19

Romance Completed 2969

Serena terbangun dengan rasa haus yang amat sangat, biasanya sebelum tidur dia meminum air putih, tapi tadi malam dia tidak melakukannya. Dengan tak nyaman dia bergerak gerak gelisah, "Ada apa Serena?", sosok yang memeluknya dari belakang bertanya, suaranya

sangat segar, Tidakkah dia tidur? Gumam Serena dalam hati, "Haus", ahkirnya Serena bisa bersuara meskipun parau. Damian langsung bergerak turun dari ranjang dan menuang segelas air di meja

minum, lalu mengitari ranjang berdiri di samping sisi Serena terbaring, lelaki itu tampak tinggi menjulang, hanya menggunakan celana piyama sutra hitam dan telanjang dada,

"Duduk, minum."

Dengan pelan Serena duduk dan menerima gelas besar berisi air putih itu, masih setengah minuman tersisa, Damian mengambil gelas itu, "Apakah kau sudah bangun?", Serena mengernyit karena suara Damian sekarang

menjadi parau. Dengan masih bingung dia menganggukkan kepalanya,

"Bagus", Damian menenggak sisa air putih di gelas Serena sampai tandas lalu setengah membantingnya di meja samping ranjang.

Kemudian dengan gerakan tiba-tiba, dia mendorong Serena hingga terbaring di ranjang dan menindihnya, napasnya terasa hangat di atas tubuh Serena, dan mata birunya tampak berkabut dengan pupil yang mengecil sehingga tampak hitam, di tengah-tengah mata birunya.

Serena agak terperanjat setengah membelalak memandang wajah Damian yang sangat dekat di atasnya, napasnya terangah-engah penuh antisipasi, ketika kemudian Damian mengecup bibirnya dengan sangat intim, semula hanya ciuman biasa, bibir dengan bibir, itupun sudah membuat Serena panas dingin karena begitu ahlinya Damian.

Menggerakkan bibirnya, Setelah sebuah ciuman yang lama dan panas Damian mengangkat wajahnya dan tersenyum,Serena bisa merasakannya karena bibir Damian hanya berjarak beberapa inci dari bibirnya,

"Kau tidak biasa berciuman ya?"

Serena memalingkan mukanya dengan pipi memerah mendengar pertanyaan blak-blakan itu, tapi Damian meraih dagunya dan menempelkan bibir mereka lagi,

"Tirulah apa yang kulakukan padamu", bibir Damian bergerak di bibir Serena, dan ketika Serena mengikutinya, Damian mengerang senang,

"ya...ya bagus, begitu....tidak,,,jangan gigit....bagus...bagus....buka

mulutmu.... ah sayang .....", 

Damian terus memberikan instruksi di sela sela ciumannya yang makin panas dan bergairah, dan Serena menurutinya, lebih dikarenakan ingin tahu, ketika Damian membuka mulutnya Serena mengikutinya,ketika lumatan Damian makin dalam dan belaian lidahnya membelai Serena dengan ahli, Serena mengikutinya dengan tersendat-sendat, meskipun sepertinya itu cukup memuaskan bagi Damian karena lelaki itu mengerang lagi dan memperdalam ciumannya, ciuman dengan bibir terbuka dan permainan lidah yang begitu panas dan seolah tidak akan berahkir, Serena bahkan tidak pernah menyadari bahwa sebuah ciuman bisa dilakukan dengan sedalam dan seintim itu!

Lama kemudian Damian mengangkat kepalanya, hanya sedikit seolah olah ingin tetap berdekatan dengan Serena, matanya tampak berkabut dan napasnya terasa bergemuruh di dadanya,

"Itu tadi yang namanya french kiss...",gumamnya lembut, lalu tangannya mulai bergerak dengan ahli membuat Serena melengkungkan punggungnya merasakan sengatan kenikmatan yang tidak diantisipasinya,

Tubuh telanjang mereka berdua bergesekan. Dengan lembut Damian mengajari Serena bagaimana cara menyentuhnya, bagaimana cara memuaskannya. Lelaki itu suka disentuh dimana-mana, dia akan mengeluarkan erangan pendek tertahan ketika Serena menyentuhnya.

Dan itu mempesona Serena, seorang lelaki yang begitu dominan dan jantan seperti Damien, mengerang nikmat di bawah sentuhannya. Dengan takut-takut Serena menyusuri bagian dalam lengan Damian yang kekar, membuat napas Damian terengah,

"Kau akan membunuhku dalam kenikmatan", bisik Damian Serak, lalu melumat bibir Serena penuh gairah, "Dan aku akan mati bahagia", desahnya.

Damian menyatukan dirinya dengan lembut, melihat reaksi Serena, dan ketika dia yakin tidak ada kesakitan lagi, dia mendesak perlahan, menembus kehangatan yang langsung membungkusnya rapat, membuatnya tergila-gila.

"Bagus sayang, jangan ditahan, aku akan mengajarimu....ah...kau begitu hangat dan siap untukku...."

Suara Damian tenggelam di sela sela cumbuannya yang sangat ahli, menghanyutkan Serena kedalam pusaran gairah yang selama ini tidak pernah dikenalnya. Dan ketika Damian membuat Serena mencapai puncak kenikmatan untuk kesekian kalinya. Lelaki itupun menyerah dalam beberapa hujaman tajam, mengejar kenikmatannya sendiri.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience