Maafkan Aku

Romance Series 2771

Sesampainya di Vila Diamon. Steve lantas segera membaringkan tubuh Lili yang masih tak sadar. Di bawanya Lili menuju kamar pribadi miliknya.

"Reno... Cepeat panggil dokter Glen kemari.." Perintah Steve pada Reno yang sedari tadi menemani tuannya.

"Bibi Yang.. tolong siapkan makanan secepatnya...!!" Perintah Steve pada Bibi Yang. Sedari tadi setia menemani tuannya dengan perasaan heran. Sudah lama tuan nya itu tidak membawa pulang wanita ke Vila. Sebab terakhir kali Steve Mambawa wanita adalah 5 tahun yang lalu. Dan entah kemana Dona pergi tanpa pernah kembali samapai saat ini.

Dona adalah kekasih Steve di masalalu. 5 tahun yang lalu Dona tiba-tiba pergi tanpa pesan pada Steve. Hal itu membuat Steve menjadi dingin dan keras. Bahkan kepergian Dona tepat saat ibu Steve meninggal. Di saat Steve membutuhkan Dona untuk menenangkan dirinya. Dona malah hilang entah kemana. Steve berusaha mencari, namun hasilnya percuma.

Tak butuh waktu lama dokter Glen pun datang. Dia memeriksa keadaan Lili

"Tuan... gadis ini kelelahan dan stress. Biarkan dia beristirahat. Dan saya sudah memberikan multivitamin untuknya." Ucap Dokter Glen pada Steve yang bersandar di pintu dengan melipatkan tangannya pada dada bidang miliknya. Sembari pandangan nya tak pernah lepas pada Lili.

" Terimakasih dokter Glen... Anda boleh pergi."
Ucap Steve.

"Baik tuan.. Saya permisi." Jawab dokter Glen.

Setelah dokter pergi meninggalkan ruangan. Steve lantas berjalan pelan menuju ranjang dimana Lili masih tertidur. Setelah melihat Lili, ada rasa bersalah yang amat besar pada diri Steve.

"Maaf ... Lili." Batin Steve.
"Sial... kenapa tiba-tiba mata ini serasa tak nyaman" Ucap Steve pada dirinya sendiri, sembari mengusap air mata. Yang entah kenapa datang tanpa diundang. Steve benar-benar merasa tak tega dan bersalah pada Lili. Steve memberanikan diri memegang tangan Lili. Dan ada rasa ingin mencium tangan Lili. Steve memberanikan diri menciumnya. Dan terus berkata maaf dalam batinnya.

"Bangunlah... agar aku bisa mendengar kamu memaafkan aku.. " Ucap Steve lembut , sembari melihat Lili yang masih tertidur dan memegang lembut kening Lili dengan menggerakkan pelan jemari miliknya. Steve merasa Lili sangat cantik dan manis saat tertidur. Polos dan Lembut. Bibirnya yang mungil menambah kecantikan Lili.

"emhhhhh........"
Rintih Lili yang dengan pelan membuka matanya. Melihat langit-langit dan ia merasa bukan berada di rumahnya. Kemudian ia melihat sekeliling dan terkejut. Steve masih duduk di atas ranjang disampingnya.

"Maaf... tuan."
Ucap Lili dan langsung menarik tangan miliknya ,yang sedari dari tadi di pegang lembut oleh Steve.

"Jangan bergerak... !!!" Pinta Steve pada Lili yang berusaha ingin bangun dari tempat tidurnya.

"Maaf Pak Direktur... Saya sekarang dimana..?? Ini bukan rumah saya.. Saya ingin pulang. " Lili yang semakin tersadar berkata pada Steve, Ia masih takut jika Steve kembali melakukan hal yang tak seharusnya dan meminta dokumen lagi. Serasa segera ingin pergi dari sisi Steve.

"Ini rumah saya..."

"Hah.... ??? Maaf saya harus pulang. Saya akan berusaha mencari dokumen milik anda. " Jawab Lili sembarangan, agar Steve membiarkan dirinya pergi.

"Kemana kamu akan mencari ?? " Tanya Steve asal.

"Sa... saya tidak tau pak.." Jawab Lili gagap dan ketakutan dengan menundukkan kepala.
" Maaf Pak Direktur, saya tidak tau dimana dokumen itu. " Jawab Lili dengan suara yang semakin pelan.

"Lili... Maaf.." Ucap Steve dengan menundukkan kepala. Merasa malu dan bersalah pada Lili. Memalingkan tubuhnya tak berani menatap Lili.

"Eh.... Dia minta maaf ??? Seorang CEO besar. meminta maaf pada ku ?? " Dalam batin Lili.

"Tuan.. eh...maaf Pak Direktur.. Saya tidak tau. Apakah saya bisa memaafkan anda. Apakah bisa kembali seperti semula. Jika saya memaafkan anda ??" Ucap Lili sembari berdiri pelan. Dan sambil berjalan.

"Aku mohon... maafkan aku. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahan ku. Aku akan... " Ucap Steve memohon sembari mencegah Lili pergi dengan menahan tangan Lili.

"Akan melakukan hal yang sama lagi ???" Potong Lili dengan ucapan Steve. Tak ingin memandang wajah Steve. Tak ingin teringat ketidak Adilan Steve pada dirinya.
"Hentikan Pak... Jika anda ingin bertanggung jawab. Saya tidak punya hak. Saya permisi" Sembari berusaha melepaskan genggaman Steve.

"Baik..." Ucap Steve , Sontak Lili terhenti langkahnya. Tapi Masih tidak ingin melihat Steve.
"Aku akan membawa diriku ke kantor polisi. Tapi aku mohon. Maafkan aku." Ucap Steve dengan menundukkan kepalanya. Dan entah kenapa ada air mata di sana.

" Aku rasa... orang seperti anda . Mana mungkin akan berbuat demikian. Anda memiliki uang yang berlimpah. Mungkin dengan posisi anda saat ini. Tidak ada polisi yang berani mengurung anda."
Ucap Lili dengan sedikit rasa kesal di sana. Dan dengan cepat ia pergi dari vila itu.

"Bruuukkkk......"

Tiba-tiba Steve meletakkan siku kakinya di lantai. Dengan air mata yang tanpa sadar kenapa terus mengalir.

" Lili... aku bersalah pada mu. Aku tidak seharusnya seperti ini. Maafkan aku. Atau mungkin. Aku memang tidak seharusnya di maafkan." Batin Steve.

Reno yang melihat Lili sudah pergi. Kemudian menghampiri Steve. Ingin melihat kondisi tuannya.

"Nona... apa anda tidak ingin makan dulu. Bibi sudah buatkan makanan untuk Nona. Anda masih lemas. Istirahat lah dulu."
Ucap Bibi Yang menghadang Lili. Saat melihat Lili berjalan pergi ingin meninggalkan Vila Diamon.

"Maaf bibi saya masih ada urusan. Jadi saya permisi. Terimakasih atas tawaran nya" Jawab Lili sopan. Dengan sedikit membungkuk kan badannya. Dan kemudian pergi meninggalkan Vila Diamon.

"Haishhhh... ada apa dengan Nona itu dan tuan muda.. " Batin Bibi Yang heran.

"Reno... antar aku ke kantor polisi !!" Pinta Steve pada Reno. Yang tadi sudah masuk berdiri di depan pintu kamar milik Steve. Dengan posisinya yang masih sama.

"Kantor Polisi ??? Tapi tuan.. apa saya boleh bertanya kenapa..?" Tanya Reno kembali heran.

"Mungkin tempat ku memang di sana.. Aku harus di kurung. Aku tak pantas berkeliaran bebas. " Ucap Steve lemas.

"Mangsut tuan??? tapi tuan... Apa yang anda katakan. Lalu bagaimana dengan Liu Grup."
Ucap Reno kembali. Yang sudah tau apa yang di alami tuannya.

" Serahkan semua aset Liu Grup pada Noman. Aku tidak ingin menjalankan nya lagi. "

"Tapi tuan... tuan yang sudah bersusah payah membangun Liu Grup. Bagaimana bisa tuan serahkan pada Noman." Bantah Reno tak terima.

"Jangan kau panggil aku tuan... Aku bukan tuan mu sekarang. Bukankah Noman menginginkan Lui Grup. Bahkan dia suka dengan cara kotor ingin mengambil Liu Grup. Sekarang berikan padanya. Mungkin Ayah juga akan senang. " Ucap Steve sambil berdiri perlahan.

"Tapi tuan... " Ucap Reno masih tak terima.

" Antarkan aku sekarang. mungkin ini permohonan terahir ku pada mu." Ucap Steve dengan berjalan pelan keluar dari kamar itu.
Dan meninggalkan Vila Diamon.

Tak butuh waktu lama. Sampailah mereka di kantor polisi. Steve menyerahkan dirinya. Mengakui semua kesalahannya. Pihak kepolisian awalnya tak percaya. Namun Steve untuk sementara ditahan dengan polisi berusaha mencari Lili untuk mencari tau lebih kebenaran nya.

--Disaat yang bersamaan--

"Aku lapar sekali.. aku seharusnya tadi makan dulu di Vila milik laki-laki gila itu. Tapi aku mana mau makan makanan miliknya." Ucap Lili berbicara dengan dirinya sendiri. Kesal.

Tak terasa Lili terus berjalan pelan. Melihat ada kedai mie di sana. Dia ada sedikit uang di saku kemeja kerjanya. Kemudian dia duduk disana untuk makan mie instan. Dekat dengan kantor polisi.Memang tepat didepan kantor polisi.

"Eh... kantor polisi... ?? Haha...mana mungkin dia kesana. Laki-laki seperti dia tidak mungkin masuk penjara. " Ucap Lili berbicara dengan dirinya sendiri. Sembari menyantap mie yang sudah dihidangkan kedai itu.

"Emmm....???? Bukankah itu sekertaris laki-laki itu.. ??" Batin Lili melihat Reno yang masih berdiri di depan pintu kantor polisi. Dengan mengarahkan beberapa orang didepannya.

APA YANG SEBENARNYA TERJADI. KENAPA RENO MENGARAHKAN ORANG ?? SIMAK KELANJUTAN CERITANYA. JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA YA... BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT... TERIMAKASIH

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience