Ingin Tidur Bersama

Romance Series 67838

Randy hanya menatap pria muda tersebut dan coba mengingati orang yang berbicara dengannya itu..

Setelah menamatkan kuliahnya di SMA, di langsung tidak pernah menemui teman-teman sekelasnya dan hanya tinggal di rumah setelah itu..

Walaupun banyak teman yang belajar di sekolah tersebut, tinggal di perdesaan yang sama dengannya, Randy jarang sekali menemui dan berbicara dengan mereka..

Setelah hampir 2 tahun meninggalkan alam persekolahannya, baru saat ini dia menemui seorang pria yang mengenalinya di kota tersebut..

"Martin..kamu apa khabar..?"
"Aku sangat senang bisa bertemu lagi dengan mu.."
"Dan, benar kata mu..dunia ini sangat kecil.."
"Setelah habis kuliah, aku fikir, aku tidak akan bertemu lagi dengan mu.."
"Ternyata, fikiran ku benar-benar salah.."
"Tapi, bagaimana kamu bisa berada di kota ini juga..?"
"Bukan kah keluarga mu sudah berpindah ke ibu kota.."

Ucap Randy dan membalas ucapan temannya itu sambil bertanya..

"Dasar manusia sampah..kamu tidak layak untuk bertanya, mengapa aku ada di kota ini.."

Ucap Martin lagi, menjawab pertanyaan daripada Randy..

"Baik lah, Tuan Martin..aku harus pergi untuk menghantar Nyonya ini serta putrinya kembali ke rumah mereka.."
"Jika di takdirkan, kita akan bertemu lagi dan berbicara panjang lebar.."
"Selamat tinggal.."

Ucap Randy dan langsung membuka pintu mobil tersebut serta meminta Melly dan juga Sherly untuk masuk ke dalam mobil itu..

Tanpa menunggu jawaban daripada Martin, Randy melangkah menuju pintu pengemudi dan membukanya serta masuk ke dalamnya sambil tersenyum menatap temannya itu..

Beberapa saat kemudian, Randy mengemudi mobil tersebut dan meninggalkan daerah restoran itu menuju rumah mereka dengan tenang dan juga santai..

Martin dan juga 3 orang temannya, yang di tinggalkan begitu saja oleh Randy, hanya mampu menatap kepergian mobil tersebut sambil mengepalkan tinjunya, kerana merasa di abaikan oleh Randy..

Setelah itu, mereka berempat masuk kembali ke dalam restoran tersebut untuk menyelesaikan makan malam mereka dengan perasaan yang sedikit tidak tenang..

"Martin..siapa sebenarnya pria yang kamu anggap miskin dan sampah itu..?"

"Eya, Martin..siapa dia.."

Tanya teman-teman Martin secara bergantian, setelah mereka duduk di kerusi masing-masing..

"Sebenarnya, pria itu adalah teman sekelas ku, saat di SMA.."
"Dia tidak dapat melanjutkan kuliahnya, kerana tidak mampu mengeluarkan biaya untuk masuk ke kampus tinggi.."

Ucap Martin, menjawab pertanyaan daripada teman-temannya..

Teman-teman Martin, hanya menganggukkan kepala mereka sambil melanjutkan makan malam tersebut hingga selesai..

Sementara itu, di sisi lain..

"Kak Randy..siapa pria-pria itu sebenarnya..?"
"Dan, mengapa pria itu berbicara kasar dengan kakak..?"

"Eya, Randy..siapa mereka..?"
"Apa kamu sangat mengenali mereka..?"

Tanya Sherly dan juga ibunya secara bergantian kepada Randy yang sedang mengemudi..

"Panjang ceritanya Sherly, bibi.."
"Dan yang bisa aku ceritan..pria yang berbicara itu sebenarnya, adalah teman sekelas ku saat di SMA.."
"Dia juga sering mengganggu dan mengejek ku.."
"Suatu saat dan jika aku sudah punya uang dan kekuatan, aku akan membalas apa yang mereka telah lakukan kepada ku.."

Ucap Randy dan menjawab pertanyaan daripada ibu dan anak tersebut sambil menggenggam pengemudi dengan erat..

Setelah berkendara selama 15 menit, mereka tiba di komplek perumahan mereka dan langsung masuk ke halaman rumah serta memakir mobil tersebut di parkiran..

Mereka bertiga langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar tidur masing-masing, untuk beristirehat serta membersihkan tubuh masing-masing..

Saat mereka bertiga sudah berada di dalam kamar tidur masing-masing, Randy langsung berbaring di atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar tersebut dan mengingati pertemuannya dengan Martin serta kata-kata yang telah di ucapkan oleh pria tersebut..

Dengan itu, Randy berencana untuk segera menjual pil-pil obat yang di milikinya agar bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dan bisa membalaskan dendamnya terhadap pria itu..

Tanpa di sadari oleh Randy, waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 malam..

Randy terlelap dalam waktu yang hampir 2 jam dan tidak menyadari, hari terang sudah bertukar menjadi gelap..dia tiba-tiba teringat akan janjinya kepada bibi Joana, yang ingin mendapatkan pil Peremajaan Tubuh miliknya..

Tanpa membuang waktu, Randy langsung melepaskan semua pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya..

10 menit kemudian, Randy keluar dari kamar mandi tersebut dan ingin mengenakan pakaiannya..tiba-tiba Randy menjadi terkejut, saat menatap Sherly yang sedang berbaring di atas kasur sambil tersenyum menatapnya..

"Sherly, mengapa kamu tidur di kamar kakak..?"

Tanya Randy kepada Sherly sambil melangkah menuju lemari pakaiannya..

Sherly hanya tersenyum dan menatap tubuh Randy yang kekar dan berotot, tanpa mengenakan apa-apa untuk menutupi tubuhnya..

Dia juga menatap lekat, milik Randy yang tebal dan juga panjang, yang sedang tergantung di celah selangkangan Randy..

"Kak Randy..aku ingin tidur bersama kakak malam ini.."

"Adek ku sayang..kakak harus keluar sebentar untuk menemui seseorang.."
"Setelah urusan kakak selesai, kakak akan langsung kembali dan menemani mu tidur.."
"Untuk saat ini, kembali lah ke kamar tidur mu dan kakak akan menemani mu di sana.."
"Tapi, jika kamu ingin tidur di kamar ini..kakak tidak akan menghalang.."

Ucap Randy kepada Sherly sambil mengenakan pakaiannya..

"Baik lah, kak Randy ku sayang.."
"Adek manis ini akan menunggu kakak di kamar sebelah.."
"Dan saat kakak kembali, langsung saja masuk ke kamar adek.."

Ucap Sherly lagi sambil turun dari tempat tidur tersebut dan melangkah mendekati Randy..

Setelah itu, mereka berdua berpelukan dan berciuman hangat untuk beberapa menit sebelum melepaskan ciuman tersebut sambil tersenyum mesra..

Sherly juga memasukkan tangannya ke dalam celana Randy dan langsung menggenggam milik Randy yang tebal dan panjang tersebut, untuk beberapa saat..

Note: pls like and comment..tq

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience