Menerima Permintaan Steve

Romance Series 2771

Setelah Lili selesai mandi. Ia lantas langsung berjalan menuju meja makan. Bahkan sesungguhnya ia juga sangat lapar. Ia juga ingin segera mendengar apa yang Steve inginkan dari nya.

"Eh.... Dia masak ??? Dia bisa memasak juga. ?? Dia sangat tampan sekali.." Batin Lili yang melihat Steve sedang memasak. Dengan lengan kemeja miliknya yang di lipat hingga ke siku. Jam tangan Rolex hitam melingkar di pergelangan tangannya. Membuat manis tangan Steve. Lili masih terus memperhatikan Steve. Wajahnya yang hampir sempurna. Kulitnya yang putih hidungnya yang mancung dan bibirnya yang merah. Membuat indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini. Lili semakin kebawah melihat dada bidang milik Steve. Semakin terkagum melihatnya.

"Apakah masih belum selesai memandang keindahan yang ada pada tubuhku." Ucap Steve yang sebenarnya sudah menyadari keberadaan Lili. Dengan sedikit senyuman. Menambah eloknya wajah Steve. Ia sudah menyelesaikan masakannya.

"Eh..... maaf tuan. Aku tidak berani. Aku hanya kagum. Ternyata anda bisa memasak juga." Jawab Lili malu dan sedikit berbohong. Wajahnya menjadi merah menahan malu.

"Duduklah.... dan makan makanan yang aku masak. Aku membuatkan bubur ayam untuk mu." Ucap Steve sembari membawa masakan nya dan meletakkan nya di atas meja.

"Eh...??? terimakasih tuan.. " Ucap Lili yang ternyata Steve membantu Lili duduk dengan Manarik kursi agar Lili tak kesulitan untuk duduk.

"Aku belajar memasak saat aku pindah di Vila ini. Walaupun ada Bibi Yang. Aku tetap ingin bisa mandiri. Bibi Yang pula ,yang mengajari ku memasak. Makanlah... " Ucap Steve sembari duduk dan dengan sedikit harapan semoga Lili menyukai masakannya.

Setelah Lili makan masakan Steve. Ia tak menyangka, ternyata masakan Steve juga sangat enak. Bahkan Lili habis 2 mangkuk bubur. Steve yang melihat nya sangat senang.

"Emm... tuan dimana Bibi Yang.??, Bukankah tadi tuan menyuruh nya memasak. ??" Tanya Lili heran.

"Kenapa mencari Bibi yang... ?? Jika ada aku disini ??.." Jawab Steve menggoda Lili.

"Tidak tuan tidak... saya hanya bertanya saja.." Ucap Lili
"Tuan.. saya sudah menyelesaikan makanannya. Seperti yang tuan katakan. Apa yang anda butuhkan atas ucapan terimakasih saya." Tanya Lili agar bisa segera pergi dari vila itu.

"Tinggal lah disini... !!!!" Ucap Steve sembari masih menyantap pelan makanan milik nya.

"Tinggal di sini ??? Apa yang dia bicarakan. Dasar gila.." Batin Lili sedikit terkejut.
"Maaf tuan, bisakah anda memberikan permintaan lain.??" Ucap Lili pada Steve.

"Tidak ada... " Jawab Steve Singkat.

"Saya bukannya menolak. Tapi saya tidak bisa dan tidak mungkin ...."

"Apakah kau akan kembali ke kontrakan mu dengan hidup sebatang kara. Apa kau tidak berfikir Devian akan datang menemui mu lagi. Aku akan tidur di kamar tamu. Kamu tidurlah di kamarku. Aku tidak akan melakukan apapun padamu."
Potong Steve pada ucapan Lili. Sambil menghentikan makannya kemudian melihat ke arah Lili.

"Apa.. tidur di kamar tuan??? Eh... tidak tidak tidak usah.." Jawab Lili sembari mengangkat kedua tangan dan menggerakkan nya , Yang mengisyaratkan tidak.

"Tapi apa yang dia katakan ada benarnya juga. Atau aku sementara tinggal disini beberapa hari untuk melindungi diriku. Dan aku akan pindah mencari kontrakan baru setelah aku mendapat gaji " Dalam batin Lili sambil menunduk kan kepalanya untuk berfikir.

"Baiklah kalau kamu tidak mau. Saya juga tidak menjamin bagaimana keselamatan mu terutama dari Devian." Ucap Steve, Walaupun sebenarnya Ia ingin Lili tetap tinggal.

"Eh.... baik lah tuan.. Saya akan tinggal di sini untuk beberapa hari saja. Nanti setelah saya mendapat gaji. Saya akan pergi dari sini. Tapi biarkan aku yang tidur di kamar tamu." Ucap Lili berani.

"Yes.... yeah yeah akhirnya dia menyerah" Batin Steve kegirangan. Dengan sedikit menahan tawa di sana.

"Baiklah kalau itu mau mu. Jangan panggil aku tuan mulai sekarang. Panggil aku Steve. Dan satu lagi. Aku tidak ingin kau bekerja menjadi cleaning servis. Jadilah asisten pribadiku." Ucap Steve dengan rentetan permintaan.

"Asisten tuan.....? Eh maaf Steve... Bukankah sudah ada tuan Reno?? Bahkan aku hanya lulusan SMA saja...?? " Tanya Lili heran.

"Pekerjaan Reno sudah banyak. Aku terkadang merasa dia tidak memiliki waktu untuk istirahat. Bantulah dia. Kau hanya menyiapkan keperluan ku saja tidak perlu menangani proyek terlalu dalam." Ucap Steve dengan alasan, Agar Lili semakin dekat dan menempel padanya.

"Begitu ya..." Lili menundukkan kepalanya dan kembali berfikir.
"Baiklah... saya akan mencobanya..." Ucap Lili yakin.

Setelah mereka berdua menyelesaikan makan malam. Mereka lantas pergi menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Ditengah malam. Steve mendatangi kamar Lili. Dia adalah sang pemilik rumah. Bisa membuka kamar manapun dengan menggunakan kunci cadangan. Dengan berjalan pelan Steve mendatangi Lili yang masih tertidur lelap. Steve melipatkan siku kaki miliknya. Takut membuat Lili terbangun Steve tidak naik diatas ranjang. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Lili.Dan mengucapkan selamat malam dengan suara lembut sembari mencium kening Lili pelan.

"Akhirnya kamu ada di dekatku sekarang jangan pergi lagi. Aku akan menjaga mu. Lili... bolehkah aku mencintai mu...??? Bahkan mungkin jika kamu tidak bisa mencintai ku. Biarkan aku yang mencintaimu. Atau mungkin aku bisa mencoba untuk membuat mu jatuh cinta padaku" Ucap Steve sangat pelan agar tak membuat Lili terbangun.

Jemari Steve yang memegang lembut wajah Lili yang halus. Sangat cantik dan manis wanita yang ada di hadapannya. Ketika ibu jari Steve ada di mulut Lili. Steve tak tahan ingin mencium bibirnya. Seperti Siang tadi. Steve mengulangi lagi. Mencium lembut bibir Lili. agar tidak sampai terbangun.
Steve sangat bahagia melihat Lili, serasa semangat nya hidup kembali. Jauh hidup dari sebelumnya.

Keesokan paginya. Lili yang sudah bangun dan rapi dengan baju kerja yang sudah di siapkan Steve, Berjalan menuju meja makan. Steve yang melihat Lili mengenakan jas dan rok pendek sedikit diatas lutut. Dan sepatu hak yang tak terlalu tinggi. Membuat Lili nampak dewasa dan anggun.

"Stev... apakah ada yang aneh pada diriku" Ucap Lili sembari membenarkan baju yang sebenarnya sudah rapi.

"Tidak ada" Jawab Steve singkat.

" Sore nanti.. Setelah pulang kerja. Kita akan menghadiri Pesta amal di Hotel Glass. Kamu harus menemani ku kesana." Pinta Steve

"Baik tuan... eh... Steve." Jawab Lili.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di kantor LIU GRUP. Tapi karena permintaan Lili yang tak ingin turun di depan pintu masuk gedung Liu Grup. Ia meminta Steve untuk menurunkannya sedikit jauh dari gedung. Lili masih belum siap mendengar pertanyaan-pertanyaan karyawan yang tahu perubahan dirinya menjadi asisten Steve. Sesampainya di ruangan Steve. Lili nampak kebingungan dengan pekerjaan nya. Reno menyadari dan menghapirinya. Memberitahu apa yang harus dikerjakan. Steve yang melihatnya merasa cemburu dengan Reno yang dekat dengan Lili. Merasa tuannya ada perubahan pada wajahnya. Lantas Reno menghentikan niatnya membantu Lili. Reno tertawa kecil melihat tingkah Steve.

TEMAN-TEMAN MAU TAU KELANJUTAN KISAH STEVE DAN LILI. SIMAK TERUS YA NOVEL INI. JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORIT NYA. AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UNTUK MEMBUAT NOVEL INI MENJADI BERKEMBANG.. BYE BYE

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience