Bab_12 Antara isteri dan bekas tunang

Romance Completed 100113

"Oh ! pulang juga kak Yana ! Mari kita sama - sama berkarbung untuk arwah ayah ?"
Sindir Hani kepada Yana. Yana terdiam. Sungguh hatinya terhiris dengan kata - kata adiknya. Yana tahu sangat seperti apa adiknya. Hatinya bagai batu jika sedang marah.

Yana menghampiri ibunya seraya mencium punggung tangan ibunya diikuti oleh Ilham, kekasihnya.

"Wahh !! Berani sekali ya pulang dengan kekasihnya. Cih ! Tak malu langsung !'
Ketus Hani tanpa basa - basi. Semua mata memandang pada Hani. Hani menarik sebelah sudut bibirnya.. Senyum sinis Hani nampak mengerikan.

Syah segera mendekat kearah isterinya lalu membisikan ke daun telinga Hani.

"Hani.. istighfar. Tak nampak jenazah masih ada kan ?"
Hani menggeleng.

"Bukan urusanmu !" Jawab Hani dengan sorot mata kebencian. Tanpa berlengah Syah menarik tangan Hani menuju ke kamar tidur. Takut ada sesuatu yang tak diingini berlaku.Hani menatap sinis pada suaminya. Hatinya sangat sakit melihat Syah yang menatapnya juga.

"Kamu kenapa Hani? Inikan masih berkabung? Please jangan buat hal dulu. Tak kesian kan ibu?" Nasihat Syahriz pada isterinya.

"Dan abang hairan sama kamu.. Kamu langsung tak menitikkan airmata untuk arwah ayah. Apa yang ada dihatimu sekarang? Sudah dulu ya marahnya.."
Kata Syah ikhlas.

"Abang peduli apa? Abang juga salah satu penyebab kematian ayah iya kan ? Jika bukan abang juga kak Yana, mungkin semua ini tak akan terjadi."

"Istighfar Hani.. Banyakkan mengucap."
Syah memeluk erat tubuh isterinya. Ia tak menyangka Hani senekad itu menyalahkan dirinya.

'Tok Tok Tok'
Bunyi pintu kamar tidur Hani milik itu diketuk dari arah luar. Lalu Syah membuka kunci pintu kamar Hani dari arah dalam.

"Yana ! Buat apa ke sini? Mau tambah kekusutan lagi ?Ingat ya ini masih berkabung !" Usir Syah pada bekas tunangnya itu.Syah melihat ada Ilham, sahabatnya disebelah Yana.

"Ilham, Sebaiknya bawa kekasihmu pergi dari sini. Jangan sampai ada hal yang tidak baik lagi bakal berlaku." Sindir Syah sinis pada Ilham.

"Ada apa ni sayang ? Kedengaran seperti bakal ada keributan. Hupss ! ada kak Yana.. bekas tunangnya suamiku. Ada juga kekasih kak Yana disini."
Sindir Hani tak bertapis tanpa basa - basi.

"Sayang jangan begitu.. Cakap biar sopan sama kakak. Tidak baik tau." Kata Syah sambil melingkarkan tangannya dipinggang ramping isterinya.

'Hih ! gelinya mereka dengan pangilan sayang.. Baru berapa hari juga nikah, sudah sayang-sayangan.'
Batin Yana.

"Hani.. Kakak minta maaf ! Kalau tau begini.. "
Belum sempat Yana menghabiskan kata - katanya, tawanya Hani sudah pecah.

"Mau minta maaf sama Hani ya Kak ? Tu sana !
Minta maaf arwah ayah. Gara - gara Kak Yana berulah, Ayah sampai meninggal !"
Tengking Hani pada kakaknya.

"Sayang perlahankan suaramu ? Ramai dibawah sana yang sedang tahlil.. " Ujar Syah pada Hani.

"Tolong abang bagi tau sama bekas tunangan abang tu, Hani tak perlukan kata maaf darinya. Sekalian suruh saja pergi dari sini." Kata Hani dengan marahnya.

"Kamu dengarkan Ilham, bawa kekasihmu ini pergi?Jangan sampai ada kekecohan berlaku."
Ujar Syah pada sahabatnya Ilham.

"Yana.. Jom.. Kita ke bawa ya ! Temankan ibumu itu lebih baik." Pinta Ilham pada Yana. Melihat Ilham berkata lembut pada Yana membuat hati Syah sakit. Syah menarik nafasnya dalam.

'Aku kenapa ? Takkan aku cemburu sama si Ilham..'
Batin Syah.

Setelah Yana dan Ilham beredar, Syah datang mendekat kearah isterinya yang sedang duduk ditepi ranjang. Syah melabuhkan punggungnya disebelah Hani.

"Abang Syah pasti senangkan? Ada sudah kak Yana, buat perhitungan dengannya. Itu lebih baik supaya kita cepat berpisah. Aku tak ingin pernikahan ini berterusan lama. Jujur saja, tempoh tiga bulan itu sangatlah lama bagiku." Kata Hani pada suaminya.

"Tak perlu ungkit semua itu.. Cukup dulu kamu sekarang sebagai isteriku yang sah." Jelas Syah tak ingin menambahkan banyak lagi masalah.

"Dan sebaiknya kau bersiaplah.. Kita akan ke tanah perkuburan untuk pengebumian arwah ayah. Abang tunggu dibawah." Sambung Syah lagi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience