Keganasannya Cyntia

Romance Series 2771

Setelah Lili menyelesaikan tugasnya mengobati Steve. Mereka kemudian jalan menuju UGD. Dan menunggu hasil dari dokter.

"Paman Lim.. Apakah sudah ada kabar dari dokter...? " Tanya Steve.

"Dokter belum keluar dari ruangan tuan muda." Jawab Pelayanan Lim yang setia menemani Yohan.

Setelah beberapa menit, Dokter yang mengobati Yohan. Keluar dari ruang UGD.

"Tuan muda Steve.. Ayah anda terkena serangan jantung. Tapi keadaan nya sudah stabil sekarang. Anda bisa menjenguk nya di ruang rawat nanti, setelah pasien kami pindahkan.Jika beliau sudah sadar, jaga kesehatan tuan Yohan. Jangan buat dia mempunyai banyak beban. Kalau begitu, saya permisi. " Jelas dokter pada Steve.

*(Steve sangat populer ya teman. Jadi dokter pun mengenalnya)

"Baik... terimakasih dokter." Ucap Steve.

Setelah Yohan dipindahkan di ruang rawat. Steve masuk kedalam menemui ayahnya yang masih terbaring di atas ranjang. Diikuti dengan Reno dan Paman Lim.

"Ayah.... apakah harus seperti ini antara kau dan aku. Aku menyayangi ayah. Aku juga mencintai Lili. Aku menginginkan kalian berdua. Tapi mungkin jika aku harus memilih. Maaf ayah... aku pasti akan memilih Lili. Ayah... tidak bisakah ayah melihat kepolosan hati Lili. Dia wanita yang baik ayah. Seperti halnya paman Sutumo. Aku mohon ayah.. ijinkan aku, untuk kali ini." Ucap Steve yang duduk di samping ranjang. Menggenggam tangan Yohan yang masih tidur terbaring. Dengan alat bantu yang masih terpasang dibeberapa bagian tubuhnya.

"Tuan muda Steve... Maaf saya lancang berbicara. Sebenarnya tuan Yohan sangat menyayangi anda. Dia pernah berbicara pada ku. Dia hanya takut jika anda mengalami kesulitan. Sehingga dia begitu mengekang anda hingga demikian. Tapi percayalah tuan. Tuan Yohan bahkan lebih menyayangi anda di banding tuan Noman. Seluruh aset Liu Grup. Semua di berikan tuan Yohan atas nama anda. Dan tuan Noman hanya mendapat 10 persen dari aset Liu Grup. Mungkin itu yang membuat tuan Noman dan Nyonya Cyntia iri pada anda. Tuan muda... mungkin itu hanya kekawatiran seorang ayah pada anaknya." Ucap Pelayanan Lim yang berdiri di belakang Steven.

"Benarkah paman..?? Apakah harus dengan mencambuk ku. Dan memilih wanita untuk menjadi istriku.??"

"Tuan muda percayalah.. Itu hanya kekawatiran tuan Yohan. Mungkin karena dia begitu menyayangi anda. Dia bahkan sampai berbuat hal yang tak seharusnya dengan anda. Suatu saat, tuan Yohan pasti akan lelah dengan tingkah nya dan ada di pihak anda." Tambah pelayan Lim.

Reno yang sedari tadi berdiri di belakang Steve. Hanya bisa diam terpaku. Steve hanya bisa diam tanpa kata tak bisa berkomentar apapun. Pikirannya benar-benar kacau saat ini. Yang saat ini ia butuhkan melihat ayahnya sadar. Dan berusaha memenangkan hati ayahnya untuk menerima Lili.

--Disaat yang bersamaan--

Lili yang tak berani masuk. Dan berniat hati ingin pergi meninggalkan rumah sakit. Berencana untuk meninggalkan Steve dan tak akan pernah menemuinya lagi.
Chyntia yang datang dengan Noman bukannya masuk melihat Yohan. Malah terhenti langkahnya karena melihat Lili yang berjalan pelan keluar dari rumah sakit sambil menangis.
Cyntia langsung datang menghampiri Lili. Menarik paksa tangannya menuju taman rumah sakit yang saat itu sepi hanya ada satu dua orang. Karena rumah sakit yang elit. Sehingga hanya beberapa orang saja yang datang berobat kesana.

"Aaaaaa.... Sakit Nyonya. Tolong lepaskan genggam tangan Nyonya.." Teriak Lili memohon karena genggaman tangan Cyntia yang erat. Hingga Lili berjalan tak karuan mengikuti langkah Cyintia.

"Dasar wanita jalang tak tau malu..!!" Teriak Cyintia setelah mendapat tempat yang sepi untuk memberi perhitungan pada Lili.

"Plakkkkk......"
Dengan keras Cyntia menampar pipi kiri milik Lili.

Lili yang hampir terjatuh. Berusaha langsung menyeimbangkan tubuhnya. Dan memegang pipi kirinya yang perih karena tamparan. Air matanya mengalir hingga tangisnya tak bersuara. Karena lelah menangis.

"Dasar wanita tidak tau malu...!!"
Teriak Cyntia geram. Kemudian dia menjambak rambut Lili.

"Aaaa...... Sakit Nyonya... Aku mohon hentikan..! Ampun Nyonya ampun..." Lili meronta dengan kedua tangan nya memegangi tangan Cyntia agar berhenti melukainya.

"Aaaaaaaa......" Teriak Lili keras karena tubuhnya di dorong kasar oleh Cyntia. Hingga tubuhnya jatuh ke tanah.

"Kamu senang sekarang...? hah...? Wanita tidak tau malu. Kamu mau membuat mati Pimpinan besar Liu Grup. ???"

"Aaaa........."Teriak Lili kesakitan. Karena pipi halusnya ditekan paksa oleh Cyintia. Air mata nya terus mengalir tiada henti. Ia hanya bisa diam menerima perlakuan Cyntia. Lili merasa bersalah atas perlakuannya yang berani menantang Yohan. Noman yang melihat ibunya membuli Lili. Masih diam terpaku. Tidak menolongnya.

"Atau... kamu memang ingin membunuh tuan Yohan. Kemudiannya menikah dengan Steve lalu pergi mengambil hartanya... bukan begitu... hah....????" Teriak Cyntia dengan menghempaskan kepala Lili.

"Eh....??? Nyonya apa yang anda katakan. Aku tidak pernah berfikir seperti yang Nyonya katakan. Aku.... aku ... aku memang tulus mencintai Steve.." Jawab Lili kemudiannya menunduk kembali.

"Wanita tak tau malu.. benar benar tak tau malu..." Ucap Cyntia sembari menjambak rambut Lili dan mengangkat kepalanya agar melihat ke arahnya.

"Jangan harap kamu bisa masuk ke dalam keluarga Lim."

"Aaaaaaa.... sakit..." Rintih Lili kesakitan. Sembari mengangkat tangannya memegangi tangan Cyntia yang menjambak rambut nya.

"Lihat dirimu yang hina. Bagaimana jika Steve sampai bersama dengan mu. Bukankah orang-orang akan mengejek dan mencela keluarga Liu. Tinggalkan keluarga Liu. Termasuk Steve. Wanita menjijikkan." Ucap Cyntia kemudian pergi meninggalkan nya.

"Lili... gadis yang malang... Apakah kakak Steve sudah mencampakkan mu. Dimana dia sekarang??"
Ucap Noman sambil memegang dagu Lili dan mengarahkan wajahnya agar melihat ke arah dirinya. Noman yang sedari tadi hanya melihat perlakuan Cyntia. Menunggu ibunya pergi untuk kemudian menggoda Lili.

"Bagaimana jika dengan ku. Mungkin aku akan memperlakukan mu tidak seperti kakak Steve. Aku bisa menyembunyikan rapat hubungan kita.. Hemm ???"

"Ennyyahhhh..." Jawab Lili..

"Uuuu.... takut.. masih bisa bersuara ternyata."

Noman yang ingin melecehkan Lili. Menggoda dengan hampir menyentuh paha Lili yang hari itu hanya mengenakan rok kerja. Membuat paha mulusnya sedikit terlihat dan membuat Noman tergoda.
Namun belum sampai di pegang. Cyntia sudah memanggil nya. Untuk segera pergi dan meninggalkan Lili.

"Aku memang tak pantas untuk Steve. Biarkan aku saja yang menjaga hati ini untuk nya. Aku akan bahagia jika bisa melihatnya bahagia. Tanpa ada aku di sampingnya. Steve.... Selamat tinggal... Semoga kamu bahagia." Ucap Lili sambil menangis sambil melihat gedung rumah sakit yang tinggi.

Steve yang tersadar jika ada yang kurang. dia kemudian menoleh kesana kemari.

"Reno.... Dimana Lili...?? " Tanya Steve.

"Dia di belakang saya tuan. Eh.... Nona Lili...? Dia tadi berjalan di belakang ku." Jawab Reno dengan heran.

Lantas Steve langsung keluar mencari Lili. Ia tak menemukan Lili di lorong lantai dimana Yohan di rawat. Sampai Steve begitu panik juga menyuruh Reno untuk mencarinya di sisi yang lain.
Sampai tiba Steve akan menaiki lift untuk turun. Ia bertemu dengan Cyntia dan Noman.
Hingga pintu lift terbuka dan mereka keluar. Steve lantas bicara dengan mereka.

"Untuk apa kalian kemari..??" Ucap Steve kejam.
"Pergi dari sini !!" Teriak Steve keras. Hingga beberapa orang terkejut dan menoleh.

"Steve... bagaimanapun juga aku adalah istrinya. Aku berhak ada disini. Aku ingin tau keadaan suamiku. " Ucap Cyntia.

"Istri ayahku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Dan kamu... kamu hanya pajangan. Pergi dari tempat ini..!!" Ucap Cyntia. Noman hanya berdiri tersenyum melihat Steve yang marah.

"Steve apakah kamu sedang mencari anak Sutomo ?? Biarkan aku masuk melihat Yohan. Dan aku akan memberitahukan padamu. Dimana wanita itu." Ucap Cyntia.

"Brengsek....apa yang kau lakukan padanya." Ucap Steve keras tanpa memandang wajah Cyntia.

"Dia baik-baik saja. Hanya sedikit syok.." Ucap Cyntia sembari tertawa kecil.

"Katakan dimana dia." Ucap Steve.

"Ditaman bawah rumah sakit ini. Sedang kesakitan." Ucap Cyntia sambil mendekatkan kepalanya pada Steve.

Steve lantas langsung berlari mencari tangga. Karena pintu lift yang sudah tertutup. Ia berjalan dari lantai 4 turun kebawah untuk mencari Lili.

"Reno... kamu dimana...? " Ucap Steve yang menelpon Reno.

"Saya di bawah tuan..."

"Lili ada di taman. Cepat temukan dia.!!!"

"Tuan... saya dekat dengan taman. Tapi saya tak melihat ada Nona Lili." jawab Reno panik.

TEMAN-TEMAN.. KEMANA LILI PERGI. JANGAN LUPA KLIK LIKE DAN FAVORITNYA YA. DI TUNGGU KOMENTAR NYA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA MAKASIH.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience