14

Romance Completed 2611

"bisakah kami masuk?"

"ten..tentu boleh,tante..om..laurent..ayo masuk.."

"laurent..kamu serius mau kerja di ML?"

"pa...ku lakukan begini supaya orang lain melihatku tidak seperti seorang pengangguran.."

"bagus deh...supaya kamu bisa bantu nona baik ini.."

"pa...karna dia adalah tunanganku,maka ada baiknya laurent bantu bantu dia di toko miliknya.."

Renold mengangguk...

"Martina.."

"hah?,iya..tante?"

"tante mau serahkan gelang giok ini untuk kamu.."

"secepat ini,tan?"

"saya pernah melihat caramu bekerja saat kamu kerja di perusahaan saya..saya rasa kamu memang cocok jadi menantu saya..makanya saya serahkan ini untuk kamu secepat ini.."

Martina tersenyum...

"kamu terima ya.."

laurent tersenyum melihat mereka...

*gak ku sangka,ternyata tante danya orangnya tidak seperti yang terlihat yaitu tidak terlihat Sadis juga tapi justru baik banget*

"iya,tan...martina terima barang dari tante.."

"saya tidak mau kamu panggil saya sebagai tante... dan saya mau kamu panggil saya sebagai mama danya atau mama saja..karna kamu akan segera menjadi menantu saya.."

"iya,tante..."

"eh?"

"maaf...kebiasaan...mama.."

"itu dong...baru benar.."

Laurent dan Renold tersenyum...

***

"Martina..lagi ngapain kamu?"

"nggak,ma..cuman lagi kerja.."

"kerja?,kok gambar gambar gitu?"

"ma..inikan kerjaan para designer sih..."

"oh ya..benar juga..kamu kan designer.."

"mamamu itu ternyata suka dengan orang yang optimis seperti calon istrimu itu ya.."

"entah sih,pa...tergantung moodnya mama juga.."

"mamamu itu sebenarnya ingin sekali cepat cepat punya cucu dari kamu.."

"pa...tenanglah dulu...belum menikah juga.."

"ya..papa takut kalian kelamaan punya hasil sendiri"

"tenang saja...jangan terlalu dini juga jadi bapak.."

Renold tersenyum...

"mar...ini karyamu semua ini bagus sekali..."

"iya,ma...dan karyaku inilah yang telah menolong laurent saat dia sedang bersaing dengan pak tony.."

"mama tahu...laurent sudah ceritakan semuanya.."

"oh ya?"

"iya..dan saya harap kamu kembali ke the laurent.."

"kayaknya bakalan susah deh,soalnya sekarang aku ada outlet sendiri.."

"gitu ya?,oh ya..gimana kalau gini aja.."

"hm?,ini gimana?"

"brand milikmu kerja sama dengan the laurent"

Martina menghentikan kerjaannya...

"ker..kerja sama?,apa itu nggak disebut trik licik?"

"licik darimana?,kamu boleh menjual produk the laurent juga..sedangkan bahan boleh dibagi.."

"bukannya the laurent sekarang bukan milik laurent?"

"iya..untuk sementara tidak ada kerja sama..tapi saat laurent kembali nanti..maka nama brandmu akan ada juga nama The laurent disetiap brand kalian masing masing.."

"berarti..bahan bahannya semua campuran dari kedua brand perusahaan?"

"exactly..akhirnya kamu ngerti juga.."

"terserah sih...ok...aku terima kerja sama ini.."

saat Martina sedang berada di ruangan kain perusahaannya...

"darius?,ada apa?"

"apa kamu suka sama aku?"

"darius...aku tidak pernah mencintaimu dan yang ku cintai bukanlah kamu..."

"jadi..siapa yang kamu cintai?,tidak mungkin yang kamu cintai bukan aku.."

"sorry,dar...aku hanya anggap sebagai abangku.."

"apa apaan lagi dia?"Laurent melihat dari jauh sambil terus berjalan masuk...

"martina..tidak mungkin bukan aku.."

"darius!,jangan keras kepala...aku serius.."

"apa apaan kamu?"

"Laurenttt!!!"darius langsung menghantam laurent

"darius!!!,hentikan!"

"martina..kamu..."

"darius..tolong jangan pukulin laurent..ku mohon.."

"hebat!kamu,laurent...hebat!"

laurent melihat darius...

"baru keluar dari posisi ceo,kamu malah jadi karyawan di outlet brand milik martina?,hebatnya.."

"jangan kelewatan!,darius..atau kau pergi saja dari sini!"martina

darius tertawa lalu keluar...

laurent ingin membuka kain yang menutup lemari kaca yang berisi jas kerja berian martina...

"kain penutup apa nih?"laurent

"oh..nggak..nggak...nggak apa apa..kamu bisa tahu apa didalamnya nanti.."

"memangnya isi kain itu apa sih?"

"something deh..ada saatnya aku bawakan untukmu"

"i..itu hadiah untukku?"

"sesuatu gitu deh.."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience