[SEASON 2]45

Romance Completed 2611

"danya.."

"mbak Sanya?"

"akhirnya saya bisa melihat adik tiriku lagi.."

"apa?,adik tiri?"laurent dan martina

"mbak san...sejak kapan mbak kesini?"

"em...eh?,siapa yang disamping anakmu ini?"

"menantuku.."

"anak tiri mamaku yang selalu diasingkan dan diperbudak dulu ternyata sudah punya menantu ya..hebat juga.."

"iya,mbak..."

"kalau gitu dimana kamar untuk mbak?"

"ayo,mbak.."

"lau...kakaknya mama kok gitu sih.."

"ssshhh..kalau gak kita bermasalah..diam saja"

"tapi aku yakin kalau dia pasti sakit hati banget di katain begitu kasarnya"

"jangan terlalu pikirkan masalah orang lain..kita cukup pikirkan masalah kita sendiri dulu,sayang.."

"tapi...lau.."

"sudahlah..biarkan mama sendiri atasi masalahnya"

"iya.."

{Mar...ibu tirimu tewas tertabrak mobil ketika hendak melihatmu di kota}

"mar...marvin...dimana mama meri?,dimana dia!"

"mbak martina...mbak jangan ngamuk begini.."

"kenapa bisa dia tewas!"

"mbak...aku juga gak tahu...aku juga nyaris korban"

"kenapa kamu biarkan wanita setua mama terkena musibah begini!"

"maafkan aku,mbak..aku juga tidak menjaganya dengan baik.."

"kamu memang pantas tidak tinggal bersama mbak di kota!,kamu bukan adik saya!"

"mar..tenanglah.."laurent di sampingnya

"mbak..bukan salahku juga dong..ini salah bu meri.."

"selama 18 tahun kamu hidup,siapa yang menghidupi kamu?,mama meri kan?!"

"iya,mbak..iya!,tapi aku sudah lambat selangkah!"

"kamu memang bukan adik saya!"

"kenapa mbak bisa bilang gitu?"

"iya..karna mama saya saja tidak kenal kamu jadi anaknya..mana mungkin kamu adik saya.."

Laurent hanya diam mendengar...

"Jangan pernah ku temui lagi wajah sok polosmu.."

"mbak..mbak!!"

laurent hanya diam mengikuti martina pergi...

"mar..kok kamu tiba tiba nangis sih?"

"lau...apa tadi itu aku terlalu kejam ya?"

"mar...kamu tidak boleh terbawa emosi gitu juga.."

"Lau..gimana aku gak emosi...bu meri juga pernah menjaga aku kan sebelumnya.."

tangisan histeris Fiona terdengar oleh Martina..

"mama?,kok mama ada didalam?,aku gak sadar loh.."

"ngapain anda disini lagi?!,kenapa?!,anda yang telah meninggalkan adik anda sendiri!"

"marvin...kamu salah paham.."

"salah paham apa?!,ini yang anda bilang kesalahan pahaman?!,iya!,aku salah!,anda paling benar!"

"marvin!"martina langsung menamparnya

"mbak mar!,mbak apa apaan lagi?!"

"kau kelewatan!,dia ini ibu kandung kita!,ibu kita!"

"nggak...nggak!,aku tidak kenal dia...dia siapa?!"

"marvin...dia ini ibu kandungmu...jangan bodoh!"

"ibu kandungku kata anda?,nggak!"

"kurang asam!"Fiona menampar Marvin

"lepaskan tangan anda dari muka saya ya?!"

"anak tidak ada etika kamu...ini yang diajarkan oleh Meri selama ini ke kamu ya?!"

Marvin terdiam...

"saya setuju perkataan martina...kau bukan anak saya!,kau lebih cocokan ke adikku ini!"

"ma..ma..ma!"

"ada apa,mar?"

"ma...kenapa mama bisa bilang mama meri adalah adik mama?"

"sebenarnya kita tidak satu ayah sih..mamamu ini sempat jadi diadopsi oleh keluarga mama asuhmu"

"hah?!,kok bisa ma?"

"iya...mama bisa melahirkanmu karna sebelumnya mama menghabiskan waktu 8 tahun di kota setelah berhasil keluar dari desa losari dan tiba tiba bertemu dan dicintai seorang pria yang bekerja sebagai designer.."

"jad..jadi...papaku sebenarnya adalah designer juga?,sama sepertiku?"

"iya...bakatmu itu adalah warisan turunan dari papamu itu.."

"papa dimana?"

"dia baru kembali dari amerika dan menetap disini.."

"serius ma?"

"mama ceritakan semua tentangmu dan dia ingin sekali menemuimu.."

***

"ma..apa papa serius ada didalam?"

"iya...dia serius didalam.."

"pa.."martina sedikit pelan berjalan masuk

seorang pria 40an tahun membalikkan badan...

"Marcel...ini anak kita..dia yang ku ceritakan."

"Martina?,anak papa?"

"pa!"martina girang langsung memeluk marcel

"anak papa..cantik sekali kamu.."

laurent yang berada disamping Fiona tersenyum...

"cantiknya seperti turunan dari kamu,fio.."

"ada ada aja kamu,mar.."

"pa.."terharu lalu memeluk marcel lagi

"kamu seperti perpaduan mamamu dan papa.."

"ya dong,pa...anak kalian.."

Marcel mencium cium martina...

"maafkan papa..karna dulu telah membuang kamu dan tidak pernah melihatmu sekalipun.."

"gak apa apa,pa...asalkan sekarang sudah tidak."

"iya..iya.."

"tina..siapa pria itu?"

"oh,pa..kenalkan..ini laurent..suamiku.."

"ya ampun...sudah menikah rupanya putriku ini.."

"Papa mertua.."

"ah..hai..hai...tidak buruk juga suamimu ini.."

martina tersenyum...

"kerjaanmu apa,siapa suamimu ini tina?"

"Laurent,pa.."

"oh sorry..laurent?"

"em...The laurent...maaf...CEO the laurent.."

"papa tidak salah dengar nih?,kamu pemilik perusahaan terkenal itu?,dan kamu ceo judes itu?"

"hah?,judes kamu kata papa?"

"tapi dibilang bilang papa suka lah miliki menantu seorang pengusaha sukses macam kamu.."

"iya pa...makasih pa.."

"sebentar,laurent...Fio...bisakah kamu ambilkan gelang warisan itu?"

"sudah ku berikan ke laurent beberapa waktu lalu.."

"ya sudah..."

"Danya..dimana menantu dan anakmu itu?"

"sepertinya mereka lagi kerja nih belum pulang.."

"oh...danya.."

"ah..iya..mbak?"

"kalau kakak bawa Raquel tinggal disini boleh kan?"

"em...tentu boleh saja,mbak..."

"itu dong baru adiknya mbak.."

*ish..siapa yang mau terima 100%?,bodoh amat*

***

keesokan harinya...
saat Raquel berjalan masuk ke rumah tanpa izin...

"oh oh oh!,kok rumah ini terlihat mewah diluar saja?"

"oh ho ho...raquel anak bunda..kok bicaranya gitu?"

"sama sekali gak pandai atur dalaman rumah.."

"Raquel..gak boleh gitu dong.."

"bodoh amat..bukannya ini rumah adik tiri mama?"

"Raquel...hak tinggi anda mohon diganti ke sandal rumah...kalau tidak lantainya kotor.."Martina

"oh my god!,berani sekali anda bicara ke saya gitu?!"

"raquel..itu peraturan utamanya.."

"ah..tolong dong letakkan ke raknya kalau gitu dan tolong ambilkan sandalnya kemari.."melemparkan sepasang hak tinggi mengenai martina

"baik..baik.."

Raquel dengan santainya tersenyum...

"silahkan...sandal rumahnya.."

"terima kasih..oh ya..tolong buatkan saya teh.."

"baik,raq.."

*ini gak boleh terjadi...aku harus beritahukan hal ini ke laurent untuk membantu menantuku martina..*

"Raquel?,siapa dia?,oh..raquel itu lagi...nggak bisa...aku harus pulang sekarang membantu martina..jangan sampai istri kesayanganku jadi pembantu untuk dia.."lalu buru buru keluar dari the laurent

"martina,kakakku..tolong aku bisa nggak?"

"bantu apa ya?"dengan paksa senyum

"tolong masak untuk aku masakan bintang lima.."

"bintang lima ya?,ok..sebentar ya.."

Martina siap masak dan mengeluarkannya...

"hei!,kok murahan gini sih?,apa apaan kamu?!"

"aku nggak tahu masak gimana..dan kurang bahan"

"makan aja sendiri.."

martina diam..

"makan dong!,kalau gak kamu gak boleh pergi!"

"oh..sorry ya.."martina sengaja menuangkan makanan ke baju Raquel

"hei!"

"makan sendiri..kalau gak masak sendiri!"lalu pergi

Raquel geram...

"mar..ada apa?"

martina menangis terduduk di tepi tempat tidur...

"sayang...apa kamu mendengar aku?"

"laurent.."martina sambil menangis langsung memeluk laurent

"sayang...ceritalah apa yang terjadi.."

"aku tidak tahan dengan perilaku raq..raquel itu.."

"mar..kamu harus kuat bertahan sementara.."

"iya...aku harus bertahan.."

"aku yakin kamu bisa hadapi ini.."

martina mengangguk dan laurent mengecup kening

"Kak laurent.."

"apa apaan kamu?,lepaskan tanganmu!"

"kak...siapa sebenarnya wanita itu?,pembantu kan?"

"wanita yang mana?,yang diselalu disisi saya itu?"

"iya,kak...gatal banget sih ambil cowokku.."

"hei!,siapa yang cowokmu?,saya ini suaminya!,suami dari martina!"

"dia tidak pantas...dia lebih cocok dari pembantu.."

"ah..iya..iya!,tapi bagi saya tidak!"lalu pergi

"tidak jadi pembantu?,dia tak pantas jadi istri anda"

"Raquel..apa yang membuat anak cantik mama yang ini marah sih?"

"ma...aku ingin dapatkan kak laurent"

"jangan gila!kamu...dia sudah beristri.."

"istri?,maksudnya pembantu itu?"

"Raquel!"

"kenapa,ma?,bukannya rumah ini rumah adik tiri mama?,kenapa mama jadi marah karna aku merendahkan istri dari anak adik tiri mama!"

"mama akan bantu kamu.."

"alright,ma...thank you.."

UPDATE SETIAP SABTU/MINGGU....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience