Setelah itu, mereka berdua saling berpelukan dan berciuman sambil membersihkan tubuh mereka berdua..milik Randy yang masih menegang, Sherly masukkan di celah selangkangannya hingga menyentuh celah basah mahkota sucinya..
Randy hanya tersenyum dan sesekali menggerakkan pinggulnya dengan gerakan sorong tarik miliknya di celah selangkangan Sherly yang mulai menjadi licin kerana cairan ghairahnya yang mulai keluar dari mahkota sucinya..
"Kak Randy ku sayang, aku teringin menikmati milik kakak dan menembusi lobang sempit milik ku.."
Ucap Sherly kepada Randy secara tiba-tiba..
"Kamu tidak bisa menahan sakinya, adek manis ku sayang.."
"Tunggu sehingga kamu dewasa nanti, kakak akan membiarkan mu untuk mencobanya.."
Ucap Randy, membalas ucapan daripada Sherly..
Beberapa menit setelah itu, mereka berdua keluar dari kamar mandi dan Sherly langsung menuju kamar tidurnya dengan hanya mengenakan handuk putih untuk menutupi tubuhnya..
Randy langsung mengenakan celana jens berwarna biru yang sudah memudar di bahgian paha dan pantatnya serta baju T putih dan juga baju jas hitam yang Melly belikan sebelumnya..
Setelah merasa rapi, Randy keluar dari kamar tidurnya dan langsung turun menuju meja makan untuk memulai sarapan paginya bersama Melly yang sudah awal menyiapkannya..
Beberapa saat kemudian, Sherly juga keluar dari kamar tidurnya dan turun menuju meja makan tersebut dan bersarapan bersama sama ibunya dan juga Randy..
Randy dan juga Sherly, saling tersenyum saat tatapan mata mereka berdua bertemu sambil memasukkan roti bakar yang di sediakan oleh Melly di depan mereka berdua..
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi..
Mereka bertiga meninggalkan daerah komplek perumahan tersebut dan menuju kampus Sherly..Melly juga menunjukkan laluan yang harus Randy lalui, saat menghantar Sherly ke kampusnya..
15 menit kemudian, mereka tiba di depan pintu gerbang kampus tersebut dan Sherly langsung keluar dari mobil ibunya..Melly dan juga Randy, keluar dari mobil tersebut untuk memberikan pelukan kepada Sherly..
Setelah memeluk dan mencium pipi ibunya, Sherly memutar dan menuju ke tempat Randy berdiri dan memeluknya sambil menggenggam milik Randy yang sedang tidur sambil tersenyum..
"Kak Randy, jangan lupa menjemput ku lebih awal siang hari nanti.."
"Jika kak Randy lewat, kakak harus mentraktir ku makan siang.."
Ucap Sherly sambil tersenyum dan menatap Randy..
"Baik lah, adek Sherly yang nakal.."
"Cepat masuk ke kampus dan belajar dengan rajin.."
Balas Randy kepada ucapan Sherly sebelumnya..
Beberapa saat kemudian, setelah mencium pipi Randy, Sherly langsung melangkah masuk ke dalam kampus dan melewati pintu gerbang tersebut dengan suasana hati yang sangat senang dan gembira..
Randy dan juga Melly, hanya menatap kepergian Sherly sambil tersenyum dan melihat sekeliling daerah tersebut serta menatap wajah-wajah siswa dan siswi yang berada di pintu gerbang tersebut..
Setelah berpaling dan melambaikan tangannya ke arah Randy dan juga ibunya, Sherly mempercepatkan langkah kakinya menuju ruang kelasnya..
"Randy..sepertinya putri ku sangat senang dengan mu.."
"Aku harap, kamu bisa menjaganya seperti adek kandung mu sendiri.."
"Dalam masa yang sama, jangan lupa bahwa kamu juga adalah milik ku.."
"Baik lah, bibi ku yang cantik.."
"Aku akan menjaga kalian berdua, dengan sebaik dan sebisa mungkin serta tidak akan menyia-nyiakan kebaikan yang kalian berikan kepada ku.."
Ucap mereka berdua secara bergantian sambil tersenyum..
Beberapa menit setelah itu, Melly dan juga Randy, langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan daerah kampus tersebut dan menuju ke kantor perusahaan milik Melly..
Melly juga menunjukkan laluan yang Randy harus lalui untuk menjemput Sherly, setelah dia selesai kuliah siang hari nanti..Randy hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan menggenggam telapak tangan Melly..
Setelah berkendara selama 20 menit, Melly dan juga Randy tiba di depan gedung perusahaan kosmetik kecantikan milik Melly dan memakir mobil tersebut di depan gedung itu..
Beberapa karyawan wanita dewasa yang juga baru saja tiba di depan pintu gedung tersebut, menundukkan kepala mereka dan menyapa Melly..
"Selamat pagi Nyonya Melly.."
"Selamat pagi Nyonya Melly.."
"Selamat pagi Nyonya Melly.."
Ucap karyawan tersebut kepada Melly yang juga direktur utama mereka semua..
"Selamat pagi semuanya..teruskan tugasan kalian semua.."
"Tapi, sebelum itu..biar aku perkenalkan pria ini kepada kalian semua.."
"Dia, Randy Rinaldy..dia juga seorang pemandu dan juga pengawal peribadi ku, mulai saat ini.."
Ucap Melly sambil memperkenalkan Randy kepada karyawan-karyawan Melly, yang ada di depan pintu masuk perusahaan miliknya itu sambil menatap wajah mereka semua..
Setelah berkenalan dengan Randy, karyawan-karyawan tersebut langsung pergi untuk memulai tugasan mereka semua..
Melly membawa Randy untuk naik ke lantai atas gedung tersebut, di mana kantor Melly serta beberapa petugas tertinggi perusahaan itu berada..
"Selamat pagi, Bu Melly.."
"Siang hari nanti, Bu Melly akan mengadakan rapat dengan beberapa rakan bisnis kita.."
"Apa Bu Melly akam meneruskannya..?"
Ucap seorang karyawan yang juga merupakan asisten Melly di perusahaan tersebut..
"Selamat pagi, Nona Rubby.."
"Teruskan saja..aku juga tidak punya urusan lain siang ini.."
"Dan, kenalkan ini..dia Randy Rinaldy.."
"Dia juga, merupakan seorang pemandu serta pengawal peribadi ku.."
Ucap Melly membalas ucapan daripada asistennya itu, sambil memperkenalkan Randy kepadanya..
"Selamat pagi dan salam kenal, Nona.."
"Selamat pagi dan salam kenal juga, Tuan Randy.."
"Panggil nama saja, Nona.."
"Tidak perlu terlalu sungkan.."
"Baik lah, Randy.."
Ucap mereka berdua secara bergantian dan saling berbalas ucapan sambil tersenyum..
Setelah itu, Melly mengajak Randy untuk masuk ke dalam ruangan kantornya dan langsung mengunci pintu kantor tersebut dari dalam serta menutupi sebahgian dinding kaca kantor tersebut dengan tirai yang tersedia..
Nona Rubby yang melihat situasi tersebut, sangat terkejut dan merasa heran, kerana Melly tidak pernah menutupi kantor tersebut, selama ini..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel