20

Romance Completed 2611

"ma..kenapa gak biarin kak tina tinggal dengan laurent lagi?"

"marvin...bukan mama yang nggak mau..tapi mama kandungmu itu yang nggak biarkan dia bersama laurent itu."

"tapi..ma,kasihan kak tina.."

"mau gimana lagi...mama tidak ada hak bicara lagi."

"ma..tapi jika dibilang,kak martina dan kak laurent cocok loh...kenapa mama nggak bantu kak martina?"

"sudah mama bilang,mama gak berani bicara dengan Fiona.."

{martina...bisakah kita ketemuan di gudang ML?}

"mar..kamu mau kemana?"

"ma..aku akan menemui seseorang sebentar.."

"Anak Danya itu lagi?"

"bukan,ma...nama temenku itu Martin.."

"oke deh..jangan terlalu lama pulang.."

"iya,ma.."

Martina sampai di Mart laurent dan langsung berjalan masuk ke dalam gudang...

"Martin...hei martin.."dengan tanpa sadar

*my god!,kenapa bisa aku sebutkan nama itu..*

"laurent..hei.."

"Martina.."laurent tiba tiba memeluknya dari belakang

"laurent..berikan alasanmu dengan jelas.."

"aku nggak ada alasan lain kecuali aku hanya sangat ingin menemui kamu dan inilah cara paling tepat.."

"laurent...aku tidak tahu gimana bicara dengan mamaku tentang apa yang ditimbulkan oleh mama danya ke papaku waktu itu.."

"Martina...aku yakin dengan kita menikah,pasti mamamu akan setujui hubungan kita.."

"laurent,aku tidak bisa...masalah sudah makin rumit"

"ada saatnya aku dapatkan kamu seutuhnya.."

Martina menatap laurent...

tony yang dalam keadaan kulit terbakar masuk ke Mart Laurent...

"Bu martina...pak laurent..gawat!"

"gawat apanya,Lily?"

"Mantan CEO the laurent..pak tony masih hidup.."

"nggak mungkin.."Laurent buru buru keluar

"Laurent..."

"Tony..apa apaan kamu kemari?"

"berikan seluruh asetmu jika kamu tidak mau hidupmu sengsara!"

"jangan gila!,semua asetku sudah ku berikan waktu kamu menjadi Ceo.."

"itu masih setengahnya!,jangan bodohi aku!"

"tony..aku sama sekali tidak ada aset apapun lagi"

"gimana kamu bisa beri wanita ini brand ini!"

"Tony..jangan kelewatan...bangunan dan brand ini adalah usahaku sendiri..sama sekali tidak ada kaitan dengan laurent sedikitpun..dia hanya menjadi karyawanku.."

"yang saya dengar,gak salah namamu martina yang sangat berbakat di the laurent dulu kan?"

martina terdiam...

"iya..itu namaku..tapi jangan salahkan laurent yang tidak memberimu aset..dia sama sekali tidak ada aset lain yang harus diserahkan untukmu.."

martina tiba tiba mengingat jika dia menyimpan aset kekayaan laurent di dinding rahasia gudang...

"kamu bermain main dengan saya?,serahkan!"

"sudah ku bilang...di berkas ini,semua aset yang dimiliki laurent ada disini..cuman ini!"melempar

"licik!kamu,laurent...kamu lebih pantas jadi bawahan seperti sekarang.."

"tony,suatu saat nanti kamu pasti akan menangis darah karna perbuatan jahatmu ini.."

"mari kita lihat dan aku tidak akan diam!"lalu pergi

"syukurlah kita pandai buat taktik."

"apa?,aku masih ada aset lain?"

"laurent...iya dong...aset aset itu adalah yang untuk Mart laurent ini.."

"kenapa aku bisa lupa?"

"kita berjuang sama sama untuk dapatkan pembentukan semua aset ini.."

Laurent tersenyum...

tiba tiba Fiona menghubungi martina...

"harus gimana nih?,mamaku menelepon sekarang.."

"angkat saja..jujur saja dengan keadaan.."

"iya.."

Martina dengan gemetar menjawab fiona dan akhirnya selesai bicara...

"aku akan pulang sekarang...jaga Mart Laurent dengan baik hingga aku kembali kerja.."

"tenang aja..masih ada christy dan darius..."

"Chris...Chris!"

"ada apa,darius?"

"coba kamu lihat..siapa yang bicara dengan martina dan laurent tadi.."

"sepertinya ini Tony.."

"tony?,bukannya sudah ikut terbakar di the laurent?"

"darius..kita harus tanya Laurent hal ini.."

"apa dia sudah pulang?"

"biasa pukul 6 dia baru pergi.."

"ini baru pukul 5..ayo.."

"syukurlah...dia masih design.."

"Laurent.."

"gosh...darius?,christy?,ada apa kalian?"

"tadi pukul 4,kamu sama martina bicara dengan siapa?"

"darius..apa maksudmu?"

"pria dengan wajah bekas terbakar yang masuk sini"

"Tony,dan dia ingin aku serahkan semua asetku.."

"jadi..kamu berikan?"

"Christy...kamu pikir aku bodoh?,mana mungkin aku serahkan ke orang serakah seperti itu."

"kamu memang sahabatku yang terbaik,oh ya,dimana tunanganmu itu?"

"tadi ibu kandungnya menyuruhnya pulang.."

"tante meri suruh dia pulang?,oh..pantasan aja.."

"bukan tante meri melainkan tante fiona.."

"fiona?,berarti selama ini martina diasuh gitu?"

"iya..karna tante fiona kecelakaan hingga masuk ke Rumah sakit jiwa.."

"ya ampun...kenapa ini harus terjadi ke Martina?"

"ntahlah,Chris..kalau gitu aku akan pulang sekarang"

"ok..hati hati di jalan,lau.."

Beberapa hari kemudian...

"ma,ayo kita ke Amerika untuk obati penyakit mama"

"mama bukan hanya mau sembuh dan mama kamu bisa lupakan laurent seutuhnya saat kita sudah kembali kesini.."

"iya,ma..ayo ke airport sekarang.."

"bu martina akan ke amerika dengan fiona hari ini?"

"iya,pak laurent..."

laurent buru buru langsung berlari keluar gedung...
Martina berjalan masuk ke ruang tunggu dengan sedih dan melihat kebelakang sekilas lalu naik pesawat dengan fiona...

"ya tuhan...ini sudah waktunya martina take off.."

laurent panik lalu melihat sebuah pesawat yang sedang take off...

"lau..laurent...laurent!!!"darius panik sambil menopang laurent yang kecapekan lalu pingsan

"laurent..kuatkan dirimu."christy

"lepaskan aku!"laurent pelan pelan berjalan pergi

Darius dan christy menatap sekilas satu sama lain lalu mengikuti laurent...

*laurent..ini sudah saatnya kita berpisah,aku hanya ingin melihatmu bahagia tanpa kehadiranku dihidupmu..*sambil melihat ke jendela pesawat

Laurent dengan lemas berjalan masuk ke rumah...

"Laurent..ada apa dengan kamu?,kenapa selemas ini?"

"laurent..mama tebak..ada sesuatu terjadi dengan martina ya?"

laurent menatap danya...

"laurent..jawab mama.."

"martina dan tante fiona pergi ke amerika.."

"laurent...martina pasti akan kembali.."danya

"jangan khawatirkan diriku..aku bisa urus diri.."lalu naik ke kamar

***

"pak laurent...bu martina kemana?,ini sudah seminggu lebih loh,pak.."

"ada apa memangnya?"

"pak...biasanya Expo bazar penjualan dilakukan setahun sekali.."

"jadi..kenapa?"

"pak..bu mar yang pantas menyatakan persetujuannya atau tidak tentang planng kita dalam pembuatan style acara.."

"saya sudah dinyatakan sebagai wakilnya..dan saya pantas bertindak setelah bu martina.."

"oh baiklah...coba bapak lihat persiapannya untuk Expo bazar yang Tahun ini.."

Laurent memeriksa pekerjaan para karyawan lain...

"gelang mutiara?,kenapa bisa ada stock ini?"

"pak laurent,bu martina setuju untuk membantu kampung losari menjual Produksi mereka.."

"baiklah..kerja bagus...persiapan yang bagus...sudah sempurna...tuntaskan dan laksanakan expo bazarnya.."

"baik,pak.."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience