Terimakasih Lili

Romance Series 2771

Setelah dokter selesai memeriksa keadaan Lili. Kemudian dokter keluar.

"Tuan Steve..." Panggil dokter.

"Iya dok...." Ia sontak langsung berdiri dan menghampiri dokter.

"Pasien dan bayinya sudah tidak apa-apa. Dia hanya mengalami kram. Karena berfikir terlalu keras. Saya harap setelah ini. Jangan buat Nona Liki menjadi stress... Pasien belum sadar. Tapi jika Tuan ingin menjenguk nya sudah tidak apa-apa. Kalo begitu saya permisi. "Jelas dokter dan kemudian pergi.

"Terimakasih dok.." Ucap Steve.

Setelah dokter pergi. Steve lantas masuk ke dalam ruang rawat Lili.
Ia berjalan pelan dan kemudian duduk disampingnya.
Ia sudah tak bisa berkata apapun. Hanya bisa menangis. Dan melihat ke arah Lili. Dan sesekali menunduk kan kepalanya.
Hanya bisa meminta maaf dan maaf.
Tak lama kemudian Lili siuman. Dia membuka matanya pelan. Melihat ke arah langit-langit. Dan kemudian menggerakkan Jemarinya pelan.

"Lili... Kau sudah sadar....?"
*Tanpa pikir panjang Steve langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.

Dokter lantas segera datang dan memeriksa keadaan Lili. Dokter menjelaskan, keadaan Lili sudah baik. Selesai dokter memeriksa Lili. Kemudian pergi meninggalkan mereka berdua*.

"Lili... aku akan menyuapimu...!!" Ucap Steve sembari membatu Lili bangun dan menyandarkan punggungnya.

Lili hanya mengangguk kan kepalanya pelan. Pikirannya kosong tak memikirkan apapun.

"Lili..... Aaaa....buka mulutmu.." Ucap Steve.

Lili kemudian membuka mulutnya. Dan makan makanan yang di suapkan oleh Steve.

"Wuekkkk.... wuuuekkkk..."
Lili memuntahkan makanan yang masuk ke perutnya.

"Lili... Lili... aku akan membersihkan mulutmu.. Tunggulah...." Steve kemudian mencari tisuue dan membersihkan mulut Lili. dan beberapa makanan yang tercecer di selimut.

Lili yang melihat perlakuan Steve. Ia menangis dan tak tega melihat nya.

"Kenapa kau begitu baik padaku....??" Ucap Lili pelan sambil melihat ke arah Steve yang masih sibuk membersihkan makanan yang di muntahkan olehnya.

Steve lantas terhenti sejenak. Dan melanjutkan kembali kegiatan nya membersihkan makanan yang tercecer. Ia hanya diam tak menjawab pertanyaan Lili.

"Kenapa Kau baik padaku. Katakan ??? Apa karena aku hamil anakmu...? Kalau kamu baik karena ada anakmu dalam perutku. Aku akan membunuhnya..!!" Ucap Lili sembari memukul perutnya dan menangis keras.

"Lili hentikan... !!! " Teriak Steve sembari memegang tangan Lili agar tak memukul perutnya lagi. Kemudian memeluknya.

"Aku mohon jangan lakukan itu. Dia tidak tau apapun" Ucap Steve dengan air mata yang datang sembarangan.

Lili menangis di pelukan Steve. Ia menangis sejadi-jadinya.

"Apa ini hukuman buatku dari Tuhan. Dia mempertemukan ku pada mu. Dan jatuh hati padamu. Agar aku bisa memaafkan kalian semua..." Ucap Lili yang masih menangis dalam pelukan Steve.

Steve yang mendengar ucapan Lili. Hanya bisa diam dan menangis. Tak bisa berucap apapun.

"Steve.... maafkan aku..." Ucap Lili pelan.

Steve terkejut dengan ucapan Lili. Dan kemudian melepas pelukannya. Kemudian memandang wajah Lili.

"Kenapa kamu berbicara demikian. Seharusnya aku yang memintanya maaf. " Ucap Steve sembari memegang kepala Lili dengan kedua tangannya.

Lili hanya menggeleng kan kepalanya.

"Kau tidak tau apapun... Aku tidak seharusnya menyalahkan mu.. Aku...aku tidak bisa membencimu Steve..." Ucap Lili dengan teriakan tangisnya.

Steve lantas memeluk lagi tubuh Lili. Dia semakin menangis karena ucapan Lili.

"Ayahku juga tidak akan bisa kembali bagaimanapun keadaanya. Jika aku membenci kalian semua. Ayah juga tidak akan bisa kembali... Setelah banyak hal yang kita lewati. Aku tidak ingin pergi darimu. Banyak yang menentang kita.... Tapi aku tidak ingin menyerah. Bahkan jika kau menyerah... Biar aku yang terus berjuang .." Ucap Lili.

Steve semakin menangis mendengar ucapan Lili. Ia lantas melepaskan pelukannya pelan. Dan mencium kening Lili.

"Lili maafkan aku... Aku salah memperlakukan mu selama ini. Aku sesungguhnya takut kehilanganmu. Aku tidak akan pernah menyerah untuk Cinta kita. Aku akan terus berjuang... Terimakasih Lili." Ucap Steve.

Lili semakin terharu mendengar ucapan Steve. Dan kemudian Steve mencium bibir Lili.. Lili membalas ciumannya. Mereka melakukan nya dengan lembut.
Sejenak Steve melepaskan ciumannya.

"Lili... Aku sangat mencintai mu...." Ucap Steve lembut sembari melihat wajahnya.

"Steve... aku lebih sangat mencintai mu.." Ucap Lili.

Steve yang mendengar ucapan Lili. Ia lantas tersenyum dan menciumnya kembali.
Beberapa menit setelah Steve dan Lili menyelesaikan kemesraan mereka.
Reno datang menghampiri Steve.

"Tuan...ada yang ingin aku katakan..!!" Ucap Reno.

"Tunggu aku di luar.." Jawab Steve yang masih mengupas buah untuk Lili.

"Lili tunggu aku sebentar ya...". Ucap Steve sembari mencium keningnya.

*Lili mengangguk kan kepalanya pelan.

Diluar ruangan*

"Katakan...!!!" Ucap Steve.

"Tuan Noman sudah di sekap bersama dengan Cyntia." Ucap Reno

"Bagus... Aku ingin kesana sekarang.."

"Tapi tuan... Bagaimana dengan Nona Lili.." Tanya Reno.

"Kamu tunggu lah di mobil. Aku akan segera kesana."

"Baik tuan..." Ucap Reno dengan sedikit membungkuk kan badannya. Tak berani bicara lagi.

Setelah Reno pergi. Steve kemudian masuk kedalam. Dan menghampiri Lili yang masih asik makan buah.

"Lili....." Panggil Steve pelan. Dan kemudian duduk di sebelah Lili.

"Iya Steve.... Ada apa Reno memanggil mu. Apakah ada sesuatu di kantor ??" Ucap Lili.

"Tidak.... Lili... Aku ingin mencium perutmu.."

"Benarkah...??" Tanya Lili.

"Bolehkah...??" Ucap Steve.

"Tentu saja..." Jawab Lili.

Steve kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium lembut perut Lili.

"Sayang... Tunggu ayah... Ayah pasti akan kembali. Kamu baiklah-baiklah didalam sana sama mama ya.." Batin Steve..

Lili yang merasa aneh dengan sikap Steve. Kemudian ia bertanya.

"Steve... Apakah ada sesuatu dengan mu ???" Tanya Lili.

Steve kemudian menghentikan ciumannya.
Dan hanya menggelengkan kepala dengan pertanyaan Lili.

"Lili.... Aku pergi sebentar.. Kamu baik-baik lah disini ya... Aku akan meminta satu perawat khusus untuk memenuhi kebutuhan mu disini. Apakah tidak apa-apa ??" Tanya Steve.

"Oh..... Baiklah... hati-hati ya... Dan cepatlah kembali." Ucap Lili yang merasa aneh dengan sikap Steve.

Steve kemudian mencium kening Lili dan berlalu pergi. Dengan berat hati ia harus meninggalkan Lili sendiri. Lili yang penasaran. Kemudian melepas paksa, Jarum infus yang tertancap dalam tangannya. Mengenakan masker dan pergi diam-diam mengikuti Steve.

"Pak... cepat ikuti mobil itu... Jangan sampai ketinggalan..!!!" Ucap Lili pada supir taksi.

"Baik Non...!!"

Kemudian Lili mengikuti Steve dan Reno. Sampai tiba di mall yang sudah terbengkalai.

"Terimakasih pak..." Ucap Lili pada supir taksi dan membayar nya.

Kemudian Lili berjalan pelan. Dan melihat ada mobil Steve, sejenak memegang nya.

"Untuk apa dia kemari ??? " Batin Lili.

Kemudian Lili terus berjalan mengikuti Steve dari kejauhan. Sesekali bersembunyi agar tak terlihat.
Sampailah Lili di ruang bawah tanah. Dimana Steve berhenti di sana..

"Nyonya Cyntia dan Noman.. Mereka di sekap ?? " Batin Lili terkejut dan menutup mulutnya karena tak percaya. Ternyata Steve akan melakukan sampai sejauh ini.

"Apa yang akan di lakukan Steve pada mereka..? "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience