Nyonya Melly, mengendarai mobilnya menuju villa sederhana miliknya dan juga putrinya tanpa menghantar Randy ke tempat tinggalnya..menyadari semua itu, Randy tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya mengikuti apa yang di mau oleh majikan barunya itu..
"Randy..kumu sangat kuat dan terbaik yang pernah aku miliki.."
"Dan mulai saat ini, kamu bukan saja seorang pengawal peribadi keluarga ku.."
"Tapi juga, seorang pendamping ku dalam urusan bisnis sehari hari.."
"Apa kamu tidak keberatan dengan tugas itu.."
"Nyonya Melly..kita bicarakan semua ini, di tempat yang lebih selesa buat kita.."
"Kamu benar, Randy.."
"Dan..jangan panggil aku 'Nyonya' lagi, mulai saat ini.."
"Panggil saja, tante atau bibi.."
"Mulai saat ini juga, kamu adalah pria ku sesungguhnya, walaupun usia kita jauh berbeda.."
"Baiklah, bibi ku sayang..hehehe.."
Ucap keduanya bergantian dan sesekali bertatapan sambil tersenyum dan bercanda..
Setelah berkendara selama setengah jam, mereka tiba di sebuah komplek perumahan yang sangat terjaga dengan pintu gerbang yang sentiasa di jaga oleh beberapa penjaga keamanan komplek tersebut..
Setelah pintu gerbang tersebut di buka, Nyonya Melly langsung menekan pedal gas dan menuju pintu pagar villa miliknya dan masuk ke halaman villa tersebut..
Waktu sudah menunjukkan pukul 1.30 tengah malam..
Mereka berdua keluar dari mobil tersebut menutup pintu mobil itu dengan perlahan, agar tidak mengganggu Sherly yang sedang tidur di dalam villa tersebut..
Tanpa membuang waktu, Nyonya Melly langsung menarik lengan Randy dan membawanya masuk ke dalam villa tersebut dan naik ke lantai atas, yang menempatkan kamar tidur miliknya..
"Randy..kamu tidur saja di sini, untuk malam ini.."
"Aku ingin kamu tidur bersama ku dan menikmati momen kebersamaan kita yang belum selesai.."
"Aku tidak masalah bibi, apa pun yang bibi ingin aku lakukan, aku tidak akan menolaknya.."
"Setelah sekian lama hidup tanpa belaian dari seorang pria, aku akan melunasi keinginan bibi sehingga puas.."
"Terima kasih, Randy..kamu seorang pria yang sangat memahami wanita seperti ku.."
Ucap keduanya bergantian, sambil tersenyum mesra..
Beberapa detik kemudian, Randy masuk ke dalam kamar mandi dalam ruangan tersebut, untuk mengeluarkan sebiji Pil Peremajaan dan juga Pil Penguat Tubuh dan membelah pil-pil tersebut kepada dua bahgian..
Beberapa menit kemudian, Randy keluar dari kamar mandi tersebut dan menghampiri Nyonya Melly dan memberikan pil-pil tersebut kepada wanita itu..
"Bibi..ambil pil ini dan telan sekaligus.."
"Dalam setengah jam, bibi akan merasai nikmat pil tersebut.."
"Randy..pil apa sebenarnya ini dan dari mana kamu mendapatkannya..?"
"Aku mendapatkannya dari seorang kakek tua dan menyatakan bahwa, pil itu sangat penuh dengan khasiat untuk wanita seperti bibi.."
"Bibi tidak perlu khuatir, setelah setengah jam, bibi akan mengetahui khasiatnya.."
Ucap keduanya bergantian dan saling berbalas ucapan dan pertanyaan..
Tanpa merasa khuatir, Nyonya Melly langsung menelan pil tersebut dan minum segelas air bersih yang tersedia di dalam kamar tidurnya..
Awalnya, dia sedikit merasa hangat di seluruh tubuhnya kerana peredaran darahnya yang laju dan lancar saat efek dari pil tersebut mulai menyebar..dia mulai merasa kantuk dan melelapkan kedua matanya untuk meresapi khasiat pil tersebut..
Setengah jam kemudian, Nyonya Melly perlahan membuka kedua matanya dan langsung merasa terkejut saat melihat dan menghidu bau kotoran di tubuhnya..
Tanpa membuang waktu, Randy langsung menggendong tubuh Nyonya Melly dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh wanita itu..tanpa sepatah kata, mereka langsung melepaskan pakaian mereka berdua dan langsung mandi bersama sama..
15 menit kemudian, Randy membawa Nyonya Melly untuk berdiri di depan cermin sambil memerhati tubuh mereka berdua di dalam cermin tersebut..
"Bibi..cuba lihat tubuh mu saat ini.."
"Aku yakin, ibu pasti sangat gembira melihatnya.."
"Randy..apa yang sudah terjadi dan mengapa tubuh ku terlihat seperti seorang yang masih remaja..?"
"Itu adalah kerana, pil obat yang kamu telan sebelumnya.."
"Bibi sudah kembali ke zaman muda bibi, 20 tahun yang lalu.."
"Randy..bagaimana ini bisa terjadi..?"
"Ini sangat luar biasa.."
Ucap keduanya bergantian dan saling berbalas ucapan..
Setelah itu, Randy langsung meremas milik Nyonya Melly yang masih segar dengan bulu-bulu halus berbentuk segitiga dan memasukkan jari tengahnya ke dalam lobang sempit mahkota suci milik wanita itu..
"Bibi..apa kamu dapat merasakannya..?"
Tanya Randy sambil melakukan gerakan sorong tarik jarinya di lobang sempit milik Nyonya Melly..
Tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun, wanita yang sudah kembali remaja itu, hanya mampu melongo sambil merasai apa yang di lakukan oleh Randy di mahkota sucinya..beberapa detik kemudian, mahkota suci milik wanita itu, mulai basah dengan cairah jernihnya..
"Randy..apa keperawanan ku juga kembali saat ini.."
"Eya, bibi..semua itu, adalah kerana pil obat yang bibi telan sebentar tadi.."
"Randy, a..ku tidak tau harus bagaimana lagi.."
"Kamu membuat ku ingin menangis, setelah apa yang terjadi kepada ku saat ini.."
"Aku juga,.."
Ucap keduanya bergantian yang belum terselesaikan..
Randy langsung memeluk dan mencium bibir merah muda milik Melly muda tanpa membiarkanya berkata-kata lebih panjang lagi..beberapa saat kemudian, Randy mengangkat tubuh Melly yang semakin indah dan melingkarkan kedua kakinya di pinggang Randy..
Melly muda juga, melingkarkan kedua tangannya di belakang leher Randy, agar tidak terjatuh ke bawah..
"Randy..dengan kebaikan yang telah kamu berikan kepada ku.."
"Aku akan memberikan keperawanan ku yang kedua ini untuk mu.."
"Walaupun usia sebenar ku sudah mencecah 40 tahun, tapi tubuh ku masih terlihat seusia dengan mu.."
Ucap Melly muda kepada Randy sambil menggesek miliknya yang sudah basah di milik Randy yang mulai menegang..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel