23

Romance Completed 2969

"Wajahmu pucat sekali", salah seorang temannya memandang Serena dengan cemas ketika Serena mendudukkan diri di kursinya. Tadi dia hampir terlambat dan setengah berlari ke mesin absen.

Serena memegang pipinya, memang terasa agak panas, apakah dia demam? Dan kepalanya juga pusing sekali. Tapi tetap dipaksakannya tersenyum,

"Engga apa-apa kok, mungkin karena belum sarapan, nanti setelah minum teh hangat pasti agak baikan."

Tapi ternyata tidak, rasa pusing itu makin menusuk nusuk di kepalanya terasa nyeri,bahkan untuk menolehkan kepalanya saja terasa sangat sakit, badannya juga sama saja, rasanya nyeri di sekujur tubuh seperti habis dipukuli. Serena bertahan dengan tidak bergerak di kursinya, tapi rasa sakitnya makin tak tertahankan,

"Serena coba kesini sebentar, lihat draft pemasaran ini bagaimana menurutmu?", salah seorang rekannya memanggilnya.

Dengan mengernyit Serena mencoba berdiri, tubuhnya limbung sejenak, tapi dia berdiri dan bertahan sambil berpegangan di tepi meja.

Lalu setelah menarik napas dalam-dalam, dia melangkahkan kaki ke meja rekannya. Tapi tiba-tiba rasa nyeri tak tertahankan menyerang kepalanya dan semuanya menjadi gelap.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience