20 menit kemudian, setelah mengikuti laluan yang di berikan oleh Melly kepada Randy, mereka berdua tiba di restoran yang di maksudkan oleh teman-teman Melly kepadanya..

Setelah memakir mobil tersebut, Melly dan juga Randy langsung masuk ke dalam restoran mewah itu dan menemui teman-temannya di kamar VIP yang sering mereka tempah..

Beberapa menit kemudian, Melly masuk ke dalam kamar tersebut sambil di ikuti oleh Randy yang berada di belakang Melly dan melihat ke sekeliling ruang kamar VIP yang mewah itu..

"Selamat malam semuanya, maaf jika aku terlewat.."

"Selamat malam, Melly.."
"Apa pria yang bersama mu ini, adalah pria yang kamu maksudkan sebelumnya.."

"Eya, bu Joana..namanya Randy Rinaldy.."
"Masih muda dan juga tampan.."

"Selamat malam dan salam kenal, semuanya.."

"Ternyata, pria yang kamu maksudkan, masih terlalu muda, Melly.."
"Aku sepertinya, tidak mempercayai apa yang telah kamu ucapkan sebelumnya.."
"Apa pria muda ini, mampu melakukan dan membuat pil obat yang kamu ceritakan sebentar tadi.."

"Eya, Nyonya Melly..apa kamu coba menipu kami..?"
"Bagaimana seorang pria yang masih muda sepertinya, memiliki kemampuan untuk membuat pil obat tersebut..?"

"Bu Joana, bu Thania, bu Sharmila..aku tidak memaksa kalian untuk mempercayai apa yang aku katakan sebelumnya.."
"Seperti yang kalian bisa lihat di tubuh ku, ini adalah bukti nyata yang sangat jelas kalian bisa saksikan.."
"Tapi, jika kalian tidak mempercayainya, apa yang bisa aku lakukan.."
"Semua itu, terpulang dari kalian semua dan aku tidak akan memaksa.."

Ucap beberapa dari wanita tersebut secara bergantian sambil memberi penjelasan..

Randy hanya tersenyum melihat situasi tersebut dari belakang Melly sambil menggelengkan kepalanya, serta menatap satu per satu wajah-wajah wanita yang sudah berusia sekitar 38-40 tahun di depannya..

Beberapa saat kemudian, Randy menuangkan anggur merah di dalam gelas kaca dan menyerahkannya kepada Melly sambil tersenyum dan berbisik di telinga Melly..

"Sepertinya, teman-teman bibi ini, semuanya masih buta dan tidak mampu membedakan kenyataan yang mereka lihat.."

Ucap Randy kepada Melly sambil berbisik..

Melly hanya tersenyum mendengar apa yang di ucapkan oleh Randy kepadanya sambil menatap teman-teman sebayanya yang juga menatap ke arahnya..

Setelah itu, Melly bersulang bersama teman-temannya dan menyambung perbicaraan mereka tentang pil obat yang di makan oleh Melly dan sesekali berbicara kepada Randy dan bertanya tentang harga dan keberadaan pil obat tersebut..

Beberapa menit kemudian, Randy keluar dari ruang kamar tersebut untuk mengeluarkan sisa pil Peremajaan Tubuh yang telah dia berikan kepada Melly sebelumnya dan masuk kembali ke dalam kamar mewah itu..

Randy duduk di sisi Melly sambil menatap teman Melly yang sedang minum anggur di depannya..

"Tante-tante semua..ini adalah sisi pil obat yang aku berikan kepada bibi Melly sebelumnya.."
"Jika kalian mau mendapatkan pil obat ini, sediakan 2 miliyar tunai dan aku akan memberikan pil obat ini kepada kalian.."
"Jika pil obat ini di bahgikan kepada 2 bahgian, kalian akan telihat muda 8-10 tahun dari usia sebenar kalian.."
"Dan hanya 2 orang dari kalian yang bisa mendapatkannya.."

Ucap Randy sambil memberi penjelasan kepada teman-teman Melly..

"Anak muda, apa kamu sudang bercanda dengan kami.."
"Dan, bagaimana kami bisa mengetahui bahwa pil obat itu asli..?"

"Eya..dan, mengapa harganya terlalu mahal..?"

"Bagaimana kamu akan membuktikan, bahwa apa kamu ucapkan sebentar tadi adalah benar..?"

Tanya ketiga tiga teman Melly kepada Randy sambil menatapnya dengan lekat..

"Tante, untuk buktinya..kalian sudah melihatnya dengan jelas, bukan.."
"Tapi, aku tidak akan memaksa kalian untuk mempercayai semua yang telah aku ucapkan sebelumnya.."
"Itu, terpulang dari kalian semua..sama ada mau percaya atau tidak.."
"Jika kalian ingin menjadi lebih muda seperti bibi Melly, dapatkan pil obat ini dan aku beri jaminan 100 persen berhasil.."

Ucap Randy lagi kepada teman-teman Melly sambil menjelaskan..

Setelah itu, Randy menyimpan pil obat tersebut di dalam saku bajunya sambil tersenyum dan mengangkat gelas kaca miliknya, yang berisi dengan anggur lalu meminumnya dengan sekali tegukan..

Randy juga memberitahu teman-teman Melly itu, agar menghubunginya jika mereka mau mendapatkan pil obat tersebut dan meminta mereka untuk mendapatkan nomor ponselnya daripada Melly..

Setengah jam setelah itu, Melly mengajak Randy untul keluar dari kamar serta restoran mewah tersebut untuk pulang ke rumah mereka berdua..

Teman-teman Melly juga turut sama dan keluar dari restoran tersebut untuk pulang ke rumah mereka masing-masing tapi, langkah kaki mereka di kejutkan oleh bu Joana yang mengajak mereka semua untuk bersenang senang di sebuah barclub, yang tidak jauh dari tempat mereka saat ini..

Bu Joana adalah seorang yang berusia sekitar 36-37 tahun, merupakan wanita yang paling muda di antara teman-teman Melly dan sangat suka berhibur di waktu malam..

Dia juga merupakan isteri seorang direktur perusahan kosmetik kecantikan dan juga rakan bisnis terdekat Melly beberapa waktu ini dan sangat mementingkan kecantikan tubuh dan wajahnya..

Tapi, setelah melihat apa yang telah terjadi kepada Melly saat ini, dia mulai sedikit cemburu dan berusaha untuk menjadi seperti Melly yang sudah terlihat seperti wanita dewasa yang masih muda dan berusia di bawah 30 an..

Bu Joana juga sudah mengatur rencana dan akan memujuk Randy secara diam-diam agar memberikan pil obat tersebut kepadanya..tanpa dia sadari, kedua temannya yang lain juga sudah mengatur rencana seperti itu dalam diam-diam..

"Melly..malam masih dini.."
"Bagaimana jika kita bersenang senang dulu seperti biasanya.."

"Aku tidak masalah, lagipula, Randy akan menjaga ku.."
"Bagaimana dengan kalian..?"

"Kita juga tidak masalah.."
"Anak muda di sisi mu itu, bisa menjaga kita semua.."
"Bagaimana, nak Randy..apa kamu tidak keberatan..?"

"Eya, nak Randy..kamu terlihat seprti pria yang kuat dan gagah.."
"Kamu pasti bisa melakukannya.."

Ucap Melly dan juga teman-temannya sambil menatap Randy..