Vanessa sedang duduk di bar bersama dengan Freddy, lalu mengernyit, "menurutmu apakah bos kita itu sudah main hati?" Freddy menyesap minumannya, "Apa maksudmu?" "Gadis kecil itu, Serena" Hening sejenak dan Freddy menyesap minumannya lagi, "Menurutku Damian sudah gila", gumamnya dengan nada tidak setuju," Dia
sudah bertindak di luar kehati-hatiannya yang biasa menyangkut gadis itu." Vanesa menolehkan kepalanya ke Freddy dengan penuh rasa ingin tahu, "sebenarnya aku sangat penasaran dengan hubungan mereka, menurutku Damian menyimpan perasaan yang dalam...."
"Ralat, nafsu yang dalam", sela Freddy, "Damian sudah merasakan nafsu yang dalam ketika melihat gadis itu pertama kalinya dan menginginkannya. Dan gadis itu, Serena, dia memanfaatkan itu dengan menjual dirinya kepada Damian", gumamnya jijik.
Vanessa mengernyit lagi,
"Serena tidak kelihatan seperti gadis yang sengaja menjual dirinya"
"Dia menjual dirinya seharga tiga ratus juta. Aku sendiri yang membuatkan kontrak perjanjian jual beli yang konyol itu, setelah itu Damian masih membelikan apartemen untuk tempat dia tinggal, dan bahkan berencana melunasi hutang gadis itu yang hampir 40juta di perusahaan, aku sudah menasehatinya kalau dia mulai berlebihan, tapi Damian tidak peduli", gumam Freddy frustasi.
Vanessa merenung dengan serius, tiga ratus juta? Itu uang yang tidak sedikit untuk perempuan seumuran Serena. Dan gadis itu juga berhutang 40 juta di perusahaan, sungguh pengeluaran fantastis untuk gadis dengan penampilan sederhana seperti Serena,
"Menurutmu untuk apa uang itu? Kalau untuk bermewah-mewah sepertinya tidak mungkin, gadis itu tinggal di tempat kost sederhana, pakaian dan barangbarangnya tidak ada yang bermerk, dia juga selalu naik kendaraan umum ke kantor", gumam Vanessa pelan.
Freddy menoleh dan mengangkat alisnya,
"Untuk seorang dokter perusahaan, tampaknya kau tahu banyak"
Vanessa tertawa pelan,
"Tentu saja, aku banyak berhubungan dengan karyawan kau tahu. Freddy, tampaknya kau tidak boleh terlalu berprasangka dulu pada Serena", Vanessa berubah serius, "Damian bukan orang bodoh, dia tidak akan membiarkan dirinya dimanfaatkan, kecuali dia melakukannya dengan sukarela"
"Dia mabuk kepayang, lelaki yang mabuk kepayang tidak akan menggunakan akal sehatnya, dan kalau hal itu mulai keterlaluan, aku sendiri yang akan memperingatkan Serena", gumam Freddy dengan penuh tekat.
Vanessa diam saja, memahami betapa dalamnya rasa persahabatan antara Freddy dan Damian, dan betapa Freddy sangat ingin menjaga sahabatnya itu.
Tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sesuatu tentang Serena, gadis itu terasa familiar tetapi Vanessa tidak bisa mengingatnya, kapan? Dimana?
Share this novel