Randy dan juga Maya, langsung masuk ke dalam ruang lantai tersebut dan mengunci pintunya dari dalam..
Setelah itu, mereka berdua, langsung masuk ke dalam kamar tidur Maya dan berpelukan di atas tempat tidur Maya..
Tanpa membuang waktu, keduanya melepaskan pakaian yang menutupi tubuh mereka berdua tanpa meninggalkan sehelai benang di tubuh mereka..
Dengan ghairah yang sudah memuncak di dalam jiwa mereka berdua, keduanya berciuman dengan penuh nafsu.. pertarungan lidah keduanya, berlangsung agak lama dengan hisapan dan juga jilatan pertukaran air liur yang hangat..
Beberapa menit kemudian, Randy mulai meremas kedua buah dada Maya yang menjulang tinggi dan sesekali menghisap dan menjilati kedua buah dada Maya serta menggigit manja buah cerry pink di puncak gunung kembar tersebut..
"Aaahhh...Aaaahhhh.."
"Ran..Eeerrmmm.."
"Aaahhhh..teruskan Ran..Aaahhhhh..."
Desah Maya saat Randy menghisapi dan menjilati kedua buah dadanya..
Maya yang tidak mau kalah dalam pertempuran ranjang tersebut, mulai menggunakan kedua tangannya untuk membelai dan juga menggesek milik Randy yang sudah mulai menegang..
Setelah merasa puas di kedua buah dada Maya dan meninggalkan beberapa kiss mark di kedua gunung kembar tersebut, Randy mulai menjilati perut Maya yang tipis dan langsung turun ke celah selangkangan Maya yang sudah basah..
Tanpa membuang waktu yang lebih lama, Randy langsung menghisapi dan menjilati celah basah mahkota suci milik Maya..Randy juga dapat mencium bau harum di mahkota suci Maya yang sangat indah dan di jaga dengan rapi..
Hutan tipis yang berbentuk segitiga di atas mahkota sucinya, juga di cukur rapi dan menyerlahkan keindahan di selangkangan Maya yang terpahat indah..
Desahan-desahan dari mulut Maya, kini mulai terdengar lagi dan memenuhi ruang kamar tersebut dan meningkatkan ghairah mereka berdua..
"Aaahhhhh...Aaaahhhhh..."
"Randy...Eeerrrmmm..."
"Ran...Aaahhhhh..."
Dengan banyaknya pengalaman yang di dapatkannya dari Syurga Dunia Ilusi, Randy dengan mudahnya, membuat Maya mencapai puncak kenikmatannya..setelah beberapa kali memasukkan lidahnya ke dalam lobang sempit milik Maya, Maya langsung tiba di puncak yang di nantikannya..
"Ran..Aaaahhhh..."
"Aku sudah tidak mampu menahan lagi.."
"Aaahhhh...Aaaahhhhh..."
"Randy...AAAAHHHHHH..."
Desah Maya yang sedikit keras sambil menyemburkan cairan kenikmatannya..
Randy yang sudah membuka lebar mulutnya, langsung menghisap kesemua cairan Maya yang keluar dari mahkota sucinya dan langsung menelan cairan tersebut..Randy juga menjilati serta menghisapi sisa-sisa cairan ghairah Maya yang meleleh di celah mahkota suci Maya yang indah..
Dengan terengah engah, Maya menatap Randy sambil tersenyum bahgia..
"Maya, cairan ghairah mu sangat enak.."
Ucap Randy sambil tersenyum menatap Maya..
Maya juga tersenyum sambil melebarkan selangkangannya dan membuat bentuk M dengan kedua kakinya yang ramping dan juga panjang..dia menatap Randy dengan lekat dan sesekali melihat milik Randy yang sudah menegang di celah selangkangannya..
"Ran..aku ingin kamu, memasukan milik mu yang luar biasa itu menembusi lobang sempit ku.."
"Aku juga ingin menjadi wanita mu sesungguhnya, walaupun kita tidak mungkin dapat bersama selamanya.."
"Aku tidak aka menyesalinya sedikit pun, andai kamu meninggalkan aku, suatu saat nanti.."
"Aku sangat bahgia, bisa bersama seorang pria seperti kamu.."
Ucap Maya dengan panjang lebar sambil menjelaskan, kepada Randy..
"Maya..aku tidak mungkin menyia-nyiakan hidup mu, walaupun kita tidak bersama di masa depan.."
"Dan aku berjanji, akan tetap menjaga dan mengingati semua pengorbanan mu kepada ku selama ini.."
Ucap Randy, membalas ucapan dari Maya..
Setelah menyelesaikan kata-katanya, Randy mulai mendekatkan hujung miliknya ke celah basah mahkota suci Maya..Maya juga, memerhati apa yang sedang di lakukan oleh Randy yang mulai memasukan miliknya ke dalam celah basahnya..
Beberapa saat kemudian, Randy bisa merasakan hujung miliknya yang menembusi lobang sempit milik Maya dan langsung mengoyakkan selaput keperawanan Maya..
"ARRKKKHH.."
Maya menjerit kesakitan, saat hujung milik Randy menembusi lobang sempitnya..darah perawannya juga mulai menetes di celah selangkangannya dan langsung mengenai seprai kasurnya..
"Sa..sakit Ran..tolong hentikan dulu.."
"Aaaahhhhh..."
Ucap Maya kepada Randy sambil menahan kesakitan di dalam mahkota sucinya..
"Maya..apa kita hentikan saja dulu.."
"Aku tidak sanggup melihat mu seperti ini.."
"Tidak Ran..aku hanya ingin meredakan kesakitan ini untuk beberapa menit saja.."
"Setelah itu, kita bisa melanjutkannya lagi dan aku tidak mau mengecewakan kamu.."
"Aku sudah menganggap mu sebagai kekasih ku dan ingin menyerahkan kesucian ku kepada mu.."
"Terima kasih Sayang..aku sangat menyintai mu.."
"Aku juga Ran..aku juga sangat menyintai mu.."
Ucap keduanya saling berbalas ucapan dan juga menjelaskan..
Beberapa menit kemudian, setelah merasa kesakitan tersebut mereda, Maya meminta Randy untuk melanjutkan gerakan dorongan miliknya hingga menembusi lobang sempitnya sehingga menyentuh dinding rahimnya yang terdalam..
Walaupun hanya setengah milik Randy yang memasuki lobang sempit milik Maya, itu sudah maksimum yang bisa di terima oleh Maya, kerana sudah mencapai had lobang sempitnya..
"Aaaahhhhhh..."
"Ran..milik mu sangat tebal dan panjang.."
"Walaupun hanya setengah yang bisa masuk menembusi ku, itu sudah memadai.."
Ucap Maya sambil tersenyum menatap Randy..
Tanpa membuang waktu, Randy mulai menggerakkan pinggulnya dengan gerakan dorong tarik miliknya di dalam lobang sempit mahkota suci Maya..desahan dari mulut Maya, mulai terdengar lagi dan memenuhi ruang kamar tersebut..
"Aaahhhh...Aaaahhhhh.."
"Randy sayang..Aaahhhh.."
"Ini sangat mengasyikkan..Aaahhhh.."
Desah Maya menikmati dorongan milik Randy di dalam mahkota sucinya..
"Maya..bagaimana menurut mu, tentang milik ku ini..?"
"Ran..itu sangat luar biasa..Aaahhhh.."
"Milik mu, memenuhi ruang lobang sempit ku dan membuat perut ku mengembung.."
"Rasa sakit itu juga, tidak pernah hilang sepenuhnya.."
"Eeerrmmm...Aaahhhhh..."
Ucap keduanya saling berbalas ucapan sambil tersenyum dan mendesah..
Beberapa menit kemudian, Maya mulai mencapai puncak kenikmatannya dan meminta Randy untuk mempercepatkan dorongan keluar masuk mililnya ke dalam lobang sempit milik Maya..
"Sayang..aku sudah mau keluar.."
"Aku juga Sayang.."
Ucap keduanya bergantian..
Share this novel