Setelah setengah jam menyiapkan beberapa hidangan yang tidak pernah di makan oleh Sherly dan juga ibunya dan di hidangkan di atas meja makan, mereka bertiga langsung duduk di kerusi masing-masing untuk memulai makan siang tersebut..
Randy yang juga tidak pernah melihat dan menikmati hidangan yang sangat mewah dan lazat di depan matanya, hanya mampu menelan air liurnya saat sedang duduk di meja makam tersebut..
Beberapa saat setelah mereka bertiga duduk di meja makan tersebut, mereka memulai makan siang tersebut dengan tenang dan santai..Melly mengambil beberapa hidangan seperti daging dan sayuran lalu meletakkannya ke dalam piring nasi Sherly dan juga Randy..
"Coba kalian makan masakan ini, kalian pasti akan menyukainya.."
"Ibu belajar masakan ini dari seorang teman dan ini adalah pertama kalinya, ibu mencobanya.."
Ucap Melly sambil menatap putrinya dan juga Randy..
Tanpa membuang waktu yang lebih lama, Randy dan juga Sherly langsung makan hidangan tersebut dan mengunyah daging yang di masak bersama saus cilidan juga buah tomat..
Seketika, keduanya langsung terbelalak kerana rasa daging saus itu sangat enak dan lembut saat di kunyah..Melly yang menatap kedua pria dan gadis muda di kedua sisinya dalam situasi tersebut, hanya mampu tersenyum dan merasa puas dengan masakannya..
"Ibu..masakan ibu ini, sangat enak dan lazat.."
"Aku sangat menyukainya.."
"Eya, bibi Melly..aku juga merasakan hal yang sama dengan Sherly.."
"Aku tidak pernah makan daging dengan masakan yang sesedap ini.."
"Aku juga, sangat menyukai masakan ini.."
Ucap Sherly dan juga Randy bergantian, sambil memberi penjelasan yang memuji masakan tersebut..
"Terima kasih, Randy dan juga putri ku yang cantik..jika kalian mau, ibu akan memasak hidangan ini setiap hari.."
Ucap Melly membalas ucapan dari Randy dan juga anak gadisnya..
Setelah itu, Melly juga memulai makan siang tersebut bersama Randy dan juga Sherly sambil sesekali berbicara apa yang Randy harus lakukan setiap hari..
Setengah jam kemudian, mereka yang sudah menyelesaikan makan siang tersebut dan mengemasi meja makan tersebut, langsung ke ruang tamu untuk beristirehat..
Beberapa menit kemudian, Melly meminta anak gadisnya untuk menunjukkan kamar tidur Randy yang bersebelahan dengan kamar Sherly di lantai atas villa tersebut..
"Sherly, tolong tunjukkan kamar kak Randy dan setelah itu, istirehat lah.."
"Ibu akan ke kantor sebentar dan mengurusi SIM untuk kak Randy mu.."
"Setelah semuanya selesai, ibu akan pulang dan kita akan makam malam bersama.."
"Baik ibu.."
"Bibi, apa aku bisa menemani mu ke kantor..?"
"Tidak perlu Randy..aku hanya pergi sebentar saja.."
"Kamu istirehat saja di rumah..besok pagi, kamu akan memulai tugas mu.."
"Baik lah, bibi.."
"Hati-hati, saat mengemudi di jalan raya.."
Ucap mereka bertiga secara bergantian dan saling berbalas ucapan..
Setelah itu, Melly langsung naik ke kamar tidurnya dan mengenakan pakaian kantoran sebelumnya dan meninggalkan daerah komplek perumahan tersebut lalu menuju kantornya..
Randy yang tinggal di villa itu bersama Sherly, hanya saling menatap wajah masing-masing sambil tersenyum..beberapa saat setelah itu, Sherly menarik lengan Randy dan menggenggam jari Randy yang panjang dan ramping menuju kamar tidur yang di khaskan untuk Randy..
Saat sedang melangkah di tangga villa tersebut, secara tiba-tiba, Sherly memeluk lengan Randy dengan erat sehingga menempel di buah dadanya yang lembut dan bersaiz 32D sambil tersenyum menatap Randy..
"Kak Randy..sebenarnya, aku sudah menyedari kehadiran kakak bersama ibu semalam.."
"Aku juga mendengar apa yang kalian lakukan di dalam kamar tidur ibu tadi malam.."
Ucap Sherly sambil tersenyum dan melangkah menuju kamar tidur Randy..
Randy hanya mampu tersenyum tipis sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal..dia juga tidak tau apa yang harus di ucapkannya untuk menjelaskan situasi yang terjadi dengan ibu Sherly..
Saat berada di depan pintu kamar tidur yang di maksudkan, Sherly tidak berhenti dan terus melangkah menuju kamar tidurnya sendiri..Randy sedikit merasa bingung dengan situasi tersebut dan hanya mampu mengikuti langkah Sherly..
Sherly yang terus memeluk erat lengan Randy, langsung memintanya untuk masuk ke dalam kamar tidur Sherly, kerana ingin berbicara berduaan bersama Randy di dalam kamar tidurnya..
"Kak Randy..ayo masuk dan bicara di dalam.."
"Sherly..nanti ibu pulang, apa yang harus aku katakan kepadanya..?"
"Tidak perlu khuatir tentang itu kak Randy..aku bisa mengurusinya.."
"Kak Randy tenang saja.."
"Kita bisa melihat dari tingkap kamar ini, jika ibu sudah pulang nanti sore.."
"Baik lah.."
Ucap keduanya bergantian dan menjelaskan..
Setelah itu, mereka berdua langsung duduk di atas kasur empuk milik Sherly dan berpegangan tangan..Sherly berdiri dari atas kasur tersebut dan langsung melangkah menuju tingkap kaca kamarnya, lalu membuka tirai yang menutupi tingkap kaca tersebut..
Beberapa saat kemudian, Sherly kembali duduk di sisi Randy dan memeluk lengan pria itu dengan erat sehingga menempel di buah dadanya sambil tersenyum menatap wajah Randy..
"Kak Randy..apa sebenarnya yang telah terjadi kepada ibu ku..?"
"Mengapa dia bisa menjadi lebih muda dan terlihat seperti berusia 24-25 tahun.."
"Jika di bandingkan dengan kakak, kalian berdua terlihat seumuran dan seakan-akan sepasang kekasih.."
Tanya Sherly sambil memberi penjelasan kepada Randy..
"Sherly..sebenarnya, kakak telah memberi ibu mu pil obat yang sangat khusus untuknya dan menjadikannya seperti yang telah kamu lihat sebelumnya.."
"Dan aku juga, telah memberikan pil yang bisa menguatkan tubuhnya dari terkena racun atau minuman yang akan memabukkannya.."
"Aku juga, berniat memberikan pil obat itu kepada mu dan kamu harus beristirehat selama 1 jam.."
"Dan setelah itu, tubuh mu akan menjadi lebih putih dan bersih, sama seperti kulit ibu mu.."
"Apa kamu ingin mencobanya..?"
Ucap Randy menjelaskan dengan panjang lebar, kepada Sherly..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel