Terjadi Lagi

Romance Series 2771

"hiks.. hiks.... hikss...."

Hanya suara rintihan Lili yang menangis menemani keheningan di ruangan itu. Steve melakukan lagi hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Sebab pada saat ini dalam pikiran Steve , hanya ada kebencian yang besar terhadap Lili.

"Sial..... Kenapa aku ada rasa tak tega melihat nya." Dalam benak Steve. Melihat Lili yang dengan perlahan mengenakan baju miliknya. Dengan air mata yang tiada berhenti. Kancing kemeja miliknya bahkan sudah hancur karena ulah Steve. Lili hanya memegangi kemeja kerja miliknya dengan kedua tangannya. Tangan yang gemetar ketakutan. Dengan tubuh yang sudah lemas bahkan hanya untuk berbicara.

"Reno... bawakan baju Cleaning Servis baru. Untuk wanita yang bernama Lili ini "
Perintah Stive pada Reno melalui handphone miliknya
Sembari melihat nametag milik Lili.

Tak butuh waktu lama Reno tiba dengan membawa pakaian sesuai permintaan tuannya.

" Kenapa wanita itu menangis. Bukankah setiap wanita yang datang pada tuan Steve. Dia sangat senang dengan ulah tuan ?? " Batin Reno heran.
Pasalnya, selama Reno ikut dengan Steve selama ini. Ia tak pernah melihat ada wanita yang menangis karena ulah Steve. Bahkan di antara mereka malah ingin bersama dengan Steve.

"Kenapa masih berdiri disana... Keluar .. !!!"
Teriak Steve pada Reno yang mematung melihat Lili yang duduk di lantai melingkar kan tangannya pada kaki yang ia Lipat dan menunduk kan kepalanya. Dengan rintihan tangisan kecil.

" Ganti baju mu dan pergi dari sini..!!! Jangan pernah kembali sebelum dokumen milik ku kamu kembalikan..!!! Sampai kamu berani keluar dari pekerjaan mu, Ganti denda yang pasti kamu sudah tau berapa jumlahnya..!! Keluar.. !!"
Ucap Steve pada Lili dengan melemparkan baju yang ia minta dari Reno.

Setelah itu Lili keluar, Berdiri dengan perlahan sedikit menahan sakit ia berjalan. Ulah Steve yang tiada ampun memperlakukan Lili membuatnya seperti tak berdaya. Lili terus berjalan pelan, Mengganti pakaiannya di kamar mandi. Kemudian keluar meninggalkan gedung LIU GRUP. Mengingat perkataan Steve, Ia harus kembali membawa dokumen. Lili terus berjalan pelan. Lelah berjalan kemudian ia duduk di kursi pinggir jalan dibawah pohon. Ia merenungi dirinya, bingung apa yang harus ia lakukan. Kemana harus mencari dokumen yang dimaksud oleh Steve. Sejenak berfikir, apa harus kembali ke cafe teratai. Agar bisa keluar dari LIU GRUP dan membayar denda. Tapi Lili masih takut jika kembali kesana. Ia tak ingin mengalami hal yang sama yang dilakukan Steve padanya.

" Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan.. Ibu... Bagaimana ini. Kenapa terasa begitu berat menjalani semua ini tanpa mu.. " Lili menangis dengan kedua tangan memegang dadanya yang tak tau. Kenapa sakit sekali di sana.

--Disaat yang bersamaan--

"Sial.... "
Batin Steve sembari mengepalkan tangannya. Dan sedikit memukul meja miliknya. Berdiri sedikit membungkuk kan badannya dan menunduk kan kepalanya.

" Kenapa aku tidak tega melihat wanita itu.. Malam itu, apa karena pengaruh obat. Aku jadi berbeda dengan hari ini. " Steve mulai
frustasi.

Steve merasa bersalah pada Lili. Berbeda dengan malam itu. Karena Steve dalam pengaruh obat. Sehingga ia memiliki kesadaran yang tak sepenuhnya. Berbeda dengan hari ini, Terlintas dalam benak Steve jika mata Lili tidak berbohong. Rintihan Lili yang ketika itu memohon untuk berhenti. Terus menghatui Steve. Mata nya yang indahnya mengatakan kejujuran disana.

"Sial... Ada apa dengan ku. Apa aku mulai iba pada wanita penghianat." Steve masih tetap meyakinkan diri bahwa Lili bersekongkol untuk menjebaknya.

"Coner... Apa kamu sudah mendapatkan bukti kalo wanita malam itu memang ingin menjebak ku??" Tangan kiri Steve menggenggam handphone miliknya dan membuat panggilan pada Coner. Tak tahan dengan pikiran yang merasa bersalah dengan Lili. Steve menghubungi Coner.

"Aku sudah mendapatkan nya malam itu juga. Tapi kamu tidak bertanya pada ku. Jadi aku pikir kamu tidak membutuhkan nya. Ayolah.... Kenapa dengan sahabat ku ini.. Apa kau menikamati malam itu. Dan ingin mengulanginya lagi ...hah haha ha.. " Ledek Coner pada Steve.

" Cepat katakan apa hasilnya..!!" Jawab Steve geram dengan godaan Coner.

" Steve... Wanita itu tidak bersalah..!!"

deg...

Seketika Steve terkejut. Apakah perasaan nya benar. Bahwa Lili tidak bersalah.

"Apa mangsut mu. Cepat katakan." Ucap Steve tidak sabaran.

" Malam itu, Noman yang menjebak mu. Dia yang memasukkan pil pada minuman yang seharusnya kita berdua minum. Tapi kamu yang terpancing duluan. Ketika gadis kecil itu hampir masuk di ruangan yang kita pesan. Noman datang dan memasukkan pil saat gadis itu menoleh. Dan aku tak tau kenapa wanita itu harus menoleh kebelakang. Aku rasa Noman tau ada CCTV disana, Tapi mungkin dia ingin menyalakan api pada mu. Dan untuk wanita itu dia tidak tau apa-apa Steve." Jelas Coner panjang lebar.

" Sial... Langsung di matikan." Ucap Coner kesal karena Steve langsung menutup telponnya.

" Pyarrrrrrrr......"

Steve melempar handphone yang ia genggam pada tembok gedung ruangannya. Dan menghempas seluruh benda yang ada di atas meja kerja miliknya.

"Noman....!!!! Brengsek.. Aku tidak akan diam. Atau jangan-jangan , Dia juga yang mengambil dokumen Young Gold.
Sialan.." Geram Steve

" Reno siapkan mobil... " Ucap Steve dengan amarah yang seperti ingin membunuh. Dan ada sedikit rasa ingat disana ingin mencari Lili.
Reno saat itu mendengar suara dari ruangan Steve lari dan berdiri di sana sejak tadi. Ia tak berani berkata apapun pada Steve yang tau masih dengan sikap seperti itu.

" Baik tuan.!!" Sahut Reno yang masih bingung. Ada apa dengan tuannya itu. Apa mungkin Steve tau siapa yang sebenarnya mencuri dokumen Young gold. Dalam batin Reno.

Dalam perjalanan Reno bertanya pada Steve ingin kemana. Reno terkejut, bahwa tuannya mencari wanita yang baru saja di hukumnya hingga menangis seperti tidak ampun dan belas kasih.

"Berhenti.. ikuti dia." Dalam tengah perjalanan. Steve melihat Lili yang masih duduk manis. Dengan menundukkan kepalanya dengan air mata yang masih setia menemani.

"Apa yang dia lakukan .. ? " Steve melihat Lili yang berdiri di pinggir jalan.

"Ibu... aku ingin ikut ibu.. " Lili yang sudah berdiri di pinggir jalan. Sebentar menatap langit. Dan lalu menundukkan kepalanya lagi.

"Cittttt........ " Suara rem mobil.

"woi..... Kalo mau mati jangan nyusahin orang dong. Cari tempat lain.." Bentak sopir mobil yang hampir menabrak tubuh Lili. Yang sudah ada dalam pelukan Steve.

Ketika Steve merasa ada yang tidak beres pada Lili saat ia berdiri di pinggir jalan. Steve langsung berlari dan manangkap Lili dengan memegang pinggang Lili. Memeluknya dengan dada bidang miliknya dan membatu Lili duduk di atas kursi.

"Apa yang kamu lakukan ... ???" Ucap Steve dengan sedikit nada tinggi.

"Untuk apa anda menolong saya. Maaf aku masih belum menemukan dokumen milik Pak Direktur. Dan mungkin aku tidak bisa menemukannya" Ucap Lili Lirih. Dengan menahan sakit yang tiba-tiba datang di kepalanya. Berusaha membuka mata sekuat mungkin sebab yang ia lihat semua sekelilingnya makin gelap.

" Reno... Cepat ke Vila Diamon." Ucap Steve pada Reno yang saat itu setia menemani Steve. Dengan menggendong Lili yang ternyata sudah pingsan. Membawa nya ke dalam mobil.

Dalam perjalanannya menuju Vila Diamon. Steve mengatakan semua pada Reno. Bahwa mungkin bukan Lili yang mencuri dokumen Young Gold. Steve memerintahkan Reno untuk melakukan penyelidikan, Siapa Lili sebenarnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience