Mentari pagi mulai menyinsing.Cuaca krlihatannya cerah.Nampak sepasang suami isteri masih dalam tidur lena dengan posisi berpelukan tanpa ada seurat benang pun yang ada pada tubuh keduanya akibat kegiatan panas mereka malam tadi.
Syah membuka matanya, pemandangan dihadapannya
membuat senyum terukir dibibirnya.Dia tidak menyangka pada Hani, sang isteri yang telah menggodanya malam tadi, membuat rasa sayang dan cintanya bertambah.Apalagi disaat fikirannya keliru, suasana hatinya pula sedang tidak baik.Sungguh isterinya pandai mengancamnya, sehingga dirinya jatuh
pada godaan isterinya.
"Manis..Apalagi kalau dia senyum, pasti lesung pipitnya
terlihat' Syah bergumam sendiri memuji ciptaan sang pencipta yang terindah dimatanya itu.
"Sudah lama merenungku?Aku tau aku cantik.."
Hani sengaja angkat bakul.Sejak tadi dia memang sudah terjaga kerana terdengar sayup-sayup suaminya yang bergumam itu.
"Oh kau sudah bangun rupanya.Jadi kau mendengar apa yang ku katakan tadi?" Tanya Syah pada isterinya Hani.
"Hmm.Aku mendengarkannya." Jawab sang isteri pula.
Kini gantian Hani pula mnatap raut wajah suaminya itu.
Hani akui, suaminya memang tampan.
"Abang tahu, abang kacak.Tataplah sepuasnya." Ucap Syah membalikkan semula kalimat isterinya tadi.
"Uhh! Pintar sangat.." Kata Hani santai.
"Abang, petang kemarin abang kenapa?" Tanya Hani berharap suaminya akan berkata jujur.
"Kemarin? Sememangnya ada apa?" Jawab Syah pura-pura tidak tahu akan maksud pertanyaan isterinya tersebut.
"Hani tau, kemarin mood abang tidak baik, iya kan?"
Kening Syah cemberut.
"Apa kerana kak Yana?" Tanya Hani semula.
"Boleh tak, jangan sebut namanya lagi dihadapanku?
Aku tau dia kakakmu.But please? Not my business."
Kata Syah tak suka nama Yana disebut-sebut.
"Habis tu, yang kemarin muka abang semacam apa.."
Hani bertanya dengan gaya manja dan bibir manyunnya.
"Muka semacam apa? Muka hensem abang, nak bandingkan dengan apa? Dengam Tom Cruise? Atau
dengan beruk?" Gurau Syah pada isterinya.
"Eh! Macam beruk dingin kali.." Jawab Hani.
Syah terbahak-bahak mendengar jawaban dari isterinya.Ditelinga Syah, jawaban itu lucu terdengar.
"Baguslah kalau abang terhibur, kurang juga masalah yang abang fikirkan." kata Hani.
"Abang sudah ingat semuanya?" Syah mengatakan jua akhirnya tentang keadaannya sebenar.
Kini Hani sudah mengerti akan permasalahan yang suaminya hadapi.
"Jadi abang sudah ingat semuanya?Tentang Hani pun abang pasti sudah ingat.Iya kan?" Kata Hani seraya
menundukkan kepalanya.
"Iya semuanya.Semuanya yang pernah Hani buat dibelakang abang.Kenapa gugurkan janin waktu itu?
Masih ingat tentang perjanjian kita dulu?Apa yang mendorongn Hani melakukannya?"
Dengan tenang, Syah bertanyakan apa yang pernah menganjal disanubarinya sejak dulu.
"Waktu itu, Aku akui amarah dan kebencianku terlalu menguasai fikiranku.Sampai aku pernah menyimpan kata, aku tidak sudi punya zuriat dengan abang.Ya, aku sakit hati.Kenapa harus aku yang jadi pengantin pengganti? Kenapa harus harus aku yang dipersalahkan atas perbuatan yang tiada kaitannya denganku, walau dia kakak kandungku sekali pun.
Apa abang pernah mendengarkan aku saat aku diperkosa? Malah aku yang abang salahkan atas ulah buruk Kak Yana. Aku yang berada ditengah-tengah,
tapi ada siapa yang tahu kalau aku adalah korban dari hubungan abang dan kak Yana yang tak tentu serta tak jelas itu?" Luahan Hani itu masih belum cukup baginya.
"Dan, apa abang tidak terfikir kalau semua itu menyakitkanku? Ayah meninggal juga disebabkan oleh kak Yana? Besar kekecewaan abang, besar lagi kekecewaan Hani.Abang harus tahu itu?"
Sambung Hani semula.
"Hani minta maaf, Hani akan pergi. Abang perlukan ketenangan dan kita harus berpisah buat sementara waktu." Kata-kata Hani itu buat Syah jadi tak keruan.
"Jangan pernah melangkah pergi dari rumah ini kalau
tujuan Hani untuk meninggalkan abang.Kalau berani sangat, cuba saja.Jangan menyesal kalau abang akan bertindak diluar kendali abang.Harus Hani ingat itu
baik-baik."
Mata Hani terbeliak setelah mendengar Kata-kata dari suaminya itu.Dalam fikiran Hani, apa yang suaminya bakal lakukan padanya sekiranya Hani akan meninggalkannya?
Next Chapter_Ikatan batin Syah tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya.Syah merasa tubuhnya melemah.Syah seperti tahu, ada apa dengannya.Kata hatinya juga firasatnya berkata, kalau memang benar...
Share this novel