Tapi, yang sangat mengejutkan dan tidak dapat di percayai oleh Randy saat ini, mengapa Angella bisa terjebak dengan seorang yang seperti Martin ini..
Dari yang Randy ketahui, Angella tidak pernah mendekati pria seperti Martin dan jarang meminta bantuan dari orang seperti itu sebelumnya..
Angella juga sering meluahkan masalahnya kepada Randy, saat masih di SMA dan mereka berdua sebisa mungkin, tidak akan meminta bantuan dari sesiapa pun dan lebih suka berusaha sendiri untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi..
***
Setelah menyelesaikan makan malamnya, Angella mengemasi serta membersihkan meja tersebut dan menyambung perbicaraannya bersama Randy..
"Randy..terima kasih banyak kerana sudah sudi membawakan makanan yang tadi.."
"Itu sangat enak dan aku tidak pernah menikmatinya sebelum ini.."
"Angella..aku tau, kamu pasti menyukainya dan aku juga yakin, kamu belum pernah menikmatinya.."
"Lagipula, kondisi keluarga kita hampir sama dan keluarga kita berdua, sudah menjalani hidup dalam situasi yang tertekan dengan begitu lama.."
"Oleh kerana sebab itu, aku mengambil keputusan untuk mengubah semuanya dan tidak melanjutkan kuliah ku.."
"Kedua orang tua ku juga, tidak memaksa aku kerana mereka juga sadar akan kondisi keluarga kami saat itu.."
"Dan, mulai saat ini..aku tidak akan menoleh ke belakang lagi dan terus mara ke depan.."
"Aku harap, kamu juga begitu dan kita sama-sama mencoba yang terbaik untuk masa depan kita dan keluarga kita berdua.."
Ucap mereka berdua secara bergantian dengan panjang lebar sambil memberi penjelasan..
Angella hanya mampu menatap Randy yang bergitu tegas dalam pengucapannya serta coba mencerna semua yang telah di ucapkan oleh teman sekelasnya itu..
Dia juga sangat bersyukur, kerana bisa menemukan Randy dan jika itu tidak terjadi, Angella tidak pasti, apa yang akan terjadi kepada dirinya saat ini..
Angella juga sudah dapat menduga, apa yang bakal di lakukan oleh Martin kepadanya, jika dia tidak bertemu Randy saat itu..
Dalam kebahgiaan itu, ada juga rasa sedih dan khawatir di dalam hati Angella..kerana, kedua orang tuanya, tidak mengetahui apa yang sedang di lakukan oleh Angella saat ini..
Mengingat kata-kata Randy sebelumnya, Angella sedikit merasa tenang dan besok, dia bisa menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya saat mereka bertemu dengan orang tuanya..
"Randy..sebenarnya, aku masih penasaran dengan situasi mu saat ini.."
"Kamu sepertinya, sudah semakin senang dan berjaya saat ini.."
"Bagaimana kamu melakukannya dan apa khabar paman dan juga bibi..apakah mereka sehat-sehat saja..?"
"Angella..sebenarnya saat ini, aku sudah menjadi supir dan juga pengawal peribadi kepada seorang Nyonya dan putrinya.."
"Untuk upahnya, itu cukup tinggi walaupun aku tidak tau setinggi apa.."
"Apa yang pasti, orang itu sanggup membayar ku dengan upah yang sangat tinggi, untuk kedua tugasan tersebut.."
"Kamu sangat beruntung, bisa menemukan majikan yang sangat baik.."
"Kamu tidak perlu khuatir, Angella.."
"Aku juga sudah menanyakan pekerjaan untuk mu, dengan seorang teman majikan ku, .."
"Dia juga, sangat baik terhadap ku.."
"Mungkin dalam waktu terdekat, kamu juga akan menjadi karyawan di perusahaannya.."
"Kamu tenang saja, okey.."
"Terima kasih banyak, Randy..kamu sudah banyak membantu ku.."
"Aku tidak tau, bagaimana caranya membalas semua kebaikan mu kepada ku.."
"Tidak perlu berterima kasih, Angella.."
"Kita ini teman dan harus saling bantu membantu.."
Ucap keduanya dengan panjang lebar secara bergantian dan saling berbalas ucapan..
Tanpa di sadari, waktu sudah menunjukkan pukul 11.15 malam..
Randy berpamitan kepada Angella dan memintanya untuk menyambung tidurnya yang terganggu, serta meminta Angella untuk menunggunya besok siang di loby hotel tersebut..
Setelah itu, Randy mengemudi mobil dan meninggalkan daerah hotel tersebut untuk kembali ke komplek apartment yang menempatkan apartment milik bibi Joana..
Saat tiba di depan pintu apartment bibi Joana, Randy langsung membuka pintu tersebut dan masuk serta memerhati bibi Joana yang masih terbaring di atas sofa di ruang tamu apartment tersebut..
Setelah waktu 1 jam berlalu, Randy mengejutkan bibi Joana yang ternyata sudah tertidur dengan pulas, tanpa menyadari kehadiran Randy di dalam ruangan tersebut..
"Bibi..kamu bisa ke kamar mandi sekarang dan bersihkan tubuh mu terlebih dulu.."
"Dan setelah itu, bibi bisa memeriksa apa perubahan yang terjadi kepada tubuh bibi saat ini.."
"Aku yakin, bibi pasti terkejut dan tidak mempercayainya.."
Ucap Randy dan membantu bibi Joana untuk ke kamar mandi..
Tanpa membalas ucapan Rabdy, wanita paruhbaya yang kini, sudah berubah menjadi wanita dewasa yang berusia sekitar 27-28 tahun itu, langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengan kotoran yang sedikit berbau..
10 menit kemudian, bibi Joana yang sudah selesai membersihkan tubuhnya, keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang menutupi tubuh atasnya hingga ke paras setengah pahanya..
Dia tersenyum riang dan menatap Randy kerana, apa yang di ucapkan oleh Randy, semuanya benar dan dia yang saat ini, bukan lagi wanita paruhbaya yang berusia 35 tahun, seperti sebelumnya..
"Randy..terima kasih banyak.."
"Aku sangat beruntung, bisa mengenali dan berkenalan dengan mu.."
"Aku juga tidak menyangka, yang aku bisa menjadi muda kembali seperti saat ini.."
"Tidak perlu sungkan, bibi.."
"Kamu juga sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk semua ini.."
"Aku juga, harus berterima kasih kepada bibi.."
Ucap keduanya secara bergantian dan saling berbalas ucapan sambil memberi penjelasan..
Dengan senyuman yang masih mekar di bibir bibi Joana, dia melangkah perlahan lalu menghampiri Randy dan langsung memeluk tubuh pria yang kekar itu dengan erat..
Randy hanya mampu membalas pelukan wanita tersebut dan mereka berdua langsung berciuman, untuk waktu yang lama sehingga kehabisan nafas..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel