Mengundurkan diri

Romance Series 2771

--Kantor Liu Grup--

"Reno.. Bagaimana dengan dokumen Young Gold." Ucap Steve. Dengan sembari melihat beberapa file di atas meja kerja miliknya.

"Maaf tuan.. Saya masih belum mendapat kabar untuk itu. Tapi saya akan berusaha mencari tahu lagi." Ucap Reno.

"Sudahlah... aku akan membuat nya lagi. Kamu lupakan..!!"

"Tapi tuan... " Ucap Reno sedikit tak tega. Karena Steve membuat sendiri desain hotel Young Gold. Reno tau Steve ingin berterima kasih pada kebaikan Paman Sam di masa lalu. Dan Reno tau bagaimana keahlian tuannya itu dalam mendesain.

"Sudahlah Reno... Kamu tak perlu kawatir. Otak ku masih menyimpan desain itu. Bodohnya aku tidak menyimpan desain nya pada lap top milik ku waktu itu." Ucap Steve menyesal.

"Reno... apa ada yang ingin kamu katakan.. ??" Tanya Steve yang sedikit heran dengan wajah Reno yang seperti menyembunyikan sesuatu.

"Eh.... Tuan.. Maaf saya harus mengatakan ini". Ucap Reno sedikit gugup.

"Katakan... " Ucap Steve , masih sibuk dengan file dan komputer nya. Dan sedikit memulai mendesain hotel Young Gold.

"Tuan... Ibu Nona Lili meninggal karena sakit. Dan dia mencari biaya untuk pengobatan ibunya dengan jumlah mencapai 9 Miliyar."

deg....

Lantas Steve menghentikan pekerjaannya mendesain. Dan mengakat kepalanya melihat Reno.

" Ternyata untuk ibunya.." Batin Steve. Kini ia semakin tau bahwa Lili bukan wanita yang menjual tubuh demi uang.

"Lanjutkan..."
Ucap Steve sembari melanjutkan desain Young Gold yang ia buat.

"Tapi setelah Nona Lili ingin membayar biaya pengobatan. Ibunya sudah lebih dulu meninggal. Dan entah dari mana, Nona Lili mendapat cek 10 Miliyar. Dan... cek itu adalah cek dari tuan." Ucap Reno sembari menunduk kan kepalanya sedikit takut.

"Reno... memang aku yang memberikan cek itu. " Ucap Steve.

Reno kini tau bahwa Steve yang membuat Lili kehilangan keperawanan nya. Tapi entah kenapa ada rasa senang di hati Reno. Pasalnya Reno tau. Steve melakukan ini pertama kali. Dan itu kepada Lili. Tak tau kenapa Reno juga senang jika tuannya itu bisa bersama Lili. Ketika Steve bersama dengan Dona. Dona memang kadang merengek ingin melakukan nya pada Steve. Tapi entah kenapa Steve selalu menolak. Dan hal itu kadang malah membuat Reno merasa jijik pada Dona.

"tok tok tok..... "
Suara ketukan pintu.

"Buka pintunya..." Perintah Steve pada Reno.
Dan Reno lantas melaksanakan perintah tuannya itu.

"Nona Lili... ??? " Ucap Reno terkejut.

Sontak Steve yang mendengar suara Reno menghentikan lagi pekerjaan nya. Dan melirik sejenak. Benar adalah Lili. Steve melihat sekilas cantiknya Lili. Pasalnya Steve baru dua kali ini melihat Lili mengenakan pakaian biasa. Lili mengenakan dress putih dengan rambut yang di ikat separuh berhiaskan pita cantik. Dengan sedikit poni, yang menambah cantik dan imutnya wajah Lili. Lipstik merah muda yang menempel pada bibir Lili. menambah cantik wajah polos dan halus milik Lili. Sangat Cantik dan imut.

"Cantik..." Batin Steve terpesona.

"Silahkan masuk... " Pinta Reno sambil mempersilahkan Lili untuk duduk di atas sofa.

"Terimakasih tuan Reno. Tapi saya hanya sebentar di sini. " Ucap Lili. Sambil menggenggam amplop coklat di tangannya.

Lili kemudian masuk. Jalan perlahan dengan perasaan gugup tapi ia tetap memberanikan diri.

"Permisi pak direktur , Saya ingin mengundurkan diri" Ucap Lili yang sudah berdiri di hadapan Steve. Yang terpisah oleh meja kerja miliknya.

"Berhenti... ???" Batin Steve dalam hati terkejut.

"Enak saja... Aku tidak akan membiarkan mu pergi dari sisi ku." Masih berbicara dalam hatinya. Sembari masih menunduk berpura-pura fokus pada pekerjaan nya.

Steve hanya terdiam dan berusaha mengacuhkan Lili. Walaupun rasanya ingin memeluk nya dan berkata jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Tapi Steve masih takut jika ia berbuat demikian. Malah akan membuat Lili pergi menjauh darinya. Ketika Steve pulang dari kantor polisi. Sebenarnya ia ingin melihat Lili. ingin mengunjungi rumah Lili dan melihat keadaan Lili. Tapi Steve berfikir, Lili pasti tidak akan menerima kehadirannya. Jadi ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah Lili. Yang sebenarnya Steve sudah pergi ke rumah Lili sebelum ke Vila Diamon kemarin.

"Brengsek... aku sudah berdiri hampir setengah jam disini. Dan dia masih diam sibuk dengan gambar nya. Kalau bukan pak Devian yang menyuruhku untuk menemuinya. Mana Sudi aku kemari." Batin Lili geram.

"Pak Direktur.. Jika anda mengacuhkan saya. Itu menandakan anda sudah menyetujui pengunduran diri saya. Mengenai denda, Saya akan membayarnya." Ucap Lili pada Steve sambil meletakkan amplop yang berisi surat resign miliknya di atas meja kerja milik Steve.
Dan berusaha pergi.

Sontak Steve langsung melihat Reno. Langsung memberikan kode mata padanya. Reno yang sadar akan perintah tuannya. Langsung menghadang Lili.

"Nona Lili... mohon Nona duduk dulu sebentar. Saat ini Direktur sedang membuat proyek penting. Jadi tunggu lah sebentar. Bukankah pak Devian mengatakan harus ada persetujuan direktur jika anda ingin keluar.. ??" Ucap Reno pada Lili yang hampir keluar dari ruangan Steve.

"Baiklah... " Ucap Lili menyerah. Dan kembali , kemudian duduk di atas sofa.

"Saya permisi tuan Steve..." Ucap Reno.

" Tidak... kamu tidak boleh pergi tuan Reno. harus di sini sampai Pak Direktur mu ini menyetujui pengunduran diri ku. " Sela Lili sedikit nada tinggi. Takut jika Steve melakukan hal yang tak senonoh padanya lagi.

"Lucu sekali wanita ini. Tapi kenapa aku tidak terima dia bisa seperti itu pada Reno. Sedangkan tidak padaku. Sial..." Batin Reno yang sebenarnya cemburu melihat Lili yang bisa tidak segan dan seakan akrab pada Reno.

"Tenang Nona Lili. Saya hanya di ruangan sebelah. Tidak keluar seperti waktu itu. Dan Nona masih bisa melihat saya" Ucap Reno mengingat kan Lili tidak akan pergi dari ruangan seperti ketika Steve melakukan hal itu dengan paksa pada Lili di ruangannya. Pasalnya ruangan Reno bersebelahan dengan Steve Hanya bersekatkan Kaca. Namun kala itu Reno pergi keluar tidak di dalam ruangan.

Sontak wajah Steve semakin berubah. Mendengar Reno mengatakan hal demikian. Reno yang menyadari perubahan tuannya itu. Segera pergi meninggalkan ruangan.
Lili yang masih duduk disana lama kelamaan menjadi mengantuk dan tertidur. Saat Lili tertidur, Steve berjalan pelan menghampiri Lili. Membaringkan tubuhnya dan menyelimuti tubuh Lili dengan jas miliknya. Steve memandangi tubuh Lili. Berjongkok di depan wajah Lili. Kini wajah Steve berdekatan dengan wajah Lili . Steve terus memandangi wajah Lili, Begitu cantik dan manis. Steve memberanikan diri untuk mencium bibir mungil Lili. Dengan sangat lembut takut jika Lili terbangun. Dan kini bibir mereka bersentuhan. Steve merasa begitu manis bibir Lili walaupun hanya kecupan. Lili yang tertidur begitu lelap tak sadar jika Steve mencium bibirnya. Reno yang melihat langsung memalingkan tubuhnya dan tak mau menganggu kebahagiaan tuannya itu.

"Ibu.... Ibu... Jangan tinggalkan Lili.... Ibu...
Ayah...... "
Setelah Steve melepaskan ciumannya. Lili bermimpi dengan air mata yang mengalir. Ia merasa ibu dan ayahnya pergi semakin jauh.meninggalkan dirinya. Sontak tangan Steve langsung menggenggam tangan Lili. Hingga akhirnya Lili tenang dan tertidur kembali. Steve mengusap lembut air mata Lili.

"Jangan buang air mata ini Lili. Aku ingin membahagiakan mu. Aku mohon jangan pergi dari ku." Ucap Steve lembut sembari mengusap air mata Lili pelan.

Waktu sudah menunjukkan sore hari dan menjelang petang. Steve sudah duduk di atas kursi kerjanya mengerjakan desain Young Gold. Sembari sebentar melihat ke arah Lili. Hingga akhirnya Lili terbangun.

"Eh..... aku ketiduran.. " Lili yang tersadar membuka matanya dan melihat ada jas yang begitu wangi di atas tubuhnya. Menutupi sebagian tubuh nya sehingga membuat nya nyaman dan tidak kedinginan.
Kemudian Lili menoleh dan melihat Steve masih setia dengan alat-alat kerjanya.

"Pak Direktur.. apakah anda sudah menyetujui permintaan saya. Saya minta maaf saya sampai ketiduran." Ucap Lili pada Steve sembari berdiri.

Steve yang masih menundukkan kepala. Fokus pada pekerjaan nya. Kemudian menganggukkan kepalanya. Ia diam tanpa suara menjawab pertanyaan Lili. Lili lantas pergi dan menerima surat persetujuan resign nya yang akan dia berikan pada Pak Devian. Setelah Lili pergi , ada perasaan sedih di hati Steve. Lalu Reno menghapiri tuannya itu, menanyakan keadaan Steve apakah baik-baik saja. Steve masih menganggukkan kepalanya saja tanpa suara.

JANGAN LUPA DUKUNG NOVEL INI YA. SUPAYA NOVEL INI BERKEMBANG TERUS. BIAR AUTHOR SEMANGAT. DITUNGGU LIKE DAN FAVORIT NYA.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience