Kelicikan Noman

Romance Series 2771

" Kakak.... Sangat menyenangkan sekali merebut apa yang menjadi milikmu. Mungkin aku juga akan merebut wanita di sampingmu. Jika kamu lengah menjaganya. Seperti hal nya dokumen Young Gold yang aku ambil darimu... ha .ha.. haa" Ucap Noman berbisik dekat dengan telinga Steve. Sehingga Lili yang masih berdiri di samping Steve, tak bisa mendengar apa yang Noman katakan pada Steve.

Selama ini. Noman selalu berusaha ingin menghancurkan Steve. Noman selalu merasa
iri dengan keberhasilan Steve.

"Brengsek......" Teriak Steve dengan tangan yang sudah ada dekat dengan wajah Noman.

"Steve... " Teriak Lili sambil menahan Steve agar tidak memukul Noman. Steve kemudian menoleh ke arah Lili. Lili lantas menggeleng kan kepalanya yang mengisyaratkan Jangan.

"U....... Nona cantik... Terimakasih atas kebaikan mu menolong ku. Aku akan menantikan pertemuan kita kembali" Ucap Noman sembari ingin menyentuh wajah Lili lagi. Kemudian Lili berusaha menghindar.

"Ba****an..... Singkirkan tangan mu darinya..." Ucap Steve geram menarik kerah Noman dengan paksa. Dan hampir memukul nya lagi.

"Steve..... hentikan..." Ucap Lili sambil terus menahan Steve dengan memegang tubuh Steve.

"Terimakasih Nona... saya pergi dulu... aku akan merebut nya dari mu kakak... ahaha hahahah...." Ucap Noman pada Steve sembari berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Steve...tenanglah... tenangkan dirimu..." Ucap Lili sembari memegangi lengan Steve dan sebentar menepuk dada bidangnya. Agar Steve tenang.

Steve yang masih dengan nafas tidak stabil. Berusaha menstabilkan nafasnya. Menghela nafas keras agar nafasnya bisa kembali normal. Sembari sejenak mejamkan matanya dan membukanya kembali perlahan untuk mengatur emosinya yang meledak-ledak.

"Lili bolehkah aku bertanya padamu ..???" Ucap Steve.

Lili yang melihat wajah Steve yang lebih serius. Bahakan lebih serius dari biasanya. Membuatnya terheran. Dan berusaha patuh mendengar apa yang akan Steve katakan padanya.

"Bertanya lah...Aku akan mendengar kan dengan baik.." Ucap Lili.

"Lili.... maukah kamu menemani ku,menjadi milik ku dan tidak meninggalkan ku. Apapun yang terjadi.. ?" Ucap Steve. Yang tak berani menatap wajah Lili. Takut akan kecewa dengan jawaban Lili. Apalagi dengan perkataan Noman yang ingin mengambil Lili dari Steve.

"eh... apa yang dia katakan.. " Batin Lili terkejut dengan ucapan Steve.

Kemudian tertunduk dan berfikir. Walaupun mengatakan iya. Lili merasa tidak pantas bersanding dengan Steve. Dalam benak Lili, Steve bisa mendapatkan wanita yang lebih dari dirinya. Bahkan Steve bisa memilih yang lebih cantik darinya.

"Mana mungkin aku mengiyakan ucapan mu Steve. Walaupun pun dalam hatiku entah kenapa. Mengatakan iya. Seharusnya aku membenci mu bukan ?? tapi kenapa aku tidak bisa membenci mu. Dan sejak kapan benci itu hilang tanpa aku sadari." Batin Lili masih menunduk kan kepalanya.

"Steve... aku tidak tau.. Dan mungkin tidak mau.." Ucap Lili pada Steve dengan kepalanya yang masih tertunduk.

"Lili... Lihatlah aku." Ucap Steve. Sembari memegang dagu Lili dan mendongak kan kepalanya. Agar matanya menatap pada Steve.

"Aku ingin mendengar ucapan yang dari hati mu. Bukan dari pemikiranmu. Benarkah kamu tidak ingin bersamaku." Ucap Steve lembut dengan tangan yang masih menahan kepala Lili.

Mata Lili yang sedari tadi menahan tangis. Karena sesungguhnya ingin dekat dengan Steve tapi tak berani mengatakan iya. Lili takut, bagaimana dengan karir Steve. Jika Lili terus menempel pada nya. Pasti akan banyak orang yang mencela nya. Kini tak mampu tertahan. Air matanya datang tanpa diundang.

" Maat Steve.. air mata ku sangat kurang ajar. Ah... debu sialan.. kenapa bisa masuk ke mataku." Ucap Lili asal. Sembari mengusap air matanya. Dan berpura-pura membersihkan matanya , yang padahal tak ada debu di sana. Hanya untuk menyembunyikan kesedihannya.

"Lili... Aku tidak butuh jawaban dari bibirmu. Aku sudah tau jawabannya. Hati mu menginginkan nya. Benarkan Lili...??" Ucap Steve sembari memegang kedua lengan Lili.

Lili yang masih tertunduk. Kemudian menganggukkan kepalanya pelan. Ia sudah tak mampu menyembunyikan kebohongan hatinya lagi.
Steve yang senang dengan jawaban Lili. Langsung memeluk Lili dan mencium keningnya.
Senyum indah Steve, semakin menambah tampannya wajah Steve.

"Steve... hentikan... apa yang kamu lakukan.? disini banyak orang. " Ucap Lili malu sembari mendorong tubuh Steve pelan.

"Biarkan... biar semua tau kalau kamu milik ku sekarang. " Ucap Steve.

"Steve.... jangan... Bisakah kamu tidak berbuat demikian..?" Ucap Lili.

"Kenapa ??"

"Aku masih belum siap untuk itu. Apa kamu mau melihat para fans mu akan membunuhku.??" Ucap Lili.

"Baiklah tuan putri." Ucap Steve menggoda Lili. Wajah Lili semakin merah karena malu.

"Steve.....!!" Suara teriakan memanggil dirinya.

"Ayah.... ??" Ucap Steve sembari berjalan menuju ayahnya. Tanpa melepaskan gandengan tangan Lili.

"Ayah ingin bicara padamu.. ikut ayah.." Ucap Yohan

Steve yang berjalan. Kemudian tertahan karena Lili tak bergerak untuk mengikuti nya. Kemudian Steve berhenti sejenak dan mengajak nya untuk pergi bersama dengan dirinya. Steve takut jika terjadi sesuatu pada Lili. Lili tetap tak ingin ikut dengan Steve. Ia tak ingin mengganggu pembicaraan Steve dengan ayahnya.

"Kamu pergilah Steve.. Aku akan menjaga diriku disini. Tenanglah tuan muda. Aku bisa menjaga diriku." Ucap Lili sambil tertawa kecil.
"Pergilah cepat. Ayah mu semakin menjauh." Tambah Lili sembari mendorong tubuh Steve agar segera meninggalkannya. Untuk menemui ayahnya.

"Baiklah.. jaga dirimu. Jangan sampai menghilang." Ucap Steve

"Em.... siap bos.." Ucap Lili sambil membungkkan badannya dan memberi hormat sedikit bercanda.

Kemudian Steve pergi meninggalkan Lili dan berjalan mengikuti ayahnya. Menuju ke sebuah ruangan.

"Paman Sam sudah berbicara padaku. Dia sangat berterima kasih atas bantuan Noman dalam mendesain Young Gold. Dia juga bangga pada hasil karya Noman." Ucap Yohan pada Steve tanpa melihat wajah Steve. Dengan tubuhnya yang membelakangi Steve.

"Brengsek... Dia bahkan pandai sekali mencari perhatian Ayah dan paman Sam." Batin Steve geram.

"Dia tidak akan berhasil melanjutkan proyek Young Gold. Dan akan membuat Paman Sam kecewa. Karena kebodohannya menghancurkan kepercayaan Paman Sam." Ucap Steve.

"Apa kau mengutuk adik mu...? " Ucap Yohan mulai geram.

"Dia bukan adik ku..!!"

"Plakkkkkkk......"
Suara tamparan Yohan menampar wajah Steve.

"Jaga ucapan mu.. Anak tidak tau malu. !!!" Ucap Yohan membentak Steve.
"Ayah akan menjodohkan mu dengan anak rekan bisnis Ayah. Persiapkan dirimu untuk menghadiri pertemuan keluarga mereka." Tambah Yohan. Sembari berjalan pelan meninggalkan Steve.

"Aku tidak akan datang... Dan tidak akan pernah datang." Ucap Steve yang masih memegang pipi kirinya. Menahan sakit akibat tamparan Yohan.

Sontak langkah Yohan langsung berhenti.

"Selama ini aku hanya diam bagaimana ayah memperlakukan ku. Terlebih setelah ibu tiada. Dan wanita brengsek itu datang." Ucap Steve sembari pelan berdiri tegak.
*(Yang di maksud wanita oleh Steve. Adalah Cyntia ibu tiri Steve. )
"Aku sudah memiliki pilihan ku sendiri. Dan ayah tidak perlu repot-repot mencari kan ku pendamping." Tambah Steve.

"Apa kau sudah menjadi anak tidak berpendidikan setelah keluar dari rumah. Tinggalkan wanita itu. Dia anak Sutomo. Dia tidak pantas masuk dalam keluarga Liu." Ucap Yohan, yang sudah tau kalau Steve dekat dengan Lili. Melalui beberapa mata-mata yang dikirim olehnya. Sembari berjalan meninggalkan Steve.

"Aku akan memberikan 1 anak perusahaan pada Noman. Kita Lihat bagaimana dia bekerja. Jika Dia bisa berhasil. Aku akan menuruti perintah Ayah. Jika dia gagal, jangan pernah ayah mencampuri urusan hidup ku." Ucap Steve menantang sang Ayah. Karena kesal dia di perlakuan berbeda dengan Noman Kesabaran nya mulai habis. Membuat langkah Yohan terhenti kembali.

"Baik lah ... Lakukan sesukamu." Ucap Yohan dan sudah pergi meninggalkan ruangan itu.

"Brengsek.... Ayah bahkan mencampur i urusanku Sampai sedalam ini. Kita lihat, bagaimana anak kesayangan mu itu bekerja." Gerutu Steve setelah Yohan pergi meninggalkan nya.

Disaat yang bersamaan ketika Steve berbicara dengan Yohan. Cynthia yang saat itu hadir menemani Yohan, datang mendekati Lili. Sebab Cynthia sudah mengetahui melalui mata-mata yang saat itu melapor pada Yohan.

"Menjauhlah dari keluarga Liu !!!. Kamu tidak pantas. !! " Ucap Cynthia datang menghampiri Lili yang masih berdiri meminum jus miliknya.

"Apakah dia Ibu tiri Steve...Ya... pasti dia." Batin Lili.

"Eh... maaf Nyonya... Jika Nyonya berkata demikian. Serahkan semua pada takdir. Apakah aku di ijinkan Tuhan masuk di keluarga Liu. Jika aku di ijinkan. Bahkan Nyonya pun tak bisa menyangkalnya." Ucap Lili tegas.

"Saya permisi Nyonya.." Ucap Lili sembari sedikit membungkuk kan badannya kemudian pergi meninggalkan Cyntia menuju toilet.

"Wanita sialan.. Aku tidak akan membiarkan kamu masuk kedalam keluarga Liu. Jika anak Sutomo masuk dalam keluarga Liu. Bagaimana dengan nasib ku nanti." Batin Cynthia dengan menggigit bibir bawahnya karena ketakutan.

"huhtttttt.... Jantungku serasa mau copot rasanya" Ucap Lili sembari menepuk-nepuk dadanya karena gugup setelah apa yang dia lakukan tadi pada Cyntia.
"Matilah aku, kenapa mulut ini berani sekali. Dasar mulut bodoh" Ucap Lili sambil menepuk-nepuk bibirnya.

Setelah serasa dirinya tenang. Lili kemudian keluar dari kamar mandi. Dan berniat mancari Steve.

"Hai Nona cantik.....!!" Ucap Noman menghadang Lili yang baru saja keluar dari toilet

"Eh Noman...?? Kenapa kamu kemari..?? Pergi menjauh dariku." Ucap Lili mulai ketakutan. Semakin berjalan mundur ,hingga tak ada tempat untuknya bergerak. Kedua tangan Noman menghadang tubuh Lili membuat Lili terjebak tak bisa pergi dari lorong jalan menuju toilet.

"Apakah Nona cantik ini hanya berani ketika ada kakak ku tercinta saja. Bagaimana rasanya berhubungan dengan kakak ku. Apakah menyenangkan. Aku mungkin bisa lebih menyenangkan dari kakak ku. Bagaimana kita mencoba nya di sini Nona.."

"Jaga ucapanmu Noman... Kamu bahkan menjijikkan. Lebih menjijikkan dari seekor binatang" Ucap Lili memberanikan diri.

APA YANG SELANJUTNYA NOMAN LAKUKAN PADA LILI. SIMAK TERUS NOVEL INI. DAN JANGAN LUPA LIKE JUGA FAVORIT NYA YA GUYS. DITUNGGU KOMENTARNYA SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience