Setelah keluar dari kantor pak Remy, Randy mengajak Maya untuk naik ke kamar tidur mereka berdua dan berbicara sesuatu bersamanya..saat berada di dalam kamar tidur mereka, Randy dan juga Maya langsung berpelukan dan berciuman hangat..
Sambil melepaskan pakaian yang mereka kenakan, keduanya melakukan pertarungan ranjang yang panas dan seketika, desahan dari Maya, mulai memenuhi ruang kamar tersebut..
"Aaahhhh...Aaahhhh.."
"Ran..lebih keras dan lebih dalam lagi.."
"Eerrmmm..Aaahhhhh.."
Desah Maya, sambil menikmati dorongan dan hentakan milik Randy di dalam lobang sempit mahkota m8liknya..
Setengah jam kemudian, keduanya mencapai puncak kenikmatan yang mereka cari..
"Randy sayang..aku sudah mau keluar.."
"Aaahhhh...Aaahhhhh.."
"Aku juga Sayang.."
"Ran...Aaaahhhhhh..."
Ucap keduanya bergantian sambil mendesah dan menyemburkan cairan kenikmatan mereka berdua secara bersamaan..
Dengan nafas yang terengah engah, mereka berciuman sambil berpelukan dan menikmati momen kebersamaan mereka berdua..Randy juga meninggalkan kiss mark di kedua buah dada Maya, sebelum mengeringkan tubuh mereka yang sudah basah dengan peluh mereka berdua..
"Maya..aku akan pergi sebentar lagi.."
"Dan kamu tidah perlu khuatir, kerana aku akan sering melihat mu di sini nanti.."
"Ran..aku akan tetap menunggu mu di sini.."
"Dan tidak akan pernah melupakan mu, buat selamanya.."
"Walaupun kita akan berjauhan setelah hari ini.."
Ucap keduanya bergantian dan saling berbalas ucapan..
Setelah itu, Randy mengenakan pakaian lusuh dan lamanya serta mengemasi yang lainnya ke dalam tas pakaiannya, untuk di bawa ke rumah Melly..
Mereka berpelukan beberapa menit, sebelum keluar dari kamar tidur tersebut, setelah mengenakan pakaian mereka berdua..Randy juga tidak lupa untuk meminta nomor ponsel Maya, agar mudah baginya untuk menelpon Maya suatu saat nanti..
Setelah berpamitan kepada Maya di lantai dasar gedung restoran tersebut, Randy melambaikan tangannya kepada Maya dan langsung meninggalkan daerah restoran tersebut dan menuju ke tempat parkir mobil Melly..
Maya yang sedikit merasa sedih, meneteskan air matanya dan membasahi pipinya yang halus dan putih bersih..
'Ran..aku sangat menyintai dan menyayangi mu..'
'walaupun kita tidak akan bersama lagi, aku sangat menikmati setiap saat kebersamaan kita selama ini..'
'aku akan tetap menunggu mu di sini, sehingga kamu muncul di depan ku..'
Gumam Maya di dalam hatinya sendiri..
Beberapa menit kemudian, setelah mengusap air mata di pipinya, Maya kembali masuk ke dalam restoran tersebut dan melanjutkan tugasnya..
Riana yang sudah kembali bekerja, dapat melihat dengan jelas, apa yang sedang terjadi kepada teman sekerjanya itu dan hanya tersenyum tipis melihat wajah Maya yang bersedih..
Riana juga, sudah mengetahui dan dengan siapa Randy bersama saat ini, kerana dia telah melihat Randy dan juga Melly saat berada di dalam KB Night Club semalam..
Dia juga, tertanya tanya..mengapa Randy bisa bersama wanita paruhbaya seperti Nyonya Melly, walaupun masih terlihat seperti wanita yang masih berusia sekitar 28-30 tahun tersebut..
Dan menurut pemerhatian Riana, Randy juga adalah seorang pria bayaran dan suka mendampingi wanita yang lebih tua darinya, untuk mendapat uang..tanpa dia ketahui, apa sebenarnya yang terjadi antara Randy dan juga Nyonya Melly..
Dengan senyum licik di sudut bibir Riana, dia berencana untuk membongkar kegiatan Randy kepada Maya dan akan coba memisahkan mereka berdua..
Sementara itu, di sisi lain..
Setelah meninggalkan restoran tersebut, Randy langsung masuk ke dalam mobil BMW merah milik Melly dan menuju komplek perumahan yang di diami olek Melly dan juga putrinya, Sherly selama ini..
Melly dan juga Sherly, tidak ingin makan siang di restoran tersebut kerana ingin memasak masakan yang special untul Randy dan juga putrinya..mereka juga, singgah di sebuah pasar sayur untuk membeli beberapa jenis bahan untuk membuat hidangan special tersebut..
"Sherly, Randy..ibu akan memasak hidangan untuk makan siang kita di rumah.."
"Dan mulai saat ini, kita akan sering makan di rumah dan hanya sesekali makan di luar.."
"Wahhh!!!..itu suatu yang sangat mengasyikkan, ibu.."
"Kamu benar Sherly..masakan ibu mu, pasti sangat enak.."
"Eya, kak Randy..sudah lama ibu tidak memasak di rumah.."
"Aku juga, sudah rindu dengan masakannya.."
"Kalian berdua tenang saja..ibu akan membuat hidangan yang sangat special, untuk makan siang kita bertiga.."
Ucapa mereka bertiga secara bergantian dan saling berbalas ucapan..
10 menit kemudian dan setelah meninggalkan pasar sayur tersebut, mobil yang di kendarai oleh Melly, tiba di pintu gerbang komplek perumahan tersebut dan langsung menuju halaman depan villa milik Melly..
Setelah berada di dalam villa yang sederhana itu, Randy langsung beristirehat di ruang tamu villa itu dan Sherly pula, langsung naik menuju kamar tidurnya untuk membersihkan tubuhnya..
Sementara Melly pula, langsung ke ruang dapur untuk memulai memasak hidangan makan siang mereka bertiga..
Randy yang memerhati situasi tersebut, langsung berdiri dari sofa dan melangkah menuju ruang dapur dan memeluk Melly dari belakang..
"Bi Melly..jangan tergesa gesa..lepaskan dulu pakaian kantoran mu ini.."
Ucap Randy sambil mencium leher Melly dari belakang dan memeluk tubuh Melly yang ramping..
"Ran..hati-hati, nanti terlihat oleh putri ku.."
"Aku akan naik ke kamar sebentar untuk berganti pakaian.."
Ucap Melly membalas ucapan dari Randy..
Setelah itu, Melly langsung memutar tunuhnya dan mencium bibir Randy beberapa saat lalu melangkah menuju kamar tidurnya di lantai atas villa tersebut..
Beberapa menit kemudian, Melly yang sudah menukar pakaian olahraganya, kembali ke ruangan dapur dan melanjutkan tugasnya untuk memasak hidangan makan siang mereka bertiga..
Sherly juga turut membantu ibunya di dapur, setelah selesai membersihkan tubuhnya selama 15 menit sebelumnya dan langsung ke ruangan dapur..
Note: pls like and comment..tq
Share this novel