Setelah mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Randy, Sherly menggenggam telapak tangan Randy dan mendekatinya, lalu memeluk lengan pria kesayangannya itu serta menempelkan wajahnya ke bahu Randy..
Sherly yang hanya mengenakan celana jens pendek dan hanya menutupi pantatnya yang lebar dan bulat, langsung membuka butang celananya lalu memasukkan tangan Randy di celah selangkangannya yang sudah terbuka lebar..
Dia menatap wajah Randy yang sedang mengemudi sambil tersenyum dan meminta Randy untuk melakukan gesekan jarinya di celah mahkota sucinya yang indah tersebut sambil mendekatkan posisi selangkangannya, agar Randy mudah mencapainya..
"Kak Randy..permainan jari kakak sangat menyenangkan.."
"Aku ingin menikmatinya lagi.."
"Apa kak Randy bisa melakukannya lagi.."
"Baik lah, adek manis ku sayang.."
Ucap Sherly dan juga Randy secara bergantian sambil tersenyum mesra..
Tanpa membuang waktu, Randy langsung mengesek celah mahkota suci milik Sherly yang sudah mulai basah dengan lembut dan perlahan..
Beberapa menit kemudian, Randy masuk ke sebuah gedung mall yang memiliki parkiran di bahgian bawah mall tersebut, lalu memakir mobil itu di sebuah sudut yang gelap untuk malanjutkan aksi hangat mereka berdua..
Setelah memakir mobil tersebut, keduanya langsung berpindah ke kerusi penumpang di bahgian belakang dan memberikan kesenangan yang inginkan oleh Sherly..
Sherly langsung melepaskan celana jens pendek dan juga celana dalamnya, lalu berbaring di kerusi penumpang di bahgian belakang serta melebarkan celah selangkangannya..
Dengan senyuman yang terukir di sudut mulut mereka berdua, Randy perlahan memasukkan jari tengahnya ke dalam lobang sempit milik Sherly, sambil menjilati mutiara pink yang ada di celah mahkota suci Sherly yang sudah basah dengan cairan ghairahnya..
Randy juga melakukan gerakan sorong tarik jarinya di dalam lobang sempit milik Sherly dengan lembut dan perlahan..beberapa menit kemudian..
"Kak Randy..Aaahhhh.."
"Lebih keras dan lebih dalam lagi, kak.."
"Aaahhhh...Aaahhhhh.."
"Ini sangat mengasyikkan, kak Randy.."
"Eerrmmm..Aaahhhh..."
Ucap Sherly sambil mendesah keenakan dan menikmati apa yang Randy lakukan di celah selangkangannya yang sudah basah kuyup..
10 menit kemudian, Sherly mendesah panjang kerana sudah mencapai puncak kenikmatannya dan langsung menyemburkan cairan kenikmatannya ke dalam mulut Randy yang sudah terbuka lebar dan menutupi seluruh mahkota suci milik Sherly..
Randy menghisapi semua cairan tersebut dan langsung menelannya dengan sekali tegukan serta menjilati sisa-sisa cairan yang ada di celah basah mahkota suci Sherly..
Setelah merapikan pakaian mereka berdua serta membersihkan beberapa tetes cairan putih dan kental di bawah pantat Sherly, mereka kembali ke tempat duduk di bahgian depan, lalu keluar dari parkiran tersebut sambil tersenyum mesra saat tatapan mereka bertemu..
"Kak Randy..sampai kapan pun, aku tidak akan merasa puas dengan permainan kakak.."
"Jika bisa, aku ingin malukannya setiap waktu, bersama kak Randy.."
"Kamu tenang saja, adek manis ku sayang.."
"Kapan pun kamu ingin, kakak bisa melakukannya.."
Ucap mereka berdua secara bergantian sambil memberi penjelasan sambil tersenyum..
Sherly memeluk lengan Randy yang sedang mengemudi serta menempelkan wajahnya di bahu Randy, seperti sebelumnya..
Setelah berkendara selama 10 menit, mereka berdua tiba di depan gedung perusahaan Melly dan langsung memakir mobil tersebut di depan pintu gedung itu..
Randy dan juga Sherly, keluar dari mobil tersebut dan langsung masuk ke dalam gedung itu dan naik ke lantai atas, yang menempatkan kantor Melly serta yang lainnya..
Melly yang sudah menyelesaikan rapat dengan beberapa rakan bisnisnya, masih di sibukkan dengan beberapa berkas tentang pemasokan serta dana-dana yang telah di keluarkannya..
Dia sedikit merasa pusing, kerana pemasokan dari produk kosmetik yang di jual oleh perusahaan miliknya itu, semakin menurun dari waktu ke waktu dalam beberapa bulan terakhir..
Melly juga merasa khuatir, jika situasi itu berlanjutan, dia tidak akan mampu untuk membayar upah semua karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut serta dana yang di dapatkannya dari beberapa buah bank..
Menurut perkiraan Melly, jika perusahaan tersebut tidak dapat meningkatkan pemasokan, dia hanya bisa bertahan dalam waktu setengah tahun lagi dan setelah itu, Melly terpaksa menjual perusahaan tersebut untuk menampung semua hutangnya..
Dengan situasi itu, Melly terpaksa menyegerakan rencana yang telah di aturnya bersama Randy sebelumnya, untuk meningkatkan pemasokan perusahaan tersebut..
Jika tidak, dia terpaksa menanggung hutang yang lebih banyak dan mungkin juga terpaksa memberhentikan setengah dari karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut..
***
Saat ini, Randy dan juga Sherly sedang berdiri di depan pintu kantor Melly dan sedang berbicara kepada asisten Melly yang sedang duduk di sisi pintu kantor tersebut..
"Nona Rubby, apa ibu ku masih ada di dalam kantornya..?"
Tanya Sherly kepada asisten ibunya itu..
"Nyonya Melly, masih di dalam nona Sherly.."
Ucap asisten itu, menjawab pertanyaan daripada Sherly..
Setelah itu, Sherly langsung membuka pintu kantor tersebut dan menarik lengan Randy untuk masuk ke dalam kantor itu..
Melly yang duduk di kerusi kebesarannya, sedikit terkejut sambil menatap wajah Sherly dan juga Randy, yang sedang melangkah mendekati meja kantornya..
"Ibu..apa kamu masih sibuk..?"
Tanya Sherly kepada ibunya, sambil duduk di kerusi di depan meja ibunya..
Randy yang sudah duduk di atas sofa di sudut ruangan tersebut, hanya mampu tersenyum dan menatap kedua ibu dan anak itu..
"Ibu cuma memeriksa beberapa berkas tentang pemasokan perusahaan ini.."
"Sebentar lagi juga beres dan kita bisa makan malam bersama.."
Balas Melly dan menjawab pertanyaan dari putri satu-satunya itu..
Setelah itu, Sherly berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju sofa di sudut ruangan tersebut, lalu duduk di sisi Randy sambil tersenyum..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel