Penjebakan

Romance Series 2771

Hari- hari seperti biasa. Lili berangkat bekerja. Ada yang berbeda kali ini. sebab ibunya telah sadar dari tidurnya selama 2 hari lalu. Lili berangkat dengan hari gembira dan penuh semangat. Setelah pulang bekerja dari LIU GRUP. Ia sebenarnya diminta pak Devian untuk lembur saat itu. Tapi Lili menolak. sebab Ia lebih memilih untuk bekerja setidaknya sehari di cafe teratai. Paling tidak, ia bisa mendapatkan uang sementara untuk menutup biaya pengobatan ibunya.

--Cafe Teratai--

Diruang pak manager

"Hari ini akan ada boss besar yang datang. saya harap kamu bisa melayani dengan baik. Ruang VVIP no 10 . Kenakan Pakaian mu" Ucap pak Manager cafe teratai kepada Lili yang berdiri tepat di depan nya. Sembari menunjuk pakaian di atas meja.

" Baik pak..." Jawab Lili menunduk kecil.Lalu berjalan mengambil seragam yang di sediakan. Kemudian menuju kamar mandi.
" Saya permisi undur pak." Ucap Lili pada sang manager.

" Eh..... ???? " Lili terkejut. Sebab baju seragam yang di berikan oleh pak manager begitu minim dan nampak seksi.
" Kenapa baju nya seperti ini ? Bukankah aku hanya mengantar minuman. kenapa bisa berbeda dengan pelayan yang ada di depan sana ya. " Pikir Lili, sebab ketika Lili masuk dan melihat karyawan yang bekerja di sana. pakaian yang mereka kenakan sangatlah sopan.
"Ahhhhhhhh.... sudahlah... semua juga demi ibu. Juga hanya mengantarkan minuman saja" Guman Lili

--Ruang VVIP no 10 cafe teratai--

"Yo... brooo.. tumben kamu panggil aku kesini. ?? apa ada masalah" ucap Coner pada Steve. Yang sedari tadi duduk sendiri di atas sofa mewah. dengan tangan memegang keningnya.

" apa kamu ada masalah Steve.? " tanya Coner

" Ayah ku menyuruh segera menyelesaikan kontrak dengan Paman Sam di Inggris untuk segera menandatangani proyek hotel Young Gold, Aku tak bisa menolak ayah. sebab aku tahu pan Sam adalah orang yang membantu ayah ketika perusahaan dulu sedang terpuruk." Jawab Steve dengan merubah posisi, meletakkan siku tangannya di atas lutut kakinya dengan tangan menggenggam. Kepala tertunduk.

Paman Sam adalah teman Ayah Steve ketika Steve masih masih remaja. Steve tahu betul ketika perusahaan sang Ayah saat itu hampir bangkrut. Dan paman Steve yang membantu menyuntikkan dana. sehingga LIU GRUP. bisa menjadi sehebat saat ini. walaupun ketika saat itu Steve masih berusia 12 tahun. Tapi ia sedikit tahu. Ditambah cerita dari sang ayah. Bagaimana baiknya paman Sam pada keluarga Liu. Ditambah sekarang dengan kecerdasan Steve. LIU GRUP. menjadi semakin melebar. menjadi perusahaan raksasa terhebat di kota itu.

"Ayolah.. Kemana sikap sahabat ku ini. kenapa hal sekecil ini tak mampu kamu atasi. Bukankah Kau adalah CEO terhebat di kota ini. Siapa yang tak kenal STIVE LIU" ucap Coner sembari menepuk pundak sahabatnya itu.

" Bukan itu masalahnya. Aku merasa. Noman Juga menginginkan proyek ini. Dia pasti melakukan cara licik untuk mendapat perhatian Ayah melalui proyek ini"

" Noman ??? Adik tiri mu itu lagi ??? " Ucap Coner terkejut. Sebab Coner tau. bagaimana sikap Noman pada Steve. yang selalu iri padanya. mengandalkan ibunya. untuk merayu Ayah Steve. untuk mendapatkan keuntungan.

Dibalas anggukan kecil oleh Steve.

" Ahhhhh... Sudahlah... biarkan apa yang di lakukannya. Aku yakin Kau pasti menang. Kita minum saja malam ini. Aku akan membantumu jika kau membutuhkan ku. mana minumannya ? " Tanya Coner bingung. sebab , sejak sedari tadi minuman yang Steve pesan tak kunjung datang.

--Diluar Pintu VVIP no 10--

Di waktu yang bersamaan kala Steve dan Coner berbincang.
" Nona tunggu... " Ucap seorang Pria. dengan menahan tangan Lili yang hampir masuk ke ruangan mengantar minuman.

" Iya tuan.. ??" Sahut Lili.

" Bolehkah aku meminjam minuman ini sebentar. Sebab di dalam adalah teman ku yang berulang tahun. Jadi aku ingin memberi kejutan untuknya." Kata pria itu berbohong

" Tapi tuan. ?? ''

" Sttttt... aku akan masuk setelah kamu masuk oke" potong Pria itu atas ucapan Lili

"Emmmm... Baiklah.."

" Nona.. apakah itu teman mu" Kecoh pria itu membohongi Lili.
segera Lili menoleh.. dan..

"plungggggg...."

Pria itu memasukkan obat dalam botol minum yang di bawa oleh Lili.

"Mana tuan..???" tanya Lili

" Eh.... Bukan ya.. gadis cantik. maaf kan aku. ternyata aku salah melihat. baiklah kalo begitu. kamu masuklah. aku akan menyusul mu. untuk memberi kejutan pada teman ku di dalam. " Ucap pria itu. bohong kembali.

" Ada- ada saja orang itu" Gumam Lili.

" Gadis yang cantik !!.. tapi sayang, kamu akan jadi umpan malam ini. ha.. haha... " ceringai pria itu dalam hati.
" Dan malam ini. akan aku ambil berkas Hotel Young Gold di kantor mu kak Steve. Aku yang akan menandatangani proyek itu. Aku yang akan membantu Pak Sam mengembangkan hotel milinya. Sehingga Ayah akan berpaling pada mu dan akan mulai percaya pada kemampuan ku. Sungguh ironis. malam ini kamu akan termakan oleh jebakan ku.. ha ha ha.... " ceringai kembali pria itu.

---tok tok tok---

"Permisi .... permisi tuan. ini minuman yang tuan pesan. " Ucap Lili sembari berjongkok. meletakkan siku kakinya di lantai.

"Gadis kecil yang cantik... Kenapa lama sekali minumannya. " Tanya Coner beranjak dari sofa mewahnya dan mendekatkan tubunya pada Lili.

" Eh.... ??? Maaf tuan anda terlalu dekat pada ku. Jadi... tadi ada teman tuan yang menghentikan saya. Dia mungkin akan masuk sebentar lagi." Jawab Lili sembari mendorong Coner agar sedikit menjauh darinya. Sembari mejelaskan.

"Uhuuukkkkkkk......"

"Aku tidak mengundang teman kesini. Siapa yang kamu katakan? .." Tanya Steve Liu. yang sudah meminum. minuman miliknya. ketika Coner menggoda Lili. Hingga ia tersedak.

" Tapi tuan.. tadi dia bilang ada yang ber ulang tahun disini jadi langkah ku menjadi terhambat. Dia ingin memberi kejutan. ia meminjam sebentar minuman nya. Saya tidak tahu apa yang dia lakukan. Saya mohon maaf atas ketidak nyamanan ini". Ucap maaf Lili sembari menunduk kan kepalanya. karena merasa bersalah.

Coner yang sedari tadi mendengar kan percakapan Lili dan Steve. memiliki firasat buruk setelah pengakuan Lili.

"emmmhhhhhhh.... Kenapa badan ku panas ??? " Ucap Steve tiba-tiba.
sontak Lili dan Coner melihat geraman Steve.

" Apa yang kamu masukkan pada minuman itu hah.... ???? " teriak Steve berdiri dengan tubuh gagahnya. Langsung memegang Lengan Lili yang ketika itu masih setia dengan posisinya.

" Ahhh... sakit. Saya tidak tau tuan.. sungguh saya tidak tahu." Ucap Lili. menahan sakit atas cengkraman Steve yang begitu kuat dengan menahan air mata nya bersama tubuh yang gemetar ketakutan. Melihat Steve yang penuh dengan sorotan amarah.

"Steve ... Lepaskan Dia. aku rasa. dia benar tidak tau apa yang ia lakukan" Ucap Coner sembari memegang tangan Steve yang masih mencengangkan lengan Lili.

"Buuukkkkkkk..."

Lili terjatuh. Sebab dilemparnya tubuh mungilnya oleh Steve dengan kasar.

" Coner.. benarkah dia tidak tau ?? atau dia bersekongkol-kongkol ingin menjebakku ?? " Ucap Steve dengan kesadaran yang hampir menghilang akibat efek obat yang semakin bekerja.

" Eh........ " Lili mendongak melihat sekilas wajah Steve. lalu menundukkan kepalanya kembali. Ia terkejut juga takut atas apa yang di katakan Steve. "Ternyata salah paham. Bagaimana ini. kenapa aku sial sekali hari ini. pasti pak manager akan marah besar padaku." Gumam dalam hati Lili.

" Dia harus di beri pelajaran atas perbuatannya. Coner... periksa CCTV. siapa yang bekerja sama dengan wanita kecil ini. Aku akan membawanya ke kamar di cafe ini". Ucap Steve. sembari datang menuju Lili yang masih duduk dilantai dengan air mata yang ternyata sudah datang tanpa sadar.

" Apa.... apa yang akan dia lakukan..... ??? " Batin Lili dalam hati.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience