6

Romance Completed 2611

"martin.."

"hm?,ada apa?"

"lebih baik kamu tunggu saja disini..aku akan presentasi didalam sebentar.."

"baiklah,aku tunggu kamu disini.."

saat christy sedang berjalan masuk,laurent sudah menutup kepala dan memakai masker beserta kaca mata hitam sambil duduk...

Martin(laurent)melihat poster dirinya di samping tempat ia duduk...

*kenapa wajahnya mirip sekali denganku?,apa memang..dia adalah aku?,dan aku adalah ceo the laurent ini?*terkejut beserta keringat dingin

"Hei,martin..ada apa?"

"nggak,martina...nggak...tadi aku mimpi buruk.."

"aku sudah siap..ayo kita jalan."

"ayo.."

laurent membuka kacamata hitam dan topi sambil berjalan dengan martina keluar...
Christy yang merasakan keberadaan laurent terus berusaha mencarinya dan melihat dari kejauhan...

"Laurent.."

"Christy..ada apa?"

"Darius...bukannya itu laurent yang bersama martina itu?,aku gak salah kan?...itu pasti laurent..ayo kejar.."

"Christy..laurent tidak mungkin berpakaian begitu saat berada di kantor,kamu salah orang mungkin.."

"oh ya?,baiklah..terus bantu aku cari dia,dar.."

"gimana presentasinya?"

"sesuai perkataanmu...makasih ya teorinya.."

"gak seberapalah itu.."

"coba kamu lihat."

"lihat apa?"

"poster di depan gedung itu..apa kamu mengenal siapa orang itu?"

"tuan laurent..pemilik perusahaan ini kan?"

"itu kamu,martin..kamu itu pemilik the laurent ini.."

"benarkah?,kenapa aku sama sekali tidak mengingatnya?"

"semua orang the laurent sedang terus mencarimu.."

"nggak,martina...kamu pasti salah..orang yang ada di poster itu pasti bukan aku..."

"aku hanya bisa bilang ke kamu saat ini adalah semoga ingatanmu cepat kembali.."

"kalau gitu mari kita pulang...disini panas sekali.."

"iya sih..panas sekali..ayo balik.."

***

saat tidur,laurent memimpikan ketika dirinya pertama kali masuk ke the laurent sebagai Ceo...

"ng..nggak..."terbangun

laurent berkeringatan terbagun...

"sepertinya mimpiku itu nyata..kenapa aku tidak bisa ingat apapun?"lalu kembali tidur

*semoga dengan rekaman cctv yang singkat ini bisa membuat ingatannya kembali setidaknya sedikit*

siang harinya,saat laurent terbangun...

"kenapa kepalaku terasa berat sekali seperti ini?"

"Martin..ada apa?"

"kepalaku sakit semua begini..ada apa ya?"terduduk

"kamu kurang tidur mungkin.."

"apa mungkin karna aku terbangun kemarin.."

"karna mimpi buruk ya?"

"iya..dan kemarin aku mimpi diriku sedang berjalan masuk ke gedung the laurent kemarin.."

"apa orangnya pakai kemeja dan mirip denganmu?"

"i..iya...apa orang itu beneran aku?"

"kalau aku bilang iya..kamu tidak akan percaya aku.."

"jadi aku harus gimana?"martin(laurent)panik

"kamu ini hilang ingatan..pelan pelan saja.."

"hilang ingatan karna apa aku ini?"

"mana aku tahu,kamu yang kecelakaan.."

"ya tuhan..."Martin(laurent)..."aku bakal masak.."

"masak?,biar aku saja.."

"nggak..nggak..aku saja..kamu yang bekerja.."

"Martin!"

"martina."

Mereka saling tatap...

"diam disana saja kamu,martina..biar aku saja.."

"apa apaan aja dia?"

{Martina..bisakah kamu ke rumah sekarang?}

"ma...mama..ada apa?"martina panik

"ini semua karna cowok angkuh ini!,dia ngapain disini lagi?!"

"ma..dia ini martin..bukan laurent itu.."

"martin?,kenapa dia bisa punya wajah mirip dengan laurent si angkuh itu?"

"ma..dia ini martin..."

"oh..martina..lihat deh...rumah kita sudah dibeli oleh the laurent.."

"ma...mama dan marvin harus tinggal dimana lagi?"

"mama dan marvin tinggal di rumah ketua kampung"

"tante...mana tahu aku bisa membantu kalian.."

"bantu gimana kamu?"

"aku bisa membuat sebuah perdagangan dan dengan hasil dagangan itu,siapa tahu saja bisa membeli kembali rumah anda ini.."

"memangnya mau jual apa lagi,martin?"

"aku ada ide.."martin(laurent)

***

"apakah kalian ada banyak butiran mutiara khas sini?"

"ada ada...ini dia.."ketua kampung

"tali tipis?,dan aku butuh aksesoris pelengkap.."

"banyak tali tipis..ini dia...cangkang cangkang.."

"baguslah...letakkan di sampingku ini.."

"ok...butuh apa lagi,martin?"

"sebentar...biar ku mulai pembuatannya.."

*kamu benar benar masih ada jiwa pedaganganmu meski kamu masih hilang ingatan seperti ini,pak.*

"aku butuh gulungan tali tipis..."

"baik...gulungan tali ya.."ketua kampung mencari

Laurent terus membuat kalung dan gelang di meja kayu yang tersedia di luar rumah kampung tersebut

"siap...akhirnya..."

"martin...kita harus menjualnya disini?"

"iya...dan mari kita jual ini di perkotaan dan mari kita lakukan pengeksporan.."

"apakah kamu yakin ini berhasil untuk membeli kembali rumah saya?"

"aku yakin,tan..percayalah denganku.."

"oh..baiklah.."

"pak ketua kampung..."

"iya,martin?"

"aku ingin menjual kalung ini dengan satuan.."

"baiklah...satuan ya..bukan grosir.."

Martin(laurent)tersenyum...

"martin..kenapa kamu seyakin itu?"

"Martina..jika tidak...tidak ada hal lain yang bisa dibuat untuk merebut kembali rumah mamamu.."

"oh..tapi makasih ya.."

"makasih apaan...ada ada aja deh kamu.."lalu pergi jalan kearea pantai

"pak Tony..apa yang buat kamu semarah itu?"

"Henry...kenapa penjualan kami bisa turun drastis?"

"kami juga tidak tahu,pak"

"gak tahu malu!,dimana darius sekarang!"

"manager umum tidak datang kerja hari ini.."

"pergi kamu sekarang..keluar!"

Martin(laurent)melihat Diagram penjualan Kalung ciptaannya di laptop Martina di kontrakan...

"Martin..ada hal apa yang buat kamu senyum gitu?"

"Martina..lihat deh...kalung karyaku terus terjual banyak tiap minggu dan yang paling laku adalah yang beraksesoris kerang..apa yang ku bilang benar kan.."tersenyum

"iya deh...iya..apakah sudah bisa membantu ibuku?"

"uangnya sudah masuk ke rekening atmmu..check lah dulu di atmmu sekarang.."

"rekening atmku?"

"iya.."

"beneran sudah masuk...makasih ya,bantuanmu.."

"gak perlu..terima kasih apaan sih kamu ini deh.."

{sudah ku kirim ke rekening mama}

"apa?!,orang orang kampung itu bisa membeli kembali bangunan itu dengan harga yang kami berikan ke mereka?"

"iya,bu manager..."

"Martina..darimana kamu bisa dapatkan uang sebanyak itu untuk membeli bangunanku?"

"bu christy..apa yang harus kami lakukan lagi?"

"kembalikan bangunan itu ke mereka saja.."

"tapi..bu chris..bangunan itu milik perusahaan kita.."

"saya manager atau kamu sih?!"

asisten christy terdiam...

"toko kami tetap dibuka dibawah rumah mereka.."

"baik,bu..kalau gitu aku permisi.."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience