Ingin Menemui Cyntia

Romance Series 2771

Beberapa menit kemudian. Noman tiba di rumah sakit. Ia lantas masuk kedalam dan langsung menuju ruangan Yohan.

"Ayah......" Panggil Noma. Lili dan Steve yang masih tertidur di ranjang karena lelah.

Yohan masih membuka matanya. Sedang membaca sebuah buku.

"Noman... kemarilah...! kau dari mana ?" Tanya Yohan. Sambil menghentikan kegiatan nya membaca.

"O.... Aku baru saja mengunjungi ibu ayah." Jawab Noman. Sembari duduk disamping Yohan.

"Bagaimana kabar Cyntia. ?" Tanya Yohan kembali.

"Dia baik ayah...."

"Baguslah..... Bagaimanapun juga dia istriku dan juga ibumu. Kita juga harus memperhatikan nya. Tapi biarkan dia mendekam disana. Entah dengan hukuman penjara. Dia bisa merubah pemikirannya atau tidak. Untuk tidak menyakiti orang lain." Ucap Yohan.
"Noman... bangunlah hubungan mu dengan Steve agar lebih baik lagi. Apa kalian tidak lelah. Tidak bisa akur satu sama lain. Bahkan kau akan memiliki ponakan. Bersikaplah lebih dewasa." Ucap Yohan.

Noman dan Steve memang tidak memiliki hubungan baik sejak bertemu. Steve selalu benci dengan Noman karena dalam pemikiran Steve. Noman dan Cyntia sudah merebut kebahagiaan nya bersama Yohan dan Stela.
Bahkan Noman sendiri, selalu iri dengan Steve. Dan selalu berusaha ingin lebih unggul dari Steve. Namun setiap cara yang Noman lakukan. Selalu salah. Bahkan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

"Aku tak tau ayah... Apakah kakak akan memaafkan ku. Banyak kesalahan aku buat. Aku selalu membuatnya susah.." Ucap Noman sembari menunduk.

"Tunjukkan saja perubahan sikap mu padanya. Ayah ingin melihat kalian anak-anak ayah. Selalu mendukung satu sama lain. Bukan saling membenci ataupun saling menjatuhkan." Ucap Yohan.

"Ya ayah...." Jawab Noman patuh.

"Oh ya ayah... apakah ayah sudah makan...?" Tanya Noman.

"Lili yang menyiapkan makanan untuk ku. Dan menyuapiku. Jadi kamu tidak usah khawatir."
Jawab Yohan.

"Oh...."
"Ayah.... kakak Steve sangat beruntung memiliki Lili. Dia adalah wanita yang baik. Dia bahkan memaafkan kesalahan ibu. Dengan begitu mudahnya. " Ucap Noman. Sembari melihat kearah kamar tunggu pasien dimana Steve dan Lili sedang tidur.

"Ya......" Ucap Yohan sembari menghela nafas.
"Ayah bahkan sempat menolaknya. Ayah menyesal sekarang. Ayah tidak ingin menyakitinya. Bahkan dia memberi kebahagiaan untuk ayah. Ayah senang, Ayah akan segera memiliki cucu." Ucap Yohan dengan matanya berkaca-kaca.

Saat mereka berbicara. Lili terbangun. Dan menghampiri Yohan juga Noman. Hari saat itu sudah mulai malam.

"Noman... kau sudah kembali. Kau dari mana ?.." Tanya Lili.

"Aku dari mengunjungi ibu ku..." Jawab Noman.

"Oh....."
"Aku bahkan belum datang pada Nyonya Cyntia. Aku akan menemui nya besok. " Batin Lili.

"Oh iya... kau pulanglah. Aku dan Steve akan bermalam disini menjaga ayah." Ucap Lili.

"Baiklah. Ku serahkan ayah pada mu." Ucap Noman.

"Em...." Ucap Lili sembari mengangguk ka. kepalanya.

Noman kemudian pergi.

"Ayah..... tidurlah. Besok Lili akan menemani ayah untuk terapi berjalan." Ucap Lili.

Yohan mengangguk dan tersenyum.
Kemudian Lili menyelimutinya.
Steve yang terbangun. Namun masih menutup matanya. Tangannya bergerak kesana-kemari mencari tubuh Lili. Sampai ia sadar tak menemukan nya. Ia lantas bangun.

"Lili...." Ucap Steve.

"Apakah kau mencari ku ??" jawan Lili yang sudah bersandar di tembok.

"Kemari.... !!" Ucap Steve sembari menyodorkan kedua tangannya.

Lili menggeleng kan kepalanya.

"Kau berani menolakku...??" Ucap Steve.

Dia langsung berdiri dan menghampiri Lili. Menggendong nya ke atas ranjang.

"Steve hentikan...Ayah bisa mendengar kita nanti. " Ucap Lili.

"Kamu jangan bersuara, Jadi ayah tidak mendengar kita." Jawab Steve. Sembari menindih tubuh Lili namun menghindari perutnya.

"Apa yang kau katakan... kau ini." Ucap Lili.

"Lili.... aku sangat mencintai mu." Ucap Steve sembari membelai rambut Lili.

"Aku lebih mencintaimu..." Jawab Lili.

Steve tersenyum. Lili yang ingin mencium bibir Steve. Menunggu Steve yang melakukannya lebih dulu.
Lama Steve tak menciumnya. Dan hanya tersenyum sambil membelai lembut rambutnya. Kemudian Lili mengecup bibir Steve dengan cepat.

Steve terhenti sejenak. Dan tersenyum kembali melihat tingkah Lili.
Ia langsung menyambar bibi Lili. Mereka saling menikmati ciuman satu sama lain. Serasa Lili kesulitan bernafas Steve melepaskannya. Dan menciumnya lagi.
Mereka benar-benar pasangan yang amat bahagia.

"Bolehkah??? Aku melakukannya" Tanya Steve

Lili kemudian menggeleng.

"Lindungi anak kita. Ingat jangan terlalu sering melakukannya. Tidurlah..!!"Ucap Lili.

"Baiklah tuan putri...." Jawab Steve kecewa.

"Steve.... Bolehkah aku besok datang menemui Nyonya Cyntia. " Ucap Lili sembari memegang lembut pipi Steve. Dan sesekali membelainya.

Steve yang terkejut dengan ucapan Lili. Ia sontak bangun dan duduk di samping Lili.

"Untuk apa kau kesana..??" Jawab Steve

"Kenapa raut wajahnya berubah. Apa aku tidak boleh mengunjungi Nyonya Cyntia.?" Batin Lili.
"Aku hanya ingin melihat keadaannya saja Steve. Aku tidak akan lama...aku janji padamu. Boleh ya..." Ucap Lili merengek. Sambil memegang lengan Steve.

Steve sangat kesal. Dan menghempas kan tangan Lili.

"Ahhhh......." Suara Lili lirih karena dorongan dari Steve.
"Apa dia marah...Tapi kenapa. Bukan kah hanya menjenguk saja...?" Batin Lili.

"Jika kau berani datang kesana. Aku bisa mengurung mu agar kau tak bisa pergi kemanapun." Ucap Steve.

"Tapi kenapa.... Bukankah hanya melihat nya saja. Aku tidak akan berlama-lama. Steve...kau ini kenapa. Jangan seperti anak kecil. "

"Kau mengatakan aku seperti anak kecil. Ya... memang aku seperti anak kecil." Steve kemudian berdiri meninggalkan Lili.

"Kau bahkan tak tau bagaimana seorang Cyntia. Jika kau menemuinya. Kau pasti akan disakiti olehnya. Dan aku tak mau itu terjadi." Batin Steve

"Steve ... kau ini kenapa. Aku tau kau kawatir padaku. Tapi hanya menjenguk saja juga salah." Batin Lili.

Lili kemudian sejenak tidur. Tapi hatinya tak tenang. Dan bangun lagi tidur lagi bangun lagi tidur lagi.
Ia kemudian berjalan keluar mencari Steve.

"Steve......" Teriak Lili.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience