47

Short Story Series 18705

Sudah seminggu layanan Sakinah padanya sangat dingin. Sepatah ditanya, sepatah dijawab. Baru Yusuf perasan, sepanjang dia bergelar suami pada Sakinah, tidak pernah Sakinah lokek dengan senyuman. Tapi, untuk kali pertama dia merasakan kehilangan seri harinya. Dia menggaru kening tebalnya memandang Sakinah yang sedang membelakangkannya.

Macam mana nak pujuk dia ni.

Yusuf menghampiri Sakinah yang sedang membasuh pinggan mangkuk di sinki. Dipeluk pinggang ramping milik Sakinah.

" Sakinah, janganlah marah abang lagi. Dah seminggu kita macam ni." Pujuk Yusuf, dagunya diletakkan di bahu Sakinah. Di kucup lembut.

Sakinah diam, membiarkan Yusuf bercakap seorang diri.

" Sakinah..." Panggil Yusuf lagi. Tetap Sakinah buat derkk dia saja. Geram Yusuf dengan Sakinah yang sudah pandai keras kepala ni.

" Sakinah sayang..." Panggil Yusuf lagi. Oh tak dengar ya. Yusuf menggigit bahu Sakinah.

" Auwww..." Jerit Sakinah.

" Ha, tak dengar lagi kan..." Ujar Yusuf dengan sengihan.

" Sejak bila jadi vampire ni?" Tanya Sakinah geram. Dia gigit bahu aku? nasib berlapik tak adalah sakit sangat.

" Sejak, dapat isteri pekak.." Jawab Yusuf dengan bersahaja.

" Huh... sedap je gigit orang." Sakinah pusingkan badannya menghadap Yusuf. Dia masih dalam rangkulan Yusuf. Dengan cepat Yusuf mencium bibir Sakinah. Laju dan sekejap.

"chupp"

Sakinah terdiam.

" Abang mintak maaf, abang tak cintakan Hania. Abang cintakan Sakinah dan baby kita ni." Ujar Yusuf tiba-tiba dan tangan kanannya memegang perut Sakinah yang masih kempis itu.

" Mana abang tahu?" Tanya Sakinah dengan wajah berkerut.

" Abang nampak pregnancy test dekat dalam tong sampahlah. Tak sangka ya, ada orang tu cemburu. Cemburu tu, tandanya sayang. Sakinah sayang abang ya?" Tanya Yusuf dengan nada nakal.

" Ofcouse i do..and I love you.." Jawab Sakinah manja kepala dilentokkan didada Yusuf. Yusuf mengeratkan pelukannya.

" Love you too sayang... dah maafkan abang belum?" Tanya Yusuf lagi.

" No.. abang kena denda dulu baru Sakinah maafkan abang."

" Ok. Denda apa tu?"

" Abang sambung basuh pinggan mangkuk ni, lepastu masak untuk tengah hari." Arah Sakinah dengan muka tanpa senyuman.

" Ok, abang menurut perintah. Sebelum tu, nak hadiah dekat sini." Ujar Yusuf sambil meletakkan jari telunjuknya dibibirnya. Sakinak mencebikkan bibirnya dan berlalu pergi.

" Sampai hati....." ucap Yusuf sedih.

" Malam nantilah baru ada feeling.." Ujar Sakinah dengan nakal.

" Yeahhhh.." Yusuf bersorak gembira. Kenapa dia gembira sangat? sebab sudah seminggu Sakinah tidur dibilik sebelah, malam ni Sakinah akan kembali semula di bilik mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience