Bab_50 Sangat membenci seseorang

Romance Completed 100113

Tadi pagi, sebelum Syah menemani Danny sahabatnya
itu, Syah sempat menemui Dokter disebuah klinik swasta dimana Hani mendapatkan pil-pil penenang itu.
Dan, sekali gus Syah mengetahui diagnosis Hani yang memasksanya untuk menelan pil tersebut.

Masih jelas terngiang ditelinga Syah pada penjelasan Dokter tentang serba sedikit tentang alasan kenapa Hani meminum pil penenang tersebut.Dokter tersebut mengakuinya jika Hani memang ada membeli pil tersebut dari klinik swasta itu.

Flashback Syahriz On
"Sudah lama Puan Hani merasa jiwanya terganggu.
Saya sebagai Dokter ada menyarankan padanya agar berjumpa dengan pakar psikologi sekali jalani terapi.
Mungkin itu akan membantunya kurangkan apa yang
membebankan fikirannya juga perasaannya."
Ucap sang Dokter pada Syah.

"Jelaskan semuanya Dok, saya Dokter Syahriz, Pakar dari HKL.Aresha Farhani itu isteri saya.Saya ingin Dokter katakan yang jujur sahaja pada tentang apa yang isteri saya rasakan..Saya akan membantunya."
Dokter dari Klinik swasta itu tidak menyangka kalau dirinya sedang berhadapan dengan seorang Dokter yang berpangkat tinggi darinya, iaitu suami kepada salah seorang pesakitnya.

"Oh, sepertinya saya pernah mendengar tentangmu Dokter Syahriz.Kamu kan yang pernah accident dan koma hampir tiga tahun itu?"

"Iya.Dan aku rasa kita bukan sedang bahaskan tentang kisah saya kan Dok? To the point je, ceritakan saja apa yang isteri saya sedang rasakan sekarang ini dan apa yang dilaluinya ketika gangguan itu datang padanya?
Apa isteri saya ada ceritakan apa-apa?"
Tanya Syah tak sabar ingin mengetahui hal sebenarnya tentang isterinya.

"Kata Puan Hani, dia sangat membenci seseorang.Tiap
malam, rasa benci itu selalu datang dan memenuhi ruang dihatinya.Walau sudah dia berusaha untuk melupakan apa yang pernah seseorang itu lakukan padanya.Cuma, dia tak pernah sekali pun mengatakan apa yang buat dia sangat membenci seseorang itu.
Bila ditanya, dia cuma katakan bahawa itu adalah privasi."

Seketika Dokter tersebut menghela nafasnya kasar.

"Kata Puan Hani lagi, dia sedang berusaha untuk berbaik dengan hatinya sendiri.Tapi saya tidak dapat memantaunya kerana saya sendiri tidak tahu masalah apa yang sedang membebaninya.Itu sangat sulit untuk
saya simpulkan keadaannya yang sebenarnya.Tapi
saya ada buatkan satu surat untuk follow up ke hospital.Saya tak tahu pula sama ada dia ada melakukannya atau tidak.."

Ucapan dari Dokter tersebut sulit untuk Syah percaya kalau Hani masih membencinya atau mencintainya.
Sedangkan sikap Hani kini yang selalu ditunjukkannya pada Syah nampak jika Hani sudah melupakan kisah lalu dan awal pertemuannya yang kelam bersama Syah.Bila difikirkan lagi, hal itu boleh dikatakan sudah bertahun lamanya..apakah Hani masih ada menyimpan rasa benci itu terhadap Syah?

Syah menggelengkan kepalanya seraya mengusap wajahnya kasar.Dirinya mula tekanan memikirkan tentang Hani.Dia tidak akan membiarkan Hani terus menelan pil-pil itu lagi.Kerana besar kesannya dikemudian hari bila harus terus mengamalkan penggunaan pil-pil tersebut.
Flashback Syahriz Off

"Hani.." Hani mengulas sebuah senyum buat sang suami.Lantas memeluk tubuh suaminya.

"Abang nampak lelah sekali.Abang banyak pesakit ke hari ini?" Tanya Hani dengan gaya manjanya yang masih lagi melekat pada tubuh Syah.

"Abang cuti hari ini.Si Danny tu..dia dah peluk islam dah...Ada ibu juga tadi kat pejabat agama."

Hani menaikkan kedua alisnya.Ia merasa hairan.Apa hal pula pada ibunya yang sampai ikut ke pejabat agama segala.

Danny mencari keberadaan Yana yang sudah sah menjadi menjadi isterinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience