34

Romance Completed 2969

Lelaki itu marah, marah besar padanya. Serena bisa merasakannya dari suasana pagi itu, ketika mereka bersiap-siap

berangkat ke kantor.

Semalaman Serena tidak bisa tidur, dan Serena yakin Damian juga tidak tidur, karena lelaki itu bergerak dengan gelisah sepanjang malam. Suasana tegang di waktu sarapan pagi itu terasa seperti kawat berduri yang

direntangkan, siap putus dan melukainya. Ia tidak menyukai suasana seperti ini, lebih baik Damian meledak-ledak marah

seperti kemarin, setidaknya semua kemarahannya terlampiaskan, tidak seperti sekarang. Lelaki itu murka, tetapi menyimpannya sehingga membuat seluruh dirinya

tegang dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Kita berangkat bersama", desis Damian setelah membanting serbet makannya ke meja. Tangan Serena yang menyuapkan roti ke mulutnya berhenti di tengah-tengah. "Apa?" "Kita berangkat bersama-sama", ulang Damian datar. "Tapi......" "Tidak ada tapi Serena," sela Damian kasar lalu berdiri dengan marah ke pintu,

"Ayo cepat!!!" Dengan gusar lelaki itu membukakan pintu mobil buat Serena, dan membantingnya ketika Serena sudah duduk di kursi, tanpa dapat membantah, tanpa dapat memberikan perlawanan.

Sepanjan jalan, lelaki itu menyeti sangat kasar, seolah-ola

g r h

melampiaska kemarahannya Serena hanya duduk berdiam, tidak ma

"Nanti kau pulang denganku!! Kau dengar itu?? Kau datang ke ruanganku setelah jam kantor, kita pulang bersama!!!", gumam Damian tanpa mau dibantah ketika menurunkan Serena di lobi kantor.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience