? Saya ingat awak balik lepas asar ." Syazwan menegur Husna .

Husna melihat kearah Syazwan . Senyumannya yang masih berpintal pada bibir . " Oh , saya keluar kejap je ." Wajah Husna kelihatan lebih bahagia dari sebelumnya . Syazwan menutup pili air

" Ouh , pergi mana je tadi ?" Soal Syazwan sambil berjalan duduk dimeja bulat yang berada di laman itu sambil diikuti Husna . Suasana hari yang agak mendung dan angin yang bertiup lembut membuat suasana nyaman .

Husna duduk didepan Syazwan . Beberapa barangan yang dia beli bersama Adila diletakkan diatas meja . " Saya pergi beli barang saya sikit . Lepas tu lepak dengan Adila dalam kereta je ." Balas Husna lembut .

Syazwan hanya mengangguk faham sambil melihat barangan Husna . " Ouh... eh ?" Syazwan sedikit pelik melihat barangan yang Husna beli .

Kening Husna berkerut . " Kenapa ?" Syazwan mula tersenyum .

Syazwan mengeluarkan sepasang pakaian bayi . " Baju baby ? Kita pun tidur bilik berpisah ." Syazwan memandang Husna sekilas sambil melihat pakaian bayi itu . Mata Husna terbeliak sekilas .

" Ya Allah... salah ambik barang . Ni Adila punya... " Husna tertawa perlahan .

Syazwan tertawa kecil . " Ouh... ingatkan awak nak ada baby jugak ." Husna memandang Syazwan dengan pandangan pelik . " Huh ? Takdelah . Saya tak ready lagi ." Balas Husna . Syazwan hanya mengangguk dan melipat kembali baju bayi yang dibuka tadi .

" Ni , saya belikan awak nasi ayam gepuk . Saya takut awak lapar pulak ." Husna menolak satu plastik yang berisi kotak makanan pada Syazwan .

" Ouh , awak ingat saya ye ? Terima kasih sayang ." Syazwan tersenyum manis kearah Husna yang sudah tersipu malu .

" Ni , saya belikan awak coffee latte... saya tak tahu apa yang awak suka... " Husna mengangkat plastik air kepada Syazwan . Syazwan tersenyum , tak sangka pula walaupun Husna berkahwin dengan secara paksa tetap juga Husna ingat padanya .

" Ya Allah , terima kasih sangat . Pandai awak teka . Saya memang suka latte ." Syazwan mengambil minuman itu . Syazwan berdiri tiba tiba membuatkan Husna memandang pelik namun tak ingin bertanya . Syazwan berjalan kearah paip air dan membasuh tangan kemudian kembali duduk .

Bekas nasi itu dibuka dan semerbak haruman sambal gepuk menusuk hidung mereka . Syazwan menadah tangan untuk berdoa sebelum makan . Husna hanya melihat . Lega hatinya jika si suami bukanlah manusia yang jenis memilih sangat .

" Awak makan pedas ?" Soal Husna tiba tiba .

" Of course saya makan pedas ." Balas Syazwan . Husna tersenyum manis . Syazwan menyuap nasi itu kedalam mulutnya dan menikmati rasa makanan itu .

" Awak duk sini , sebelah saya ." Syazwan menunjuk kearah kerusi sebelah kanannya .

" Kenapa ?" Husna bertanya pelik .

" Mari je ." Arah Syazwan . Dengan polosnya Husna bangun dan duduk disebelah Syazwan . Husna memandang Syazwan dengan pandangan pelik namun yang dibalas dengan Syazwan ialah senyuman . Tak pelik sangat sebab mamat ni memang suka senyum dengan dia .

Syazwan mengambil nasi dan mengarahkan tangannya kearah Husna . Tubuh Husna sedikit berundur . " Apa ni ?" Soal Husna .

" Saya nak suap awak . Cepat ." Arah Syazwan . Husna pula terpinga pinga . Apa lah yang mamat ni nak sebenarnya .

" Aaa... " Masih bingung .

Syazwan tertawa . " Sayang , bukak mulut . Saya nak suap awak ni ." Ujar Syazwan membuatkan Husna terkejut Syazwan pula sengaja mahu mengusik Husna .

Husna dengan ragu membuka perlahan mulutnya dengan penuh kelembutan , Syazwan menyuapkan nasi itu kedalam mulut Husna . Dengan perlahan Husna mengunyah makanan itu . Wajahnya sudah bertukar merah bukan kerana pedas tapi kerana malu .

" Ya Allah , comelnya dia... " Guman Syazwan dalam hatinya .

SKIP

Gerbang gudang besar itu terbuka secara tiba tiba . Puluhan kontena berada didalam ruangan gah itu . Ratusan anak buahnya berusaha membuka pintu kontena . " King , ni semua yang sempat kami rampas ." ujar Lelaki yang berada disebelah IK . Bau menyengat aroma bawang menusuk hidung .

" Dah check semua ?" Soal Luth . Suaranya garau dan agak dingin .

Lelaki itu menggelengkan kepala . " Belum , King . Tapi kami sure tiada kontena yang menjalankan operasi pemerdagangan manusia yang masuk kat sini ." Ujar lelaki itu . Kaca mata hitam Luth lepaskan .

Kakinya melangkah mendekati satu kontena berwarna hitam . Bau bawang merah itu terhidu jelas . " Open this one ." Arah Luth . Tiga lelaki bertubuh gah langsung datang dan membuka kontena itu didepannya .

Pintu kontena itu terbuka . Luth melihat dengan teliti didalamnya . Terlihat lapan buah kotak kayu besar berada didalam kontena itu . " Make sure semua kena check . Jangan terlepas pandang ." Tegas Luth pada semua anak buahnya .

" King... " Panggil salah seorang dari anak buahnya . Luth memandang dengan pandangan sini dia diam menunggu lelaki itu .

" Alpha Lion Heart dah sampai ." Ujarnya . Luth mengangguk faham . Mereka keluar dari gudang besar itu dan melihat puluhan truck , kereta dan pegawai polis berada disana .

" Alpha . You here ." Luth tersenyum dan bersalaman dengan ALH .

ALH menyambut salam itu . " Boleh masuk ?" Soal ALH . Luth mengangguk dan puluhan anggota polis masuk ke dalam gudang itu untuk membuat pemeriksaan bersama dengan anak buah IK .

Mereka masuk bersama . Kotak hitam itu dibuka . Puluhan pack dadah ditemukan . " Gunakan bawang untuk sembunyikan dadah ? Huh , trick lama ." Ujar ALH .

Farah muncul dari kerumunan dia tersenyum kearah ALH . " Alpha ." Farah memberi tabik hormat pada ALH . ALH tersenyum manis pada Farah .

" Report ." Arah IK .

Farah mengangguk . " Lebih 800 kg syabu dan 400 kokain yang dikumpulkan setakat ni dari 4 kontena . Yang lain masih dalam kiraan , Tuan ." Balas Farah sigap . Mereka semua mengangguk . Sekali lagi Farah memberi tabik hormat pada ALH dan pergi meninggalkan tempat itu .

" Thank you , King sebab sudi bantu kami ." Ujar ALH pada IK .

Luth tersenyum . " Takde masalah lah , ni pun negara aku jugak . It is indeed my duty to protect the security of our country ." Ujar Luth . ALH tersenyum lebar .

Sebab lambat up kan haa nah .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience