3

Romance Completed 2611

"pak..bapak apa apaan sih?..!"

"hei...bukannya kamu tadinya main tentang pangeran kodok kan?"

"tapi itu hanya main main dengan adikku!"

"pokoknya kamu sudah dapat ciuman dari saya.."
Laurent langsung pergi

"gila tuh cowok..apa apaan dengan dia?"

"Laurent...laurent...hei!"

"christy..kamu begitu buat aku malu!tadi.."

"kok buat kamu malu?,tadi itu acara tunangan kita.."

"kamu tadi itu tidak perlu dengan paksa cium aku.."

"kenapa?,kenapa tadi kamu mau lari?"

"kamu bikin aku malu...aku harus pikir pikir dua tiga kali untuk yakini diri sendiri untuk menikahimu.."

"Laurent!"

laurent masuk mobil dan pergi...

"Christy..kok laurent pergi?"

"aku juga tidak tahu,tante danya..tapi katanya aku bikin dia malu tadi saat setelah ganti cincin.."

"kamu sih...buru buru terus.."

"maaf,tan..."

"gak apa apa...saat hari pernikahan jangan gitu lagi"

"ba..baik,tan.."

*kenapa aku bisa bisanya cium designer itu segala?, ya ampun!,laurent...kamu ini ada ada aja*mengetir

"argggghhhh!!!,kenapa aku bisa lakukan itu sih?!"
Martina lalu meletakkan bantal diatas dirinya

*tok tok tok*

"masuklah.."

"bu manager..coba ibu lihat lokasi mana untuk menjadi pusat penjualan produk perusahaan.."

"tepi pantai?,bagus juga...dan lokasi rumah kayu ini pintu belakangnya adalah perkotaan...tepi pantai ini saja...lokasinya cocok sebagai tempat penjualan utama kami.."

"baik,bu.."

"Ceo.."

"ada apa?"

"Pak...apakah ini sesuai harapan anda?"

"biarkan bu christy yang mengatur hal penjualan.."

"baik,pak..kalau gitu aku permisi.."

"pergilah..oh ya..."

"iya,ada apa?"

"suruh sang designer itu temui saya sekarang.."

Martina yang sedang menggambar terkejut saat dipanggil sekretaris...

"iya..ada apa?"

"pak ceo memanggil anda temui dia.."

"apaan lagi dia?"

"lama banget dia.."

"pak..ada apa bapak panggil aku?"

"Martina..bukannya kamu tinggal di tepi pantai itu?"

"iya,ada apa memangnya?"

"saya tawarkan kamu tinggal di kontrakan dekat kantor..apa kamu mau?"

"tentu saja mau..ada tujuan apa bapak tawarin aku?"

"nggak apa..saya tidak mau kamu kesulitan kemari.."

"oh..baiklah..aku akan pindah ke kontrakan tawaran anda..kalau gitu permisi.."

"hei..apa kamu sudah ada kuncinya?,gimana masuk ke kontrakannya?"

"oh iya.."

"itu kuncinya..di meja kecil itu.."

"permisi pak.."

***

"apa,pak?,anda mau mengganti bangunan itu dengan bangunan beton?"

"iya...kalau tidak penjualan kami tidak akan laku dan saya mau kampung itu diubah menjadi lebih modern dengan begitu kami baru bisa untung besar.."

para pemilik saham terdiam...

pemilik pantai memasuki ruang meeting...

"Ceo laurent..sayalah ketua kampung itu."

"silahkan anda duduk di kursi yang tersedia ini.."

"ba..baik.."

"anda tidak keberatan kan,kampung anda kami beli?"

"apa?!,anda ingin membeli kampung kami?"

"iya..bagaimana?"

"ceo laurent...itulah satu satunya tempat tinggal yang saya punya sekarang.."

"kalau anda mengatakan begitu...maka saya hanya akan membeli setengah desa dari keseluruhannya"

"ceo laurent...saya tetap keberatan."

"oh..anda keberatan?,darimana lagi anda akan memperoleh modal demi penduduk anda tetap ada di kampung anda yang terpencil itu?"

Ketua kampung terdiam..

"bagaimana tawaran saya?,apa anda terima?"

"iya,saya terima...tapi jangan jual rumah kami.."

"saya hanya akan membeli satu satunya rumah kayu yang ada di kampung anda.."

"baiklah,saya akan keluarkan surat penjualannya.."

"tapi dengan syarat terakhir.."

"syarat terakhir apa?"

"kampung anda sudah kami beli dengan nama the laurent saya ini.."

ketua kampung mengangguk dan pergi...

"berhenti!,laurent.."

"darius..ada apa lagi?"

"laurent..kamu egois.."

"ini demi perusahaanku"

"kenapa kamu malah mau membeli kampung itu dan menjadikannya milik the laurent?"

"kampung losari harus kami bantu perkembangannya menjadi seperti lebih modern dan masyarakat kampung losari bisa hidup dengan tenang dan nyaman.."

"kamu tidak tahu diri...kamu tidak tahu bagaimana perasaan mereka ketika kampung mereka telah di miliki oleh orang angkuh sepertimu!"

"terserah kau mau ngapain..asalkan ini urusanku.."

laurent pergi dan darius terdiam...

"ya ampun...ini pak laurent ada ada aja deh suruh aku pindah sendirian di kontrakan lusuh gini.."

Martina terkejut setelah membuka kunci pintu...

"my god!,pak laurent ini...seriuslah...mewah banget"

"ini dia keterangan remote yang kamu pegang tadi.."

"remote apaan nih sebenarnya?"

"pengontrol air dan listrik beserta lampu.."

"gila...makasih,pak.."

"saya permisi.."

"perhatian juga ni bapak.."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience