Hujan turun lagi dengan derasnya, bahkan payung itupun tak bisa melindungi dirinya dari percikan air hujan. Tapi Serena tak peduli.
Dimana Dia??!
Serena menatap sekeliling parkiran itu dengan panik, hari sudah gelap dan hampir tidak ada orang di parkiran itu, apalagi hujan turun dengan begitu derasnya sehingga tak akan ada orang yang begitu bodohnya berada diluar ruangan.
Kecuali dirinya sendiri tentunya
Ya Tuhan ... Dimana Dia??!
Serena menatap mobil mercedes mewah yang masih terparkir di tempat parkir direksi yang tak kalah mewah dengan atap yang luas dan posisi yang lebih tinggi sehingga terlindung dari derasnya hujan.
Lelaki itu pasti belum pulang, mobilnya masih terparkir dan semua orang bilang bahwa bos yang satu itu baru pulang setelah lewat jam 8 malam, dan lebih malam lagi pada hari Jumat karena besoknya akhir pekan.
Sekarang hari jumat.
Dan Serena menunggu dengan cemas, bagaimana jika lelaki itu sebenarnya sudah pulang? Jika bukan hari ini, akal sehatnya akan kembali dan dia akan kehilangan keberanian.
Berbagai pikiran buruk berkelebat hingga Serena tidak memperhatikan derasnya hujan yang mulai membasahi tempat-tempat yang tidak terlindung oleh payung kecilnya,
Lalu pintu lobby itu terbuka, dan sosok yang ditunggu-tunggu Serena melangkah keluar.
Share this novel